Tahun baru, resolusi baru. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa menyusun resolusi adalah budaya yang kini banyak dilakukan masyarakat setiap tahun baru.
Sebenarnya, sejak kapan masyarakat mulai memikirkan resolusi untuk tahun baru? Mengutip catatan dari history.com, masyarakat mulai mengenal resolusi tahun baru sejak 4.000 tahun lalu.
Peninggalan Bangsa Babilonia Kuno
Bangsa Babilonia kuno disebut sebagai bangsa pertama yang membuat resolusi tahun baru. Mereka juga menjadi yang pertama dalam merayakan tahun baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa lalu, masyarakat Babilonia kuno merayakan tahun baru bukan di bulan Januari melainkan pertengahan Maret. Waktu tersebut dipilih bertepatan dengan musim tanam.
Saat itu juga masyarakat Babilonia akan menetapkan raja baru. Masyarakat berjanji kepada raja akan membayar hutang dan mengembalikan barang yang dipinjam.
Apabila warga bisa menepati janji itu, raja akan menganugerahkan kebaikan kepada mereka pada tahun depan. Janji mereka tersebut diyakini oleh para ahli sebagai cikal bakal resolusi tahun baru.
Penyebaran Resolusi Tahun Baru ke Berbagai Negara
Dalam kurun waktu berabad-abad, budaya membuat janji atau resolusi ini menyebar ke beberapa negara. Mulai dari Atlantik hingga Amerika di mana kaum Puritan menjadikannya cara untuk introspeksi.
"Ada keinginan untuk menghindari pesta pora dan merenungkan tahun-tahun yang telah berlalu dan yang akan datang. Periode ini menandai munculnya resolusi dalam pengertian modern," kata Candida Moss, seorang profesor di University of Birmingham dilansir dari National Geographic.
Sebuah catatan mengungkap bahwa mereka berjanji menghindari dosa dan menjauhi alkohol. Biasanya mereka menunjukkan janjinya dengan menyebut "I resolve myself" atau "I'm resolved to do".
Memasuki masa modern, media massa kemudian membantu menyebarkan budaya membuat resolusi tahun baru. Misalnya pada tahun 1900, sebuah artikel The Sacramento Star menulis bahwa resolusi baru adalah cara untuk membuang kebiasaan buruk.
Sebuah artikel dari Fort Myers News Press pada 1937 memuat penyataan dari psikolog bahwa resolusi tahun baru bisa saja tidak berhasil. Lalu, pada 1938 media The Miami Daily News pun menganjurkan pembacanya untuk membuat resolusi kecil.
Penetapan 1 Januari sebagai Tahun Baru
Adapun sejarah penetapan 1 Januari sebagai tanda tahun baru pertama kali dilakukan oleh Kaisar Julius Caesar pada masa Romawi kuno (tahun 46 SM). Bagi bangsa Romawi, Januari punya makna khusus.
Mereka percaya bahwa dewa Janus akan melihat ke belakang ke tahun sebelumnya dan melihat ke depan, ke tahun berikutnya. Janus sendiri adalah dewa yang berwajah dua.
Keyakinan tentang perubahan di tahun baru ini diyakini juga oleh umat Kristen pada masa kuno. Mereka menjadikan momen tahun baru untuk merenungkan kesalahan masa lalu dan bertekad jadi lebih baik di masa depan.
(cyu/nwk)