5 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia, Ada Daerahmu?

ADVERTISEMENT

5 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia, Ada Daerahmu?

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 26 Jan 2025 12:00 WIB
Tradisi Nganggung di Babel
Tradisi Nganggung di Bangka Belitung. (Foto: Nur Khafifah/detikcom)
Jakarta -

Peringatan Isra Mi'raj tahun ini akan jatuh pada Senin, 27 Januari 2025. Dalam perayaan tahunan ini, para umat muslim Tanah Air akan mengadakan tradisi unik sesuai daerah mereka. Penasaran apa saja tradisi Isra Mi'raj di Indonesia? Simak di bawah ini.

Isra Mi'raj adalah menandai peristiwa dua perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Peristiwa Mi'raj ini nantinya memunculkan adanya perintah sholat wajib 5 waktu bagi umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk merayakan mukjizat ini, simak tradisi Isra Mi'raj di Indonesia di bawah ini.

5 Tradisi Isra Mi'raj di Indonesia

1. Rejeban Peksi Buraq di Yogyakarta

Menurut Portal Resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Rejeban Peksi Buraq adalah tradisi perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Yogyakarta. Upacara ini menggabungkan tradisi Islam, Jawa, dan Hindu.

ADVERTISEMENT

Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat juga mengadakan upacara Hajad Dalem Yasa Peksi Burak. Yasa berarti membuat atau menahan, sedangkan Peksi berarti burung. Burak adalah Buraq, makhluk yang diyakini sebagai kendaraan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan Isra Mi'raj.

2. Ngusiran di Lombok

Tradisi Ngusiran adalah tradisi Isra Mi'raj di Indonesia yang dirayakan Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut laman Dinas Pariwisata Provinsi NTB, tradisi ngurisan atau cukur rambut bayi dilakukan kepada bayi yang baru lahir atau berumur di bawah 6 bulan.

Tradisi ini biasanya diadakan di masjid atau mushola pada hari-hari besar agama Islam. Uniknya, seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang harus mencukur atau memegang kepala bayi tersebut.

3. Khataman Kitab Arjo di Temanggung

Kegiatan khataman Kitab Argo adalah tradisi Isra Mi'raj berupa pembacaan kitab Arjo atau kitab berbahasa Jawa tulisan Arab pegon karangan KH Ahmad Rifai al-Jawi yang membeberkan secara detail kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad.

4. Nyadran Siwarak di Semarang

Nyadran merupakan salah satu kegiatan yang menjadi tradisi bagi umat Islam dalam rangka menyambut hari raya atau hari besar keagamaan. Menurut catatan redaksi detikcom, Nyadran Siwarak biasa dilakukan masyarakat Semarang dengan kirab budaya keliling kampung.

Mereka mengarak replika burung siwarak yang terbuat dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Kirab tersebut juga dimeriahkan dengan musik tradisional, seperti lesung dan thek-thek. Selain itu, masyarakat juga harus mengenakan pakaian khusus, yakni berupa pakaian adat Jawa dan menggunakan caping.

5. Nganggung di Bangka Belitung

Menurut laman Warisan Budaya Kemdikbud, Nganggung adalah tradisi Isra Mi'raj yang dirayakan oleh masyarakat Melayu Bangka Belitung, khususnya di Pulau Bangka. Nganggung merupakan adat membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju ke satu tempat pertemuan besar.

Rangkaian acara Nganggung diisi dengan doa-doa maupun ceramah agama yang temanya. Tradisi yang telah menjadi adat Melayu Bangka ini memberikan pemaknaan kekeluargaan yang kokoh di antara masyarakat Melayu dan menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi.

Itulah lima tradisi Isra Mi'raj di Indonesia. Ada daerahmu, detikers?




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads