Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan bahwa ceasefire atau gencatan senjata di Gaza resmi dilakukan pada Rabu (15/1/2025).
Mengutip AP News, gencatan senjata akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Pada tahap pertama gencatan senjata, sebanyak 33 sandera akan dibebaskan.
Presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan gencatan senjata tetap berlaku selama Israel dan Hamas tetap berada di meja perundingan. Begitupun dikatakan Sheikh Mohammed keberhasilan gencatan bergantung pada itikad baik kedua pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya apa itu ceasefire? Apakah artinya sama dengan gencatan senjata? Berikut penjelasannya.
Arti Istilah Ceasefire
Dalam kamus Merriam Webster, ceasefire didefinisikan sebagai a military order to cease firing atau perintah militer untuk menghentikan penembakkan. Dalam bahasa Indonesia istilah tersebut lebih dikenal sebagai gencatan senjata.
Dijelaskan dalam laman Encyclopedia Britannica, gencatan senjata adalah penghentian total permusuhan bersenjata, yang diatur oleh prinsip-prinsip umum yang sama seperti yang mengatur gencatan senjata.
Dalam konteks diplomatik kontemporer, gencatan senjata menyiratkan bahwa pihak yang bertikai terlalu jauh dalam posisi negosiasi mereka untuk memungkinkan penyelesaian perjanjian gencatan senjata formal.
Sementara itu, di dalam buku Kamus Istilah Hukum Populer oleh Jonaedi Efendi dkk (2016), gencatan senjata merupakan keadaan tidak boleh perang atau saling tembak menembak di medan pertempuran. Semua tentara siap bertempur di tempat masing-masing.
Adapun hukum gencatan senjata biasanya didasarkan pada seperangkat perjanjian multilateral. Perjanjian tersebut akan mengatur pemusnahan senjata-senjata perusak massal.
Bagaimana Gencatan Senjata Berjalan?
Dampak gencatan senjata baik karena dapat mendamaikan kedua belah pihak dan menghentikan konflik. Gencatan senjata juga akan menghentikan pertumpahan darah korban.
Gencatan senjata dalam kasus konflik Israel dan Palestina ini diperkirakan terjadi dalam tiga tahap. Setelah diumumkannya gencatan senjata ini, artinya kedua belah pihak telah sama-sama sepakat.
Sheikh Mohammed mengatakan perjanjian itu akan berlaku pada hari Minggu jika disetujui. Mengutip BBC dan AP, berikut draf tiga tahap menuju kesepakatan gencatan Israel dan Hamas.
Tahap Pertama
Tahap ini berlangsung kurang lebih enam minggu atau 42 hari, seperti dikatakan Joe Biden. Sejumlah sandera yang ditahan akan dibebaskan oleh kedua pihak.
- Hamas akan membebaskan 33 sandera termasuk perempuan sipil dan tentara, serta 50-an anak dan warga sipil lainnya.
- Sedangkan Israel akan membebaskan 30 orang Palestina untuk setiap sandera sipil Israel yang dibebaskan, dan 50 orang Palestina untuk setiap tentara perempuan Israel.
Setelah itu, pasukan Israel akan ditarik keluar dari semua wilayah Gaza. Sebelumnya, sebanyak 2,3 juta warga Gaza harus mengungsi karena serangan Israel.
Negosiasi terperinci untuk tahap kedua dan ketiga akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata. Selama masa awal gencatan senjata ini, ratusan truk bantuan kemanusiaan seharusnya tak lagi dihadang pasukan Israel.
Tahap Kedua
Berikut adalah poin perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas fase kedua yang akan berlangsung selama 42 hari:
- Deklarasi "Ketenangan berkelanjutan". Pengumuman kembalinya ketenangan yang berkelanjutan atau penghentian operasi militer dan permusuhan.
- Hamas membebaskan sandera laki-laki yang tersisa (tentara dan warga sipil) dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang belum dinegosiasikan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Tahap Ketiga
- Jenazah sandera Israel yang meninggal ditukar dengan jenazah pejuang Palestina yang meninggal
- Pelaksanaan rencana rekonstruksi di Gaza
- Penyeberangan perbatasan untuk pergerakan masuk dan keluar Gaza dibuka kembali
Itulah arti dari ceasefire antara Israel dan Hamas. Semoga menjadi wawasan baru bagi detikers ya.
(cyu/nwk)