4 Sifat Koligatif Larutan: Contoh, Rumus, dan Faktornya

ADVERTISEMENT

4 Sifat Koligatif Larutan: Contoh, Rumus, dan Faktornya

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Sabtu, 14 Des 2024 07:00 WIB
Molecular Structure and Beaker on white background
Ilustrasi struktur molekul. Foto: Getty Images/PRImageFactory
Jakarta -

Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat dalam larutan. Jadi, sifat suatu larutan ini hanya bergantung pada konsentrasi ion/molekul/atom zat terlarut.

Istilah sifat koligatif berasal bahasa Latin "colligatus" yang artinya "terikat bersama" dalam jumlah tertentu. Pelajari seputar sifat koligatif larutan di bawah ini.

4 Sifat Koligatif Larutan

Mengutip e-modul Kimia Kemdikbud Kelas 12 yang disusun oleh Sarmian Sitanggang, sifat koligatif larutan adalah karakteristik larutan yang dipengaruhi jumlah partikel zat terlarutnya, bukan dari jenis atau ukuran zat terlarut itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larutan yang berbeda jenisnya, tapi punya jumlah partikel yang sama akan bersifat koligatif yang sama pula.

Adapun 4 sifat koligatif larutan meliputi penurunan relatif tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik.

ADVERTISEMENT

1. Penurunan Tekanan Uap (βˆ†P)

Penurunan tekanan uap terjadi saat pelarut ditambahkan ke zat pelarut. Berikut rumusnya:

Ξ”P = P0 - P

Ξ”P = Xt. P⁰

P = Xt. P⁰

Keterangan:

Xt = fraksi mol zat terlarut

Xp = fraksi mol pelarut

P⁰ = tekanan uap jenuh pelarut.

Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan

Ada tekanan uap air murni sebesar 100 mmHg. Apabila fraksi mol NaCl adalah 10%, berapa besar penurunan tekanan uapnya?

Jawab:
Diketahui, P⁰ = 100 mmHg; Xt = 10% = 0,1; βˆ†P = ... ?

βˆ†P = Xt Γ— P⁰ = 0,1 Γ— 100 mmHg = 10 mmHg

Jadi, tekanan uap turunnya adalah sebesar 10 mmHg.

2. Kenaikan Titik Didih (βˆ†Tb)

Titik didih ialah suhu ketika tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan uap. Contohnya yaitu saat titik didih larutan naik dari titik didih pelarutnya.

Rumusnya:
βˆ†Tb= Tb - Tb0

βˆ†Tb= m. Kb.i

Keterangan:
Tb0= titik didih pelarut

TbL = titik didih larutan

m = molalitas larutan

i = faktor Van't Hoff

3. Penurunan Titik Beku (βˆ†Tf)

Sifat ketika suhu beku larutan turun dari titik beku pelarutnya.

Rumusnya:
βˆ†Tf = T0f - TfL

βˆ†Tf = m.Kf. i

Keterangan:
Tf0 = titik beku pelarut

TfL = titik beku larutan

m = molalitas larutan

i = faktor Van't Hoff

4. Tekanan Osmotik (Ο€)

Tekanan osmotik merupakan tekanan yang mempertahankan partikel zat pelarut supaya tak berpindah ke larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi.

Rumus sifat koligatif larutan tekanan osmotik: 𝞹 = M.R.Ti

Di mana:
M =Molaritas larutan
R = Tetapan umum gas ( 0,082 atm.L/mol.K )
T = Suhu larutan
I = Faktor Van't Hoff.

Faktor Penyebab Sifat Koligatif Larutan

Mengutip laman belajar Byjus, berikut merupakan faktor yang menyebabkan larutan memiliki sifat koligatif:

1. Penurunan Tekanan Uap

  • Hubungan antara tekanan uap dan konsentrasi larutan bisa dilihat pada Hukum Raoult. Dinyatakan bahwa "Tekanan parsial yang diberikan oleh komponen apa pun sama dengan hasil kali tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya dalam nilai larutan (dalam larutan ideal)".
  • Hal ini diberikan sebagai P1= (fraksi mol pelarut).(tekanan uap pelarut murni).

2. Penurunan Titik Beku

  • Depresi pada titik beku akan berhubungan langsung dengan konsentrasi molal zat terlarut.
  • Penurunan titik beku diberikan sebagai: βˆ†Tf=Kf (konstanta depresi titik beku).

3. Kenaikan Titik Didih

  • Kenaikan titik didih berhubungan langsung dengan konsentrasi molal zat terlarut.
  • βˆ†Tb=Kb. Di mana, Kb adalah konstanta kenaikan titik didih.

4. Tekanan Osmotik

  • Proses ketika pergerakan molekul pelarut lewat membran semipermeabel yang terjadi dari pelarut murni ke larutan (dikenal sebagai osmosis).
  • Aliran pelarut bisa dikontrol dengan menerapkan tekanan (dikenal sebagai tekanan osmotik).

Contoh Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari

Nana Sutresna dalam buku bertajuk Cerdas Belajar Kimia, menyebutkan bahwa beberapa sifat fisik larutan beda dengan sifat pelarut murninya.

  1. Dalam bidang pertanian, pemberian pupuk untuk tanaman harus sesuai dengan takaran. Pemupukan wajib diberikan dalam takaran yang tepat, karena jika tidak (seperti berlebihan), air akan ditarik keluar dari jaringan tumbuhan. Hal ini akan membuat tumbuhan menjadi layu. Proses tersebut disebut proses osmosis, yang bisa dicegah dengan memberikan suatu tekanan yang disebut tekanan osmotik (yang jadi salah satu sifat koligatif larutan).
  2. Contoh, air murni yang membeku pada suhu 0Β°C, sementara larutan yang menggunakan pelarut air membeku pada suhu yang lebih rendah dari 0Β°C.
  3. Contoh lain, penambahan etilen glikol dalam radiator mobil menurunkan titik beku air radiator yang juga meningkatkan titik didihnya. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan tersebut adalah contoh sifat koligatif. Dalam bidang pertanian, pemberian pupuk untuk tanaman harus sesuai dengan takaran. Pemupukan wajib diberikan dalam takaran yang tepat, karena jika tidak (seperti berlebihan), air akan ditarik keluar dari jaringan tumbuhan. Hal ini akan membuat tumbuhan menjadi layu.Proses tersebut disebut proses osmosis, yang bisa dicegah dengan memberikan suatu tekanan yang disebut tekanan osmotik (yang jadi salah satu sifat koligatif larutan).



(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads