Ujian Nasional rencananya akan digelar pada tahun ajaran 2026. Hal ini membangkitkan nostalgia bagi para alumni yang pernah mengikuti Ujian Nasional.
Seperti diketahui, Ujian Nasional atau UN merupakan ujian yang diadakan pada akhir jenjang pendidikan yaitu kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA atau SMK. UN menjadi patokan kelulusan siswa sebelum berubah di bawah Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy dan Anies Baswedan.
Sejak 2015, UN berhenti menjadi syarat kelulusan siswa dan hanya dijadikan sebagai ujian pemetaan kualitas sekolah. Kemudian tahun 2021 menjadi momen terakhir UN diadakan mengikuti pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UN sendiri bukanlah ujian yang baru diadakan pada abad ke-21 saja. Lima tahun berselang setelah kemerdekaan, UN mulai diselenggarakan di sekolah-sekolah.
Waktu itu, nama UN dikenal sebagai Ujian Penghabisan. Istilah UN terus berganti hingga menjadi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Bagi generasi yang pernah mengalami UN, tentunya ingat dengan momen-momen yang hanya terjadi menjelang UN. Salah satunya membeli pensil sakti agar jawaban di Lembar Jawaban Komputer (LJK) terbaca.
Apa lagi momen-momen nostalgia Ujian Nasional? Simak di bawah ini.
5 Momen Nostalgia Ujian Nasional
1. Mengisi LJK
Lembar Jawaban Komputer atau LJK bisa menjadi teman atau musuh para siswa. LJK menjadi bukti kerja keras siswa selama sekolah, namun bisa juga mendatangkan nilai yang buruk jika tidak bisa terpindai.
Hal ini membuat sekolah-sekolah mulai mengadakan Try Out jauh sebelum UN dimulai. Dengan Try Out, siswa juga bisa berlatih mengalokasikan waktu untuk menuangkan jawaban di LJK.
Nah detikers, kamu dulu kedapatan membulatkan LJK atau bentuk X?
2. Beli Pensil Sakti 2B
Bagi siswa yang mengalami momen LJK pasti diminta untuk membeli pensil 2B. Hal ini lantaran LJK baru bisa terbaca jika lembar jawaban diisi dengan pensil 2B.
Menurut arsip detik.com, pensil 2B mengandung grafit yang membuat goresannya lebih gelap. Alhasil, ketika LJK dilewatkan ke scanner, mesin akan mendeteksi pantulan cahaya tersebut apakah di tempat yang salah atau benar.
3. Bawa Papan Jalan
Selain pensil 2B, para siswa juga diminta untuk membawa papan jalan. Kebijakan ini disebabkan tidak semua meja di sekolah memiliki permukaan yang datar.
Permukaan meja yang bertekstur tentu akan menyulitkan siswa saat mengisi LJK. Inilah yang membuat siswa diminta membawa papan jalannya masing-masing.
Banyaknya siswa yang perlu membeli pensil 2B dan papan jalan tentu dimanfaatkan dengan baik oleh berbagai toko buku terdekat. Tak jarang, beberapa toko buku menjajakan paket UN berisi pensil 2B, penghapus, rautan, dan papan jalan.
4. Pelajaran Tambahan
Siswa kelas akhir hanya bisa tersenyum kecut saat melihat adik kelasnya berlalu lalang menuju pintu keluar sekolah. Bukannya mengemas barang, mereka masih harus mengikuti pelajaran tambahan UN.
UN yang kala itu menjadi syarat kelulusan tentu tak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, sekolah mengadakan pelajaran tambahan khusus materi UN.
Melansir dari laman Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah, pelajaran tambahan ini diadakan agar para siswa bisa mengulang dan memahami materi-materi pelajaran. Pelajaran tambahan ini diadakan berbulan-bulan menjelang UN.
5. Doa Bersama
Doa bersama biasanya menjadi penutup dari rangkaian persiapan UN. Pada kegiatan ini, siswa dan para guru akan berdoa demi kelancaran UN.
Momen tangis juga tak pernah absen dari doa bersama. Tangis tersebut semakin pecah saat prosesi minta maaf antara sesama siswa maupun dengan para guru.
Itulah lima momen nostalgia Ujian Nasional. Jadi teringat masa muda nggak?
(nir/nwy)