Ternyata Ini Sisi Gelap Negara-negara Bahagia yang Tak Banyak Diketahui

ADVERTISEMENT

Ternyata Ini Sisi Gelap Negara-negara Bahagia yang Tak Banyak Diketahui

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 09 Feb 2025 12:00 WIB
Denmark
Ilustrasi penduduk di negara paling bahagia. Foto: (Thinkstock)
Jakarta -

Jika membahas negara paling bahagia di dunia, mungkin yang pertama kali terlintas di pikiran adalah negara-negara Skandinavia, seperti Denmark. Negara tersebut menempati peringkat teratas sebagai negara dengan populasi paling bahagia di dunia.

Akan tetapi, di balik kebahagiaan orang-orang di negara tersebut terdapat sisi lain yang tidak diketahui banyak orang. Meskipun dianggap sebagai orang paling bahagia di dunia, masyarakat di Denmark maupun negara bahagia lainnya mengalami kesejahteraan yang buruk karena tekanan sosial untuk terus merasa bahagia.

Mengutip Science Alert, hal itu diungkapkan oleh riset yang dipublikasikan di Scientific Reports yang meneliti tekanan sosial orang-orang yang selalu merasakan emosi positif dan menghindari sisi negatifnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tekanan Media Sosial-Iklan

Tekanan ini berasal dari berbagai sumber seperti media sosial, buku self-help, dan iklan. Akhirnya orang-orang memiliki pola pikir tentang jenis emosi apa yang dihargai atau tidak dihargai oleh orang-orang di sekitar mereka.

Dalam risetnya ini, peneliti mensurvei 7.443 orang dari 40 negara tentang kesejahteraan emosional, kepuasan hidup (kesejahteraan kognitif) dan keluhan suasana hati (kesejahteraan klinis). Mereka kemudian mempelajari survei tersebut dengan persepsi tentang tekanan sosial untuk merasa bahagia.

ADVERTISEMENT

Hasil penelitian itu menemukan bahwa orang-orang yang dipaksa untuk selalu merasa bahagia dan menghindari kesedihan, cenderung mengalami gangguan kesehatan mental seperti sering mengalami depresi, kecemasan, dan stres.

Penelitian ini juga mengkaji hubungan antara tekanan untuk merasa bahagia dan masalah gangguan mental di negara-negara paling bahagia di dunia.

Tim peneliti menghimpun data dari 40 negara peringkat teratas World Happiness Index dari Gallup World Poll. Indeks ini dibuat berdasarkan peringkat kebahagiaan subjektif dari sampel perwakilan nasional dalam skala besar.

Perasaan Bahagia Dipandang sebagai Norma

Mereka menemukan hubungan cenderung lebih kuat di negara-negara yang menempati peringkat lebih tinggi pada World Happiness Index. Artinya, di negara-negara seperti Denmark, tekanan sosial yang dirasakan beberapa orang untuk merasa bahagia menyebabkan kesehatan mental yang buruk.

Mereka menyimpulkan hal itu bisa terjadi karena apabila seseorang dikelilingi oleh orang yang merasa bahagia dapat memperburuk perasaannya akibat tekanan sosial untuk selalu bahagia.

Beberapa tanda kebahagiaan orang lain tidak terbatas pada ekspresi kebahagiaan yang eksplisit, tetapi juga dibuktikan dalam bentuk lain, seperti memiliki banyak teman atau terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan.

Sinyal ini cenderung lebih kuat di negara-negara yang lebih bahagia, meningkatkan efek dari ekspektasi sosial dalam masyarakatnya.

Di negara-negara ini, perasaan bahagia dipandang sebagai norma. Hal ini menambah tekanan sosial yang dirasakan orang untuk mematuhi norma ini, dan menimbulkan dampak buruk bagi mereka yang gagal mencapainya.

Penelitian ini menyarankan meski merasa bahagia adalah hal yang baik, terkadang kita juga perlu peka tentang bagaimana ekspresi emosi positif kita dapat memengaruhi orang lain.

Meskipun baik untuk membawa kebahagiaan dan kepositifan ke dalam interaksi kita, ada baiknya juga untuk mengetahui kapan harus meredamnya dan tidak mengasingkan mereka yang belum merasa bahagia.

Lebih luas, penelitian ini juga mengingatkan untuk memikirkan kembali tentang tolok ukur kesejahteraan nasional. Menurutnya, kebahagiaan dalam hidup tidak selalu tentang emosi positif, tetapi juga tentang merespons dengan baik terhadap emosi negatif, menemukan nilai dalam ketidaknyamanan, dan berfokus pada faktor lain seperti makna dan hubungan interpersonal.




(cyu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads