Imbas Kebakaran, Sumber Air Los Angeles Tak Lagi Aman Untuk Diminum

ADVERTISEMENT

Imbas Kebakaran, Sumber Air Los Angeles Tak Lagi Aman Untuk Diminum

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 26 Jan 2025 13:00 WIB
A drone picture shows debris from burned properties, as the the Palisades Fire continues in the Los Angeles area, in Malibu, California, U.S. January 15, 2025. REUTERS/Mike Blake
Malibu California yang Lenyap Dilalap Api. (Foto: REUTERS/Mike Blake)
Jakarta -

Kebakaran hutan di daerah Los Angeles pada 7 Januari lalu telah menghancurkan ribuan fasilitas publik dan rumah warga. Tak hanya itu, petugas setempat juga mengkhawatirkan sumber air minum yang tak lagi aman dikonsumsi.

Beberapa sistem air lokal di area Los Angeles mulai mengeluarkan peringatan tentang tidak menggunakan air minum yang berpotensi tidak aman. Peringatan ini ada yang berupa tanpa "Air Tidak Aman untuk Diminum" pada air mancur setempat.

Begini Cara Kebakaran Membuat Air Tidak Aman

Kebakaran dapat membuat air minum, pipa serta tangki air itu sendiri, menjadi tidak aman. Menurut para ahli dalam Science Alert, hal ini terjadi karena sejumlah alasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu penyebabnya adalah ketika penggunaan air yang tinggi dari pemadam kebakaran menguras sistem air. Sistem air tidak dirancang untuk memadamkan kebakaran hutan. Struktur yang rusak dan hancur juga memicu kebocoran air yang tidak terkendali.

Kehilangan daya juga mencegah air diisi ulang dengan cukup cepat ke dalam sistem air yang menguras. Gabungan dari faktor-faktor ini dapat menurunkan tekanan sistem air, sehingga tidak ada air yang tersedia. Ketika air habis, sistem rentan terhadap kontaminasi kimia.

ADVERTISEMENT

Kontaminasi air minum juga dapat berasal dari udara dan dari kerusakan infrastruktur sistem air. Panas dapat melelehkan sebagian pipa plastik dan meteran air, melepaskan bahan kimia, dan menimbulkan kontaminasi.

Ditemukan Bahan Penyebab Kanker pada Sistem Air

Sejumlah bahan kimia penyebab kanker telah ditemukan dalam sistem air yang rusak setelah kebakaran hutan. Terkadang bahan kimia ini, seperti benzena, dapat menyebabkan seseorang langsung sakit jika mereka minum atau menggunakan air tersebut. Gejalanya dapat berupa mual, sakit kepala, dan ruam.

Bahan kimia ini menempel pada permukaan infrastruktur dan bahkan dapat menembus beberapa pipa dan gasket plastik. Membersihkannya dapat memakan waktu berhari-hari hingga berbulan-bulan.

Beberapa plastik dapat menyerap bahan kimia seperti spons dan melepaskannya ke dalam air minum bersih secara perlahan, sehingga air tersebut tidak aman untuk jangka waktu yang lama.

Bagaimana Agar Masyarakat Dapat Mengurangi Risiko?

1. Perhatikan Pengumuman dari Petugas Kesehatan

Warga dan bisnis setempat harus memperhatikan pengumuman dari penyedia air minum dan petugas kesehatan tentang keamanan air. Keamanan dapat ditentukan melalui pengujian kimia yang tepat.

2. Lakukan Pengujian Pengolahan Air

Setelah kebakaran hutan tahun 2023 di Maui, Hawaii, dan Kebakaran Camp tahun 2018 di Paradise, California, beberapa orang telah menyewa perusahaan guna melakukan pengujian air mereka sendiri.

Menurut ahli, pengujian air ini tidak boleh dilakukan langsung setelah kebakaran. Hal ini karena kondisi yang belum kondusif akan menyulitkan petugas berwajib.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads