Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menyatakan akan ada tiga objek budaya yang diusulkan menjadi Warisan Budaya Takbenda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Pada Desember mendatang Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI akan mengajukan Reog Ponorogo, kolintang dan kebaya sebagai warisan budaya takbenda dunia.
"Mudah-mudahan ini semua bisa berjalan dengan lancar," ujar Fadli Zon pada acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024, dikutip melalui Kanal Indonesia TV pada Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan ini, Fadli Zon turut menyinggung Indonesia baru memiliki 13 inskripsi. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inskripsi berarti kata-kata yang diukirkan pada batu monumen dan sebagainya atau dicap pada uang logam, medali, atau piala.
"Saya baru saja kembali dari Brazil beberapa hari yang lalu, bertemu dengan menteri kebudayaan negara-negara G20 dan juga bertemu dengan perwakilan UNESCO, kita ini masih 13 yang terdaftar inskripsi kita," jelas Fadli Zon.
"Tahun ini saja yang menjadi warisan budaya takbenda, intangible cultural heritage kita ada 272. Jadi bayangkan betapa kayanya kalau setiap tahun ada 200-300 benda, ekspresi budaya, warisan budaya takbenda yang didaftarkan di tingkat nasional melalui proses kurasi oleh para ahli oleh para akademisi," lanjutnya.
Fadli Zon menegaskan ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia tidak terhingga.
"Boleh dibilang kita ini menjadi negara yang sangat dan paling kaya budayanya di seluruh dunia," ucapnya.
Fadli Zon mengatakan, dengan keliling ke berbagai negara tidak ada negara yang memiliki kekayaan budaya lebih hebat dari Indonesia.
"Marilah kita cintai budaya Indonesia. Bangsa yang beradab itu adalah bangsa yang mencintai kebudayaannya," kata Menbud RI.
Ia menyebut di berbagai negara maju, etalase peradaban yang paling depan adalah budaya masing-masing.
(nah/pal)