Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) kini menjadi terpisah dari yang sebelumnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pemecahan kementerian ini turut memengaruhi lembaga yang ada di bawahnya, termasuk salah satunya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa).
Sebelumnya, lembaga-lembaga di bawah Kemendikbudristek dibagi menjadi beberapa direktorat sesuai dengan fokus masing-masing. Ada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, serta Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Badan Bahasa Akan Masuk Kemendikdasmen
Terkait penyusunan kelembagaan di bawah Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen), serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, (Kemendiktisaintek), sejauh ini belum diumumkan secara resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk lembaga Badan Bahasa akan masuk ke dalam Kemendikdasmen. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
"Badan Bahasa secara kelembagaan akan berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," ucapnya saat ditemui dalam acara pembukaan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) di Museum Nasional Indonesia, Jumat (1/11/2024).
Dalam kesempatan ini, Fadli Zon juga sekaligus menyinggung pengelolaan budaya yang akan dijalankan kementerian yang diampunya. Termasuk pengelolaan kebudayaan di bawah pemerintahan provinsi.
Ia mengatakan bahwa ke depan Kemenbud akan bekerja sama dengan pemprov di seluruh Indonesia.
"Kerja sama ini dapat dilakukan dengan para budayawan dari setiap provinsi, mulai dari ekspresi budaya seperti seni rupa, seni tari, film dan lain-lain," jelasnya.
Kemenbud Bakal Undang Komunitas Pelaku Budaya
Fadli Zon juga menjelaskan mengenai acara Informal Breakfast Meeting yang diinisiasi oleh Kemenbud. Dalam acara tersebut, komunitas pelaku budaya akan diundang.
"Mulai hari Senin besok, kita akan mengundang komunitas pelaku budaya dan membuat suatu event bernama Informal Breakfast Meeting di Kementerian Kebudayaan. Untuk yang pertama, kita akan mulai dengan mengundang seluruh organisasi dan asosiasi film di Indonesia," paparnya.
"Hal ini untuk melihat masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh mereka. Selain itu, kita menginginkan dana kebudayaan nantinya dapat diakses oleh seluruh pihak. Namun, tentu saja akan ada standarisasi berupa kriteria dan pencapaian artistik dari setiap bidang," imbuh menteri lulusan program studi Sastra Rusia, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini FIB UI) tersebut.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Kemenbud ke depan akan mendorong budaya dalam bentuk kuliner. Terutama terkait promosi dan standar rasa.
"Saya kira kekayaan budaya berupa kuliner perlu didorong dan dilestarikan, mulai dari kualitas, rasa, hingga kehigienisan. Kita akan mendorong seluruh pihak untuk terlibat dalam mempromosikan kuliner lokal dan menjaga standar dari setiap rasa," pungkasnya.
(faz/faz)