Bayangkan makhluk dengan tinggi 3,5 meter yang memiliki sayap selebar 11,1 meter terbang di atas kepalamu. Mungkin kamu akan menengadah kepala dan melihatnya dengan takjub.
Bukan bayangan semata, makhluk ini pada nyatanya memang pernah hidup di bumi. Ia dikenal dengan julukan 'Dracula'.
Dracula ditemukan oleh para ilmuwan di Transylvania, Rumania. Spesiesnya belum jelas, tetapi diyakini adalah anggota Azhdarchidae, famili pterosaurus yang hidup pada Zaman Kapur Akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia terkenal sebagai dinosaurus yang memiliki ukuran besar. Bahkan mungkin, dracula menjadi makhluk terbang terbesar yang pernah ada di dunia.
Sejarah Evolusi Pterosaurus
Ungkapan pterosaurus atau dracula bisa terbang dibongkar dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology oleh ilmuwan di Universitas Leicester, Inggris. Awalnya spesies ini jarang disinggung karena sisa-sisa kehadirannya ditemukan terfragmentasi.
Sehingga sulit untuk mendapat jawaban yang tepat. Tetapi kemampuan pterosaurus bisa terbang ditemukan ilmuwan Universitas Leicester melalui penelitian sejarah evolusi hewan ini melalui sudut pandang fosil tangan dan kakinya.
Hasilnya ditemukan berbagai perbedaan yang jelas pada anatomi tangan dan kaki dracula pada zaman Jurrasic pertengahan. Di mana keduanya lebih mirip dengan hewan yang hidup di tanah.
"Pterosaurus (yang hidup di zaman Jurassic) awal (memiliki) tungkai belakang dihubungkan oleh membran terbang yang menghambat (mereka) berjalan dan berlari," kata Dr David Unwin salah satu peneliti dikutip dari IFL Science.
Tetapi di zaman yang lain, membran terbang ini ditemukan terpisah di sepanjang garis tengah. Terpisahnya membran memungkinkan setiap tungkai kaki belakang hewan ini bergerak secara mandiri layaknya kaki hewan daratan lainnya.
"Ini adalah inovasi utama yang dikombinasikan dengan perubahan pada tangan dan kaki mereka. Sangat meningkatkan mobilitas pterosaurus di tanah," tambah Unwin.
Ketika membran terbang terpisah, ukuran tubuh dracula bisa tumbuh lebih besar. Beberapa bahkan terkenal sebagai raksasa zaman Mesozoikum (zaman purba pertengahan).
Temuan ini akan menjadi pintu yang membuka penemuan baru lain lainnya. Penulis utama studi, Robert Smyth menjelaskan pterosaurus ternyata bisa terbang hanya satu bagian kisah kecil.
"Bahwa pterosaurus bisa terbang hanyalah satu bagian dari kisah mereka. Dengan meneliti (lebih jauh) bagaimana mereka hidup (baik) di pohon atau di tanah, kita dapat mulai memahami peran yang mereka mainkan dalam ekosistem purba," tutup Smyth.
(det/nwk)