Petugas pemadam kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi kembalinya angin kencang Santa Ana yang diperkirakan memperparah kebakaran hutan besar di California Selatan. Sementara, jumlah korban tewas saat ini meningkat menjadi sedikitnya 25 orang.
Dikutip dari The Independent, luas gabungan area yang terbakar oleh kebakaran di sekitar Los Angeles dilaporkan sekitar 60 mil persegi. National Weather Service AS telah memperingatkan perihal "situasi yang sangat berbahaya" dalam beberapa hari ke depan.
Sistem Air Kota Bisa Gagal Saat Kebakaran Hutan
Kapten Kevin Easton dan tim pemadam kebakarannya telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk memadamkan api tak terkendali yang melanda wilayah Pacific Palisades di Los Angeles.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar tengah malam, saluran air mereka mulai terputus-putus. Tak lama kemudian, hidran mengering, seperti dilaporkan oleh The New York Times pada Selasa (13/1/2025) waktu setempat.
"Benar-benar kering - tidak ada air yang bisa dikeluarkan dari sana," kata Kapten Easton, bagian dari patroli kecil petugas pemadam kebakaran yang berusaha melindungi lingkungan Palisades Highlands.
Pada Rabu sore pekan lalu, beberapa jam setelah hidran mengering, masih tidak ada air untuk bantu pemadaman. Rumah-rumah di Highlands terbakar, menjadi bagian dari lebih dari 5.000 bangunan yang hancur akibat kebakaran Palisades sejauh ini.
Para pejabat setempat mengatakan tangki penyimpanan yang menampung air untuk daerah dataran tinggi seperti Highlands dan sistem pemompaan yang mengalirkannya tidak dapat memenuhi kebutuhan pemadaman. Sebab, api menyebar dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.
Mereka menilai hal itu terjadi karena perancang sistem tersebut tidak memperhitungkan kebakaran dengan skala mencengangkan seperti yang melanda wilayah Los Angeles pekan ini.
"Kami melihat situasi yang sama sekali bukan bagian dari desain sistem air rumah tangga," kata Marty Adams, mantan manajer umum dan kepala teknisi di Los Angeles Department of Water and Power, yang menyalurkan air ke hampir empat juta penduduk Los Angeles.
Sistem air kota dirancang agar petugas pemadam kebakaran dapat memanfaatkan beberapa hidran sekaligus, sehingga memungkinkan mereka untuk menjaga aliran air yang stabil bagi kru yang mencoba melindungi bangunan besar atau beberapa rumah. Namun, sistem ini bisa gagal saat kebakaran hutan, seperti yang dipicu oleh semak kering di sekeliling permukiman lereng bukit Los Angeles, melanda seluruh area.
Tidak Ada Sistem Air di Dunia yang Mampu Tangani
Direktur University of Califonia, Los Angeles (UCLA)'s Human Right to Water Solutions Lab di UCLA Luskin, Gregory Pierce memberikan komentarnya di berbagai media termasuk POLITICO, New York Times, Washington Post, Los Angeles Times, Associated Press, Reuters, dan LAist mengenai kebakaran hutan yang dahsyat di wilayah Los Angeles.
Pemadaman kebakaran menurut Pierce pada dasarnya sudah terhambat oleh angin Santa Ana yang kuat. Upaya mereka pun semakin sulit karena kurangnya air, yang menyebabkan beberapa hidran kering.
Para pejabat lokal dan negara bagian menerima kritik atas kurangnya persiapan di daerah tersebut. Namun, beberapa ahli kebakaran dan ahli air perkotaan menggambarkan situasi ini sebagai "the perfect storm" atau badai yang sempurna dan "the worst-case scenario" atau "skenario terburuk" yang tidak dapat dipersiapkan sepenuhnya oleh kota mana pun.
"Saya tidak tahu apakah ada tempat di dunia ini yang memiliki sistem seperti itu," ujar sosok yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur UCLA Luskin Center for Innovation itu.
Pierce menjelaskan sistem untuk memadamkan kebakaran hutan seperti itu akan sangat mahal dan juga berpotensi berdampak negatif terhadap iklim, sehingga dapat menimbulkan risiko kebakaran lebih lanjut.
Para ahli juga mengatakan kepada CNN US bahwa hidran yang berfungsi penuh pun tidak akan cukup untuk memadamkan kebakaran sebesar yang terjadi minggu ini, terutama ketika sumber daya udara seperti helikopter tidak dapat digunakan karena angin.
(nah/twu)