Para akademisi atau peneliti mempunyai kewajiban melakukan penelitian dan menerbitkan publikasi ilmiahnya ke dalam jurnal. Selain itu, jurnal yang dipilih pun harus memiliki reputasi.
Hasil riset yang dimuat di jurnal bereputasi tentunya bisa dibaca oleh lebih banyak orang. Bahkan, publikasi pun bisa disitasi dan dikutip peneliti lain sehingga kebermanfaatan riset dirasakan banyak orang.
Namun, untuk tembus jurnal bereputasi sebuah publikasi ilmiah harus memenuhi standar tertentu. Mulai dari topik riset, ketepatan format artikel, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman Universitas Gadjah Mada (UGM), pakar di bidang riset keberlanjutan yakni Profesor Kazi Sohag, Ph D dari Graduate School of Economics Management, Ural Federal University, Rusia membagikan tips bagi para akademisi agar bisa menerbitkan karyanya di jurnal bereputasi, bagaimana caranya?
Tips Menerbitkan Publikasi Ilmiah di Jurnal Bereputasi
1. Ketahui Jenis Jurnal
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan jurnal yang akan dipilih sudah terindeks. Kemudian, pastikan juga jurnal mempunyai peringkat tinggi misalnya Web of Science atau Scopus.
Selain itu, Kazi mengatakan kepada para akademisi baru untuk memahami klasifikasi quartile dari jurnal terlebih dahulu. Biasanya jurnal yang ada di peringkat atas atau Q1 sering dijadikan rujukan karena berpengaruh besar.
Ia juga memberikan contoh beberapa jurnal bereputasi dari penerbit besar lain seperti Elsevier, Blackwell, Springer, dan Taylor & Francis. Jurnal-jurnal tersebut mempunyai platform pencarian topik dan kata kunci tertentu.
"Mengutip banyak artikel dan mengacu pada isu-isu terkini menunjukkan bahwa kalian mengikuti perkembangan di bidang tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas di mata editor dan peninjau. Selain itu, jangan menunda pengiriman makalah terlalu lama karena dapat menyebabkan hilangnya motivasi," urainya.
2. Pilih Topik yang Relevan
Menurut Kazi, publikasi yang berisikan topik menarik dan relevan mempunyai peluang besar diterima jurnal bereputasi. Ia mengingatkan untuk fokus membahas satu isu utama saja dalam karyanya.
"Penting untuk fokus pada satu isu agar analisis bisa lebih mendalam dan tidak terjebak dalam kompleksitas yang sulit diikuti. karya ilmiah yang membahas banyak isu cenderung kehilangan arah dan menjadi sulit untuk diselesaikan," jelasnya.
3. Artikel Memiliki Gaya Tulisan Efektif
Kazi kemudian menekankan segi bahasa yang dipakai oleh peneliti dalam menulis hasil risetnya. Menurutnya bahasa sederhana akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Misalnya dalam pemberian judul artikel, boleh saja pendek tetapi langsung menjelaskan esensi penelitian. Kemudian, gaya penulisan yang singat, padat, dan jelas menurutnya akan lebih mudah lolos jurnal bereputasi.
"Judul harus dibuat singkat dan padat dengan memuat pertanyaan yang bersifat perdebatan serta merujuk pada isu penting yang sedang terjadi," tambahnya.
4. Format Isi Artikel Harus Tepat
Kazi selanjutnya membahas tentang format dari artikel itu sendiri. Pada dasarnya, publikasi ilmiah yang bagus memiliki abstrak yang memuat tujuan penelitian, metode, hasil dan implikasi untuk kebijakan pada sektor yang relevan.
Pada bagian pendahuluan, Kazi menyarankan penulis agar langsung menyampaikan tujuan karya ilmiah dan motivasi utama. Tidak lupa juga sertakan referensi singkat penelitian.
Adapun dalam penulisan tinjauan pustaka, penulis harus memiliki referensi yang relevan agar kredibilitas penulis bisa diakui oleh peninjau atau editor. Kemudian bagian kesimpulan harus berisi ringkasan tujuan, hasil utama, dan implikasi temuan.
"Langkah-langkah ini akan membuat karya ilmiah menjadi menarik, relevan, dan bernilai bagi bidang tersebut," jelasnya.
5. Lakukan Perbaikan
Kazi tak memungkiri untuk tembus jurnal berreputasi tak mudah. Banyak peneliti yang harus ditolak beberapa kali dahulu sehingga diperlukan semangat dan motivasi untuk terus melakukan perbaikian.
"Berita buruknya adalah beberapa jurnal yang bagus memiliki tingkat penolakan 80-90%. Kabar baiknya, kebanyakan dari karya ilmiah yang ditolak itu akhirnya akan diterbitkan walaupun memang memakan waktu," tutupnya.
Itulah beberapa tips agar hasil publikasi detikers bisa tembus di jurnal bereputasi. Coba lakukan yuk!
(cyu/nwk)