Kecoa adalah serangga yang paling banyak ditemui di berbagai tempat. Kecoa punya reputasi sebagai hewan yang tangguh dan sulit dibasmi.
Bahkan, tanpa makanan atau air pun beberapa spesies mampu bertahan hidup selama berminggu-minggu.
Sejarah Kecoa
Dikutip dari situs History Timelines, kecoa termasuk salah satu spesies serangga tertua di Bumi. Pertama kali kecoa muncul pada periode Karbonifer. Artinya, keberadaan mereka telah ada lebih dari 300 juta tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecoak telah berevolusi dan beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka bisa tumbuh subur di tempat-tempat yang gelap dan lembap, di mana tempat mereka bisa mencari makanan.
Penyebutan tertulis pertama mengenai "cockroaches (kecoa)" yaitu pada tahun 1625 oleh William Lilly (astrolog dan okultis Inggris). Dalam bukunya tentang astrologi, William menggambarkannya sebagai "kumbang hitam".
Persebaran Kecoa di Dunia
Kini, kecoa hidup di semua benua, kecuali Antartika. Mengutip National Geographic, salah satu spesies yang paling umum dan paling tersebar luas adalah kecoa Jerman (Blattella germanica). Kecoa inilah yang suka ada di bawah kulkas, maupun di pojok ruangan.
![]() |
Menurut Komisi Internasional tentang Tata Nama Zoologi (1982), B. germanica ditetapkan sebagai spesies tipe dari genus Blattella pada tahun 1980-an. Para ilmuwan menganggap bahwa spesies Blattella germanica adalah yang paling umum dari 4.600 spesies kecoa di Bumi.
Kecoa yang satu ini juga disebut sebagai hewan tamu yang paling tidak disukai oleh manusia. Hal inilah yang menjadikannya sebagai hama yang terkenal di seluruh dunia.
Lalu, bagaimana kecoa kemudian bisa menyebar ke seluruh dunia? Para peneliti menggunakan pengurutan DNA untuk mempelajari Kecoa Jerman dan menelusuri asal-usulnya.
Peneliti mempelajari urutan DNA yang dikenal sebagai SNP (polimorfisme nukleotida tunggal). Caranya dengan menganalisis penanda genom secara luas dari 281 kecoa dari 17 negara di 6 benua, peneliti mengukur seberapa dekat hubungan kekerabatan hewan-hewan tersebut.
Semua tanda mengarah pada spesies yang berevolusi dari kecoa Asia (Blattella asahinai ) sekitar 2.100 tahun lalu, di wilayah yang sekarang India dan Myanmar.
Dari data yang ada, ditemukan bahwa gelombang migrasi pertama kecoa Jerman muncul dari di Timur Tengah 1.200 tahun yang lalu.
Kemungkinan besar, kecoa ini menumpang bersama para pedagang dan tentara Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah yang sedang berkembang (kekaisaran yang pernah membentang dari Afrika utara sampai Asia barat).
Gelombang kecoa berikutnya bergerak ke arah timur sekitar 390 tahun yang lalu. Para kecoa menemukan jalan mereka ke Eropa, dan kemudian ke seluruh dunia.
Kecoa bepergian dengan perusahaan dagang Eropa, seperti British East India Company atau Dutch East India Company. Beberapa perusahaan semacam itu melakukan perdagangan di Asia Tenggara dan kembali ke Eropa sejak awal abad ke-17.
Menurut Science Alert, kecoa Jerman tiba di Eropa sekitar 270 tahun yang lalu. Hal ini cocok dengan catatan sejarah Perang Tujuh Tahun.
"Ini adalah contoh indah tentang hubungan antara aktivitas manusia, perdagangan, peperangan, kolonisasi, dan penyebaran hama rumah tangga yang beradaptasi dengan baik," ujar Coby Schal, seorang ahli entomologi perkotaan dan ahli kecoa di Universitas Negeri Carolina Utara, dikutip dari laman National Geographic.
Alasan Kecoa Bisa Ada di Mana-mana
Kecoa dikenal sangat adaptif dalam berbagai situasi dan telah berevolusi berkali-kali. Dipercayai bahwa kecoa berasal dari daerah tropis, lalu akhirnya beradaptasi dengan kondisi yang lebih dingin.
Pasalnya, mereka mereka memakan apa saja dan dapat bertahan hidup di sebagian besar suhu (selain daerah kutub yang ekstrem). Mudah bagi kecoa untuk menemukan makanan, terutama di daerah yang dihuni manusia.
Kecoa telah belajar cara bertahan hidup di mana saja manusia berada. Berikut adalah alasan kenapa kecoa bisa bertahan hidup lama:
- Sangat adaptif.
- Kecoa bisa makan apa saja (termasuk muntahannya dan kotorannya).
- Tubuh kecoa bisa bisa bertahan hidup tanpa kepala hingga 2 minggu.
- Kecoa bisa bertahan hidup selama seminggu tanpa air dan sebulan tanpa makanan.
- Kecoa bisa berlari dengan cepat hingga 50 kali panjang tubuhnya dalam sedetik.
- Kecoa bisa menahan radiasi sampai 15 kali lebih banyak dibandingkan manusia.
Spesies kecoa ini tingkat reproduksinya lebih cepat daripada kebanyakan spesies kecoa lainnya. Hal ini memungkinkan mereka dengan cepat mengembangkan resistensi terhadap pestisida.
(khq/fds)