Apa Itu DeepSeek? Kecerdasan Buatan Asal China Ini Rival ChatGPT

ADVERTISEMENT

Apa Itu DeepSeek? Kecerdasan Buatan Asal China Ini Rival ChatGPT

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 29 Jan 2025 15:00 WIB
DeepSeek
DeepSeek. Foto: Global Times
Jakarta -

Model kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) buatan China bernama DeepSeek bikin gempar hingga Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkomentar.

DeepSeek berada di posisi puncak dalam unduhan Apple Store. Hal ini memukau para investor, tetapi juga menenggelamkan beberapa saham teknologi.

Donald Trump seperti dikutip dari BBC bahkan mengatakan ini adalah peringatan bagi perusahaan-perusahaan AS yang harus fokus bersaing untuk menang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DeepSeek diklaim dibuat dengan biaya yang lebih murah daripada model-model terkemuka lainnya seperti OpenAI karena menggunakan lebih sedikit chip canggih.

Kemungkinan ini menyebabkan raksasa pembuat chip Nvidia kehilangan hampir $600 miliar dari nilai pasarnya pada hari Senin. Ini merupakan kerugian terbesar dalam satu hari dalam sejarah AS.

ADVERTISEMENT

Apa Itu DeepSeek?

DeepSeek adalah nama chatbot bertenaga AI yang gratis dengan penampilan dan cara kerja mirip dengan ChatGPT.

Artinya, DeepSeek digunakan untuk banyak tugas yang sama, meskipun seberapa baik kerjanya dibandingkan dengan para pesaingnya masih diperdebatkan.

Dilaporkan bahwa model R1 DeepSeek sama kuatnya dengan model o1 dari OpenAI yang dirilis pada akhir tahun lalu dalam tugas-tugas termasuk matematika dan pengkodean.

Seperti o1, R1 adalah model penalaran. Model ini menghasilkan respons secara bertahap, mensimulasikan proses yang mirip dengan cara manusia bernalar dalam memecahkan masalah atau ide.

R1 menggunakan lebih sedikit memori dibandingkan para pesaingnya, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya untuk melakukan tugas-tugas.

Seperti banyak model AI China lainnya, Ernie dari Baidu atau Doubao dari ByteDance, DeepSeek dilatih untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sensitif secara politik.

Ketika BBC mencoba bertanya kepada aplikasi ini tentang apa yang terjadi di Lapangan Tiananmen pada tanggal 4 Juni 1989, DeepSeek tidak memberikan rincian apa pun tentang pembantaian tersebut karena merupakan sebuah topik yang tabu di China.

Aplikasi itu menjawab, "Maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Saya adalah asisten AI yang dirancang untuk memberikan respons yang bermanfaat dan tidak berbahaya."

Penyensoran pemerintah China merupakan tantangan besar bagi aspirasi AI-nya di dunia internasional. Namun, model dasar DeepSeek diperkirakan telah dilatih melalui sumber-sumber yang akurat sambil memperkenalkan lapisan sensor atau menahan informasi tertentu melalui lapisan pengamanan tambahan.

Sosok di Balik DeepSeek

DeepSeek dibuat pada Desember 2023 oleh Liang Wenfeng. Model bahasa besar AI pertamanya keluar pada tahun berikutnya.

Tidak banyak yang diketahui tentang Liang, yang lulus dari Universitas Zhejiang dengan gelar di bidang teknik informasi elektronik dan ilmu komputer. Namun, ia kini menjadi sorotan internasional.

Baru-baru ini ia terlihat dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri China, Li Qiang, yang mencerminkan semakin terkenalnya DeepSeek dalam industri AI.

Tidak seperti kebanyakan pengusaha AI Amerika yang berasal dari Silicon Valley, Liang juga memiliki latar belakang di bidang keuangan.

Ia adalah CEO dari sebuah hedge fund bernama High-Flyer, yang menggunakan AI untuk menganalisis data keuangan untuk membuat keputusan investasi, yang disebut dengan perdagangan kuantitatif. Pada 2019, High-Flyer menjadi dana lindung nilai kuantitatif pertama di China yang berhasil mengumpulkan lebih dari 100 miliar yuan ($13 juta).

"Jika AS dapat mengembangkan sektor perdagangan kuantitatifnya, mengapa China tidak?" kata Liang dalam sebuah pidato yang ia sampaikan pada tahun itu.

Dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi tahun lalu, ia mengatakan bahwa sektor AI China tidak bisa selamanya menjadi "pengikut".

"Keterkejutan mereka berasal dari melihat sebuah perusahaan China bergabung dengan permainan mereka sebagai inovator, bukan hanya sebagai pengikut, yang biasa dilakukan oleh kebanyakan perusahaan China," ujar Liang ketika ditanya mengapa model DeepSeek mengejutkan banyak orang di Silicon Valley.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads