Detikers pasti sudah tidak asing dengan sastra berbentuk pantun. Namun tahukah kalian tentang karya sastra berbentuk karmina? Sebagian orang mungkin asing dengan istilah ini, padahal mungkin contoh karmina ini sering kita dengarkan.
Jika detikers pernah menonton animasi asal Malaysia Upin dan Ipin, pasti pernah mendengar pantun Jarjit. Pantun seperti itulah yang disebut sebagai karmina. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu karmina, lengkap dengan struktur, dan contohnya.
Pengertian Karmina
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karmina adalah pantun kilat. Dalam buku Pantun dan Puisi Lama Melayu oleh Eko Sugiarto, dijelaskan karmina adalah karya sastra asli Melayu yang dulunya berupa sastra lisan. Oleh karenanya, karya tulis karmina memiliki bentuk tidak tetap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karmina disebut pantun kilat karena memiliki struktur mirip pantun yang mengandung sampiran dan isi. Sebagai sastra lisan, karmina mempunyai sejumlah fungsi, antara lain memberi nasihat dengan jenaka, membuat sindiran, mengungkapkan perasaan dan gagasan, serta selingan dalam percakapan.
Struktur Karmina
Seperti pantun, karmina juga memiliki sajak atau bunyi vokal yang sama di akhir baris. Namun karmina hanya terdiri dari dua baris, sedangkan pantun empat baris. Berikut ini struktur karmina:
- Terdiri dari dua baris kalimat.
- Baris pertama adalah sampiran atau tidak memiliki makna.
- Baris kedua merupakan isi dari pesan yang ingin disampaikan.
- Jumlah suku kata setiap baris juga 8-12 seperti pantun.
- Pola sajaknya a-a, berbeda dari pantun yang a-b-a-b..
- Antara baris pertama dan kedua biasanya hanya dipisahkan tanda koma.
Contoh Karmina
Berikut ini sejumlah contoh karmina:
- Dulu parang sekarang pakai peci, dulu sayang sekarang benci.
- Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
- Dua tiga katak melompat, jangan boros mari berhemat
- Beli kedondong di pasar, Ayo dong yang rajin belajar.
- Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula.
- Dulu ketan sekarang ketupat, dulu preman sekarang jadi ustad.
- Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.
- Telur perkutut tiga butir. Itu kentut apa petir?
- Good morning selamat pagi. Gigi kuning belum gosok gigi.
- Lain dulang lain kakinya, lain orang lain hatinya.
- Lihat kapal berbaris rapat, mari beramal selagi sempat.
- Ada itik di atas atap, dulu cantik sekarang tetap.
- Gula merah buah kedondong, jangan marah dong.
- Makan kakap makan kedondong pula. Banyak cakap suka bohong pula.
- Satu menit enam puluh detik, tak usah genit adik cantik.
- Bunga mawar bunga kenanga, apa kabar kawan semua?
- Satu titik satu roti. Sudah cantik baik hati.
- Dua tiga ayam di kebun, selamat ulang tahun
- Potong bebek angsa masak di kuali, adik punya siapa kok cakep sekali.
- Dua sampan dibuat dari papan, sudah tampan hidupnya mapan.
Demikian tadi penjelasan mengenai karmina atau pantun kilat yang hanya terdiri dari dua baris bersajak a-a, serta terdiri dari sampiran dan isi. Ayo buat karmina kamu sendiri!
(bai/row)