Manakah kota tertua di Indonesia? Sebagai ibu kota negara dan pusat ekonomi, Jakarta mungkin memiliki sejarah panjang. Namun, ternyata ada beberapa kota lain di Indonesia yang jauh lebih tua dari Jakarta, lho.
Kota Jakarta yang tahun ini berusia 498 tahun, tidak menduduki peringkat pertama kota tertua di Indonesia. Ada setidaknya lima kota lain yang telah menjadi pusat peradaban, perdagangan, dan pemerintahan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Beberapa di antaranya merupakan bekas ibu kota kerajaan besar di Nusantara, sementara yang lain berkembang sebagai pusat perdagangan sejak zaman kolonial. Keberadaan kota-kota ini menjadi bukti betapa kayanya sejarah dan budaya Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Kota Tertua di Indonesia
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, jumlah provinsi di Indonesia adalah 38, dengan jumlah 416 kabupaten dan 98 kota. Berdasarkan catatan sejarah, beberapa kota tertua di Indonesia merupakan bekas pusat kerajaan yang berkembang sejak abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi.
Kota-kota ini telah menjadi bagian dari perjalanan panjang peradaban Nusantara, mulai dari pusat pemerintahan kerajaan hingga berkembang menjadi kota modern seperti saat ini. Berikut lima kota tertua di Indonesia, dihimpun dari situs resmi masing-masing pemerintah kota/kabupaten:
1. Kota Palembang - 1.341 Tahun
Pada buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM, disebut Palembang adalah kota tertua di Indonesia. Dalam laman resmi Pemkot Palembang juga dijelaskan, Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit yang berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Bukit Siguntang, bagian barat Palembang. Prasasti bertanggal 16 Juni 682 Masehi itu mencatat bahwa penguasa Sriwijaya saat itu mendirikan wanua (pemukiman atau kota), di wilayah yang kini dikenal sebagai Palembang.
Kota ini merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Secara topografi, Palembang dikelilingi oleh perairan, baik berupa sungai, rawa, maupun air hujan, yang menyebabkan sebagian besar wilayahnya sering tergenang.
Pada tahun 1990, dijelaskan sekitar 52,24% tanah di Palembang masih terendam air. Kondisi geografis ini kemudian diyakini menjadi asal-usul penamaan kota. Dalam bahasa Melayu, kata "Pa" atau "Pe" berfungsi sebagai penunjuk tempat atau keadaan, sementara "lembang" atau "lembeng" berarti tanah rendah atau daerah yang tergenang air.
Dalam dialek Melayu-Palembang, kata "lembang" juga memiliki arti genangan air. Maka, Palembang dapat diartikan sebagai "tempat yang digenangi air," yang sesuai dengan karakteristik lingkungan kota tersebut.
2. Kota Salatiga - 1.274 Tahun
Di Pulau Jawa, kota tertuanya adalah Salatiga. Hal ini tercatat dalam Prasasti Plumpungan, sebuah batu andesit besar yang ditemukan di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo.
Pada laman Pemkot Salatiga, dijelaskan Prasasti Plumpungan menjadi dasar penetapan asal-usul Kota Salatiga. Berdasarkan prasasti ini, Hari Jadi Kota Salatiga ditetapkan pada 24 Juli 750 Masehi melalui Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 15 Tahun 1995.
Wilayah yang kini bernama Salatiga, dulu dikenal sebagai Hampra dan memiliki status sebagai daerah perdikan atau swatantra. Ialah wilayah yang dibebaskan dari kewajiban pajak sebagai bentuk penghargaan dari raja.
Pemberian status ini merupakan hal istimewa yang hanya diberikan kepada daerah yang berjasa bagi kerajaan. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno oleh seorang citraleka (penulis atau pujangga) dengan bantuan pendeta atau resi. Salah satu kalimat yang tercantum dalam prasasti adalah "Srir Astu Swasti Prajabyah", yang berarti "Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian".
3. Kota Kediri - 1.145 Tahun
Di Jawa Timur, Kediri juga termasuk dalam daftar kota tertua di Indonesia. Berdasarkan Prasasti Kwak, kota yang dikenal dengan julukan Kota Tahu ini, telah berdiri sejak 27 Juli 879 Masehi. Jika dihitung, maka pada Juli 2025, Kediri akan berusia 1.146 tahun.
Tertulis dalam laman resmi Pemkot Kediri, kota ini memiliki semboyan Djojo ing Bojo, yang berarti "Mengalahkan Marabahaya". Semboyan ini mencerminkan semangat keberanian dan ketangguhan masyarakat Kediri, dalam menghadapi berbagai tantangan sepanjang sejarahnya.
Penemuan artefak arkeologi pada tahun 2007, menunjukkan bahwa Kediri pernah menjadi pusat Kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu yang berjaya pada abad ke-11. Perkembangan Kediri sebagai kota modern dimulai dengan pembentukan Gemeente Kediri pada 1 April 1906 berdasarkan Staatsblad No. 148.
4. Kota Magelang - 1.117 Tahun
Selain Salatiga, Magelang juga memiliki jejak sejarah panjang di Jawa Tengah. Kota ini didirikan pada 11 April 907 Masehi dan telah menjadi salah satu pusat sejarah di Pulau Jawa. Hari Jadi Kota Magelang ditetapkan pada 11 April, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989.
Laman resmi Pemkot Magelang menjelaskan, Magelang mulanya merupakan Desa Perdikan Mantyasih, yang kini dikenal sebagai Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Nama "Mantyasih" sendiri memiliki arti "beriman dalam cinta kasih".
Di Kampung Meteseh, masih terdapat lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan status sima atau perdikan, yaitu daerah yang dibebaskan dari pajak. Sejarah Kota Magelang terukir dalam Prasasti Poh, Prasasti Gilikan, dan Prasasti Mantyasih, yang semuanya ditulis di atas lempengan tembaga.
Prasasti Poh dan Mantyasih berasal dari masa pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M) pada era Mataram Hindu. Dalam prasasti tersebut, disebutkan keberadaan Desa Mantyasih dan Desa Glangglang. Seiring waktu, Mantyasih berkembang menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.
Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Desa Mantyasih ditetapkan sebagai desa perdikan oleh sang raja dan dipimpin oleh seorang patih. Selain itu, disebutkan pula Gunung Susundara dan Wukir Sumbing, yang kini dikenal sebagai Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
5. Kota Banda Aceh - 819 Tahun
Banda Aceh menjadi salah satu kota tertua di Indonesia dan dulu dikenal sebagai daerah perdagangan internasional. Pada laman resmi Pemkot Banda Aceh, disebut kota ini menjadi salah satu pusat peradaban Islam pertama di Nusantara, dan Kota Islam Tertua di Asia Tenggara dengan usia lebih dari delapan abad.
Banda Aceh memiliki hubungan erat dengan kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam. Pada masa kesultanan, kota ini dikenal sebagai Bandar Aceh Darussalam dan didirikan oleh Sultan Johan Syah pada hari Jumat, 1 Ramadhan 601 Hijriah (22 April 1205 Masehi).
Kota ini juga punya peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara, sehingga dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah. Pada masa kejayaannya, Bandar Aceh Darussalam merupakan kota utama di kawasan regional dan menjadi pusat pendidikan Islam. Banyak pelajar dari Timur Tengah, India, dan berbagai negara lainnya datang untuk menimba ilmu di kota ini.
Selain itu, Banda Aceh juga menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai belahan dunia, termasuk Arab, Turki, Tiongkok, Eropa, dan India. Puncak kejayaan kerajaan terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), seorang pemimpin legendaris dalam sejarah Aceh.
Nah detikers, itulah tadi lima kota tertua di Indonesia. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!
(aau/fds)