Deretan Contoh Seni Kriya Berdasarkan Jenisnya, Batik hingga Keris

ADVERTISEMENT

Deretan Contoh Seni Kriya Berdasarkan Jenisnya, Batik hingga Keris

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Senin, 10 Feb 2025 06:00 WIB
Ilustrasi Batik
Foto: Batik, salah satu contoh seni kriya (Shutterstock)
Jakarta -

Seni kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan dan memperhatikan segi fungsional dan keindahan. Menurut buku Kriya Kayu Tradisional oleh Martono, dalam perkembangannya karya seni kriya identik dengan seni kerajinan, sebab pembuatannya menggunakan tangan.

Setiap etnik atau suku bangsa di Nusantara memiliki seni kriya yang menampilkan identitas budaya yang unik di setiap daerah. Ada berbagai contoh seni kriya yang seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Seni Kriya berdasarkan Jenisnya

Beberapa contoh kriya berikut dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Berikut di antaranya mengutip buku Kriya Tekstil oleh Dra. Kurniati, M.Si. dan Nurhijrah, S.Pd., M.Pd serta buku Seni dan Budaya oleh Hari Sulistiyanto, dkk:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kriya Tekstil

Kriya tekstil adalah karya seni atau kerajinan dari bahan-bahan tekstil. Jenis tekstil ini merupakan hasil gagasan, ide, pikiran, perasaan, apresiasi, dan ciptaan manusia yang memiliki nilai estetik. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk benda melalui proses kegiatan kreatif dengan menggunakan bahan utama tekstil. Contoh dari kriya tekstil yaitu:

  • Batik

Batik Indonesia sudah dikenal luas dan merupakan karya seni kriya Nusantara yang menjadi tradisi sejak ratusan tahun lalu. Pakaian batik seringkali digunakan hampir oleh semua kalangan, baik dalam kehidupan sehari-hari atau acara penting.

ADVERTISEMENT

Pada 2 Oktober 2009, batik ditetapkan menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Sebab itulah setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Teknik yang digunakan dalam membatik di antaranya tulis dan cap. Teknik tulis menggunakan canting dan hasilnya berupa batik tulis, semenntara teknik cap yang menggunakan alat berupa cap dari bahan tembaga. Nantinya cap tersebut membentuk motif hias tertentu. Ada pula istilah batik printing, yaitu kain batik yang diproduksi dengan teknik mirip sablon.

  • Tenun

Jenis kriya tenun yang banyak dihasilkan di Indonesia yaitu tenun ikat dan songket. Pusat kriya tenun menyebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Istilah ikat digunakan untuk jenis tenun yang sebelum proses penenunan diikat dan dicelupkan ke dalam warna.

Beberapa daerah di Indonesia memiliki kain tenun yang mempunyai kesamaan teknik, tapi motif hiasnya berbeda. Hal ini menjadi ciri khas dari jenis kain tenun dari berbagai daerah.

Jenis kriya tekstil ada yang menggunakan mesin dan alat tenun bukan mesin (ATBM). Salah satu alat teknik bukan mesin yang digunakan adalah tustel seperti alat bantu anyam dan tenun gendong.

2. Kriya Anyaman

Bahan anyaman menggunakan bahan serat alam seperti bambu, rotan, pandan, mendong, dan eceng gondok. Prinsip menganyam adalah memanfaatkan halur melintang (horizontal) dan membujur (vertikal).

Kedua jalur ini disusun tumpang tindih secara bergantian hingga bersatu. Selain itu, ada pula teknik menganyam yang memanfaatkan jalur miring atau diagonal dan gulungan.

Teknik pembuatan anyaman bisa dilakukan secara manual dengan tangan, ada juga yang menggunakan tustel. Tasikmalaya adalah salah satu kota yang terkenal dengan produksi kriya anyaman dengan bahan, bentuk, dan teknik yang beragam.

Contoh dari Kriya Anyaman yaitu:

  • Topi
  • Keranjang
  • Tas
  • Tikar
  • Mebel.

3. Kriya Ukiran

Hutan tropis ditumbuhi beragam kayu berkualitas, seperti kayu jati, mahoni, cendana, dan kayu hitam. Hasil hutan dimanfaatkan untuk membangun rumah atau benda lainnya seperti mebel.

Aspek kegunaan benda yang dibuat memerlukan sentuhan seni rupa, sehingga munculah upaya menghiasinya. Salah satunya dengan mengukir atau memahat.

Peralatan pokok yang digunakan untuk mengukir di antaranya pahat, palu, pisau raut, gergaji, kapak, dan amplas. Kayu yang sudah kering dibentuk sesuai rancangan dan dipahat bagian demi bagian. Jepara, Jawa Tengah, Asmat, Irian Jaya, serta Bali dikenal menjadi pusat ukiran berkualitas di Indonesia.

Contoh dari kriya ukiran yaitu:

  • Topeng
  • Patung
  • Meja
  • Kursi.

4. Kriya Lukis

Proses produksi kriya lukisan biasanya dilakukan secara manual di atas kain di atas kain sejenis kanvas yang dibentangkan. Dimulai dengan melukis dasar dan dilanjutkan dengan tahap penyelesaian.

Alat yang digunakan berupa kuas, pisau palet, palet untuk mencampur warna, dan cat minyak. Pusat kriya lukisan terdapat di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Jelengkong, Bandung, Sokaraja, Banyumas, dan Ubud, di Bali.

Contoh dari kriya lukis yaitu:

  • Lukisan tokoh wayang
  • Lukisan bunga.

5. Kriya Keramik

Bahan utama keramik berupa tanah liat yang sangat berlimpah di Nusantara. Tanah liat bisa dibentuk dengan teknik cetak tekan, lempeng, pilin, dan pijit.

Teknik menghiasnya bisa dilakukan dengan cara ditempel atau ditoreh. Beberapa pusat penghasil keramik yang terkenal di Indonesia adalah Plered, Purwakarta, Sitiwinangun, Cirebon, dan Malang.

Contoh kriya keramik adalah:

  • Asbak
  • Guci
  • Alat makan dan minum
  • Genting.

6. Kriya Kulit

Pemanfaatan kulit satwa sudah dilakukan sejak lama. Kini, kulit sapi, kambing, kerbau hingga ular sering digunakan manusia untuk membuat berbagai karya.

Kulit satwa ada yang digunakan langsung atau setelah diproses terlebih dahulu. Proses pengolahan dilakukan secara kimiawi agar kulit yang digunakan bisa lentur, kuat, tahan lama, dan nyaman dipakai.

Secara garis besar, tahapan pengolahan kulit satwa meliputi pencucian, pembersihan, perendaman, pewarnaan, pengeringan, dan penghalusan. Yogyakarta, Bali, dan Sukaregang menjadi pusat dari kriya kulit.

Contoh dari kriya kulit adalah:

  • Pakaian kulit
  • Sepatu kulit
  • Tas kulit
  • Ikat pinggang kulit
  • Dompet kulit.

7. Logam

Saat zaman perunggu, kegiatan mengecor sudah dikuasai dengan baik, sehingga bisa dihasilkan karya-karya indah, seperti nekara, moko, dan kapak.

Bahan perunggu, kuningan, tembaga, dan perak dicampur (cor) untuk membentuk peralatan rumah tangga, perhiasan, instrumen musik, dan senjata. Selain dicor, logam juga bisa ditempa untuk dijadikan karya seni kriya.

Contoh dari kriya logam adalah:

  • Keris
  • Gamelan.



(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads