Assigned status adalah salah satu jenis dari status sosial. Dalam ilmu sosiologi, umumnya dikenal tiga jenis status sosial, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.
Dalam artikel ini akan kita ulas apa itu assigned status, lengkap dengan perbedaannya dengan ascribed status dan achieved status, beserta contohnya masing-masing.
Pengertian Assigned Status
Dikutip dari buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna, dkk, assigned status adalah status yang didapatkan seseorang atas pemberian pihak lain. Alasan pemberian status sosial ini bisa karena penghargaan atas jasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh dari assigned status adalah gelar kebangsaan bagi masyarakat umum yang berjasa bagi kerajaan. Misalnya abdi dalem keraton yang bertugas dalam mengembangkan tari akan mendapatkan pangkat lebih tinggi daripada abdi dalem yang bertugas sebagai petugas kebersihan.
Perbedaan dan Contoh Assigned Status dalam Status Sosial
Lantas apa bedanya assigned status dengan ascribed status dan achieved status? Berikut perbedaan dan contohnya:
Ascribed Status
Ascribed status adalah status yang didapatkan seseorang secara otomatis tanpa perlu usaha. Status ini sudah diperoleh sejak seseorang lahir.
Contoh dari ascribed status adalah gelar keluarga bangsawan, misalnya anak keluarga kerajaan secara otomatis mendapatkan gelar kebangsawanan tanpa perlu melakukan usaha.
Contoh lain adalah jenis kelamin, golongan usia, dan etnik. Umumnya, status sosial pada jenis ascribed status bersifat tertutup, sehingga tidak bisa berubah statusnya. Misalnya orang Jawa tidak akan berubah statusnya meski tinggal di Kalimantan.
Achieved Status
Achieved status adalah status yang diperoleh seseorang karena usahanya untuk mencapai status tersebut. Status sosial ini biasanya bersifat terbuka atau dimungkinkan untuk berubah.
Contoh dari achieved status antara lain status sebagai guru yang diperoleh karena sekolah keguruan dan mendidik anak di sekolah, seseorang menjadi presiden karena mengikuti pemilu dan melalui kampanye, atau status sebagai juara dunia sepak bola karena memenangi Piala Dunia.
Assigned Status
Assigned status sudah kita bahas di atas. Terlihat jelas perbedaannya, bahwa assigned status bukan diperoleh otomatis sejak lahir maupun sengaja diraih dengan usaha.
Assigned status diberikan karena pemberian dari pihak lain sebagai penghargaan. Contoh lainnya adalah status sebagai guru teladan yang diperoleh karena jasanya mengajar anak-anak tanpa digaji. Atau gelar pahlawan yang diperoleh karena jasa seseorang yang ikut berperang melawan penjajah.
Bisakah Seseorang Punya Status Sosial Ganda?
Yang sering menjadi pertanyaan, apakah seseorang bisa memiliki status sosial ganda? Jawabannya sangat mungkin seseorang memiliki beberapa status sosial sekaligus. Hal ini biasanya diperoleh karena orang tersebut aktif dan turut serta dalam berbagai pola kehidupan.
Misalnya seseorang lahir sebagai anak raja, sehingga otomatis menjadi seorang bangsawan. Dalam perjalanannya, dia bisa meraih prestasi, seperti juara dalam kompetisi olahraga tertentu. Selain itu, dia juga mendapatkan penghargaan karena berperan aktif dalam mengembangkan seni budaya di daerahnya.
Karena seseorang bisa memiliki sejumlah status sosial sekaligus, maka ada kemungkinan munculnya konflik atau yang disebut sebagai konflik status.
Konflik Status
Dalam buku Sosiologi Jilid 2 oleh Kun Maryati, konflik status adalah benturan atau pertentangan yang dialami seseorang dalam kaitannya dengan status-status yang dimilikinya. Berikut ini tiga jenis konflik status:
1. Konflik Status Individual
Konflik status individual yaitu konflik status yang dirasakan seseorang dengan batinnya sendiri. Misalnya seorang wanita yang harus memilih antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Atau seorang siswa yang lulus SMA harus memilih langsung bekerja atau kuliah.
2. Konflik Status Antarkelompok
Konflik status antarkelompok yaitu konflik status yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Misalnya pertengkaran karena perbedaan status suku sebagai pemicunya.
3. Konflik Status Antarindividu
Konflik status antarindividu yaitu konflik status yang terjadi pada seseorang dengan individu yang lain.
Misalnya seorang polisi yang harus menangkap koruptor yang ternyata adalah sahabatnya. Atau seorang kepala sekolah yang harus menghukum murid yang membolos, sementara salah satunya adalah anaknya sendiri.
Demikian telah kita ketahui assigned status adalah status yang diperoleh karena pemberian, lengkap dengan contoh dan perbedaannya dengan status sosial lainnya.
(bai/inf)