Dalam dunia sastra dan bahasa, majas memiliki peran penting dalam memperkaya makna dan memberikan nuansa pada karya. salah satu jenis majas adalah majas repetisi.
Majas ini memiliki ciri khas penggulangan kata, frasa, atau klausa untuk memberikan penekanan atau efek tertentu. Dari prosa hingga puisi penggunaan majas repetisi berguna untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan, menciptakan ritme, dan meningkatkan daya tarik karya.
Pengertian Majas Repetisi Menurut Para Ahli
- Pamungkas dan Saddodo (2018) : Majas repetisi adalah jenis majas yang memiliki ciri khas berupa pengulangan kata atau frasa.
- Ducrot dan Todorov (dalam Nafiuddin, 1981) : repetisi adalah majas yang mengulang kata, frasa, atau klausa yang sama dalam satu kalimat. Majas repetisi digunakan untuk menggambarkan suatu hal dengan cara mengulang kelompok kata atau frasa yang sama.
Jenis-Jenis Majas Repetisi
Menurut jurnal Repetisi dan Fungsinya dalam Novel Di Tanah Lada Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie: Analisis Stilistika ragam majas yang tergolong majas repetisi sangat beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis majas repetisi di antaranya adalah aliterasi, asonansi, kiasmus, epizeuksis, tautotes, anofora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis. Penjelasannya mengenai masing-masing majas sebagai berikut:
1. Aliterasi
Menurut Suprapto (dalam Pamungkas dan Saddono, 1991) Aliterasi adalah jenis gaya bahasa yang melibatkan pengulangan konsonan dalam satu kata atau beberapa kata, biasanya ditemukan dalam puisi. Majas ini memanfaatkan purwakanti, yaitu kata-kata yang memiliki kesamaan bunyi pada suku kata awalnya.
Contoh:
Mengalir, mengambus, mendesak, mengepung.
Memenuhi sukma, menawan tubuh.
Serasa manis semilir angin.
2. Asonansi
Asonansi adalah gaya bahasa yang melibatkan pengulangan vokal dalam satu kata atau beberapa kata. Gaya ini biasanya digunakan dalam puisi untuk menciptakan efek penekanan.
Contoh:
Segala ada menekan dada.
Mati api di dalam hati.
Harum sekuntum bunga rahasia.
Dengan hitam kelam.
3. Kiasmus
Menurut Ducrot dan Todorov (dalam Pamungkas dan Saddono, 1981) Kiasmua adalah gaya bahasa yang mengandung pengulangan dan juga merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat. Majas Kiasmus adalah bentuk pengulangan yang tidak hanya mengulang, tetapi juga membalikkan antara dua kata dalam kalimat yang sama.
Contoh:
Yang kaya merasa dirinya miskin, sedang yang miskin mengaku dirinya kaya. Sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari, orang pandai ingin disebut bodoh, namun banyak orang bodoh mengaku pandai.
4. Epizeuksis
Epizeuksis adalah gaya bahasa yang melibatkan pengulangan langsung, di mana kata yang dianggap penting diulang beberapa kali secara berturut-turut. Pengulangan ini dilakukan untuk menekankan makna.
Contoh :
Kita harus bekerja, bekerja, dan terus bekerja untuk mengejar semua ketertinggalan kita. Ingat, kita harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat!
5. Tautotes
Tautotes adalah jenis majas repetisi yang memiliki ciri khas berupa penguolangan kata atau frasa dalam sebuah konstruksi.
Contoh:
Papa mirip hantu karena aku takut hantu, dan aku tahu Mama takut Papa. Dan aku takut papa. Dan aku tahu kalau Mama juga takut Papa.
6. Anofora
Anofora adalah jenis majas repetisi yang menempatkan pengulangan kata/frasa pada awal kalimat secara berurutan.
Contoh:
Di luar adalah seluruh dunia yang
lain. Di luar panas. Menurut penyiar
berita televisi, suhu di luar di atas 33
derajat
7. Epistrofa
Epistrofa adalah jenis majas repetisi yang mengulang kata atau frasa pada akhir kalimat secara berurutan.
Contoh:
Kata Mama, bicara hal yang saling tidak berhubungan itu disebut meracau. Katanya, anak-anak suka meracau. Seperti nenek-nenek dan kakek-kakek.
8. Simploke
Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan awal dan akhir beberapa baris (kalimat secara berturut-turut).
Contoh :
Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku.
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.
9. Mesodiplosis
Mesodiplosis adalah jenis majas repetisi yang menempatkan pengulangan kata/frasa di tengah-tengah baris dalam beberapa kalimat.
Contoh:
Kurasa Mama tidak akan senang kalau aku bilang Papa mirip hantu. Tapi kurasa Mama tidak akan senang kalau aku bicara bohong.
10. Epanalepsis
Epanalepsis adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada akhir baris, klausa,atau kalimat mengulang kata pertama.
Contoh :
Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.
11. Anadiplosis
Anadiplosis adalah jenis majas repetisi yang menempatkan kata/frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa atau kalimat berikutnya.
Contoh:
Aku tahu bau tahi kerbau karenaMama pernah membawaku ke tempat Nenek Isma, dan Nenek Isma tinggal di dekat kandang kerbau. Kerbau dalam kandang kerbau itu milik
Nenek Isma. Nenek Isma punya kerbau.
Ciri-ciri Majas Repetisi
- Mengulang kata atau frasa yang sama.
- Memberikan tekanan pada ide atau emosi tertentu.
- Menciptakan ritme dalam bahasa yang membuatnya lebih menarik.
- Perulangan bentuk ataupun perulangan secara distribusi.
Contoh Majas Repetisi
Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas repetisi yang dirangkum dari berbagai sumber.
- Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus kita hadapi.
- Dunia ini adalah fana, dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya sementara.
- Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
- Cinta adalah misteri, Cinta adalah kesetiaan, Cinta adalah pengorbanan.
- Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi.
- Seumpama edelweis akulah cinta abadi yang tidak akan pernah layu.
- Seumpama merpati akulah kesetiaan yang tidak pernah ingkar janji.
- Seumpama embun akulah kesejukan yang membasuh hati yang lara.
- Seumpama samudra akulah kesabaran yang menampung keluh kesah segala muara.
- Kita harus berjuang, berjuang, dan terus berjuang untuk mencapai cita-cita.
- Dia datang, dia melihat, dia pergi.
- Cinta itu indah, cinta itu suci, cinta itu abadi.
- Hidup ini penuh pilihan, pilihan yang harus kita ambil.
- Ekonomi cenderung psikopat
- Bakso dan mie mengandung boraks
- Ikan dan daging mengandung formalin
- Sayur dan buah mengandung pestisida
- Biskuit dan susu mengandung melamin
- Kosmetik dan obat mengandung merkuri
- Semua mengandung barang berbahaya.
(pal/pal)