Dalam sejumlah kegiatan dan acara sekolah, kerap diluangkan waktu untuk sesi pidato. Pidato biasanya disampaikan oleh kepala sekolah maupun guru.
Pidato juga jadi salah satu materi yang dipelajari murid di sekolah. Tak jarang guru menugaskan siswa untuk membuat teks pidato dan meminta mereka untuk membacakannya di depan kelas.
Salah satu isu yang umum dijadikan topik pidato yaitu bullying atau perundungan di kalangan pelajar. Nah, kalau detikers sedang cari referensi pidato tentang bullying, bisa simak contohnya di bawah ini ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Pidato tentang Bullying
Berikut beberapa contoh teks pidato bahasa Indonesia dan Inggris tentang bullying yang dapat dijadikan referensi:
1. Tanpa Bullying Kita Bisa Lebih Sukses
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat Ibu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dan teman-teman yang saya cintai. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya, kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat.
Pada kesempatan kali ini, saya akan berpidato dengan topik Tanpa Bullying Kita Bisa Lebih Sukses.
Hadirin sekalian,
Bullying adalah suatu bentuk intimidasi fisik dan psikologis yang terjadi secara terus-menerus membentuk pola kekerasan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mendemonstrasikan kekuatannya kepada orang lain. Bullying bisa berupa perilaku mengejek, mengancam, mencela, memukul, merampas, bahkan didikan keras.
Bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan yang kompleks. Faktor yang kompleks tersebut terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor teman sebaya.
Dampak dari perilaku bullying sangatlah mengkhawatirkan baik bagi pelaku bullying maupun korban bullying. Sebuah penelitian memberikan gambaran bagaimana bullying bisa membentuk sebuah kepribadian yang menempatkan seorang anak pada perjalanan dan pengalaman hidup yang kelam.
Hadirin yang berbahagia,
Ada suatu kenyataan yang mana bullying dianggap efektif dalam mendidik anak. Banyak orang sukses yang berpendapat bahwa kesuksesan yang mereka dapatkan merupakan hasil didikan keras dari orang tua atau guru mereka.
Padahal, mungkin, ketika mereka dididik dengan penuh kasih sayang, mereka akan jauh lebih sukses dari sekarang.
Kekerasan bukan merupakan bagian dari perkembangan psikologis anak. Oleh sebab itu, banyak elemen harus ikut terlibat, baik orang tua, pihak sekolah, bahkan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perilaku bullying.
Mari, kita bersatu, stop perilaku bullying! Tanpa bullying kita bisa lebih sukses!
Hadirin sekalian,
Demikian yang bisa saya sampaikan. Apabila ada salah kata dan kekurangan, saya mohon maaf. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Agy Duke).
2. Stop Bullying
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita atas kehadirat Allah SWT, dan shalawat serta salam kita junjung kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul Stop Bullying.
Di kalangan teman-teman sekalian, kerap kali terjadi yang namanya bullying, baik terhadap adik kelas, teman sebaya bahkan secara tidak langsung kepada guru pun sudah berani.
Tidak peduli akan di mana kita berada, namun bullying sering kali terjadi bahkan sudah menjadi tradisi di kalangan pelajar.
Tidak hanya di negeri kita ini yang terkenal akan ramah dan sopan santunnya, di negara lain bullying pun sering kali terjadi. Lantas, bagaimanakah cara kita untuk menanggulanginya? Haruskah kita tetap membudidayakan bullying itu?
Tentu saja kita sebagai generasi penerus bangsa berkata tidak. Namun, apabila kita hanya berkata manis di mulut saja tetapi tidak melaksanakannya dengan penuh keseriusan, apakah bullying bisa dihapuskan? Tentu saja tidak.
Oleh karena itu, marilah mulai sejak dini tanamkan di jiwa kita untuk berhenti membully antar sesama. Berhentilah untuk mencari kesalahan orang lain, jika kalian ingin dihargai belajarlah menghargai orang lain.
Jika kalian ingin dihormati belajarlah menghormati orang lain, percayalah kita bisa menghapuskan bullying itu.
Kita coba secara perlahan, mulai terapkan di lingkungan kecil, lalu kita akan terbiasa dan Indonesia bisa menjadi negara tanpa adanya bullying.
Jika bukan kita siapa lagi? Nothing is impossible in this world. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Kita bisa-bisa-bisa!
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Agy Duke).
3. Berhenti Membully
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama yang paling utama, marilah kita ucapkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan kita bersama, yang mana Dia telah memberi kita kesehatan dan kesempatan sehingga dapat berkumpul di tempat ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada Nabi kita, Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya sehingga kita dapat hidup menjadi seorang muslim.
Hadirin yang saya hormati,
Izinkan saya berpidato di hadapan kalian dengan judul Berhenti Membully.
Bully atau dalam bahasa indonesia yang berarti penindasan, adalah satu yang menggunakan ancaman, kekerasan, dan paksaan untuk mengintimidasi atau menindas orang lain.
Perilaku bully ini bukan hanya terjadi di Indonesia, bahkan juga di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara lainnya.
Biasanya di Tanah Air, para pembully ini mengucapkan kata-kata yang menyakiti perasaan seseorang dan menyinggung harga diri mereka.
Seseorang yang terkena bully pun kerap menjadi pendiam dan tak sedikit dari korban bully yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Kita harus menghentikan pembullyan atau penindasan yang terjadi di lingkungan sekolah kita agar tidak seorang pun yang terluka hingga mengakhiri diri mereka sendiri.
Kemudian, jika salah satu dari kita juga adalah korban pembullyan, kita bisa melakukan dua hal berikut. Pertama, berpikir positif. Berpikir positif sangatlah perlu karena tidak ada masalah yang harus kita pikirkan terus-menerus. Kita harus yakin bahwa setiap masalah yang kita hadapi pasti akan berakhir.
Kedua, tidak perlu memperdulikan orang yang membully kita. Anggap saja kata-kata yang mereka ucapkan itu seperti angin lalu. Sebagaimana dalam pepatah "Anjing menggonggong kafilah berlalu".
Kesimpulan dari pidato saya adalah bahwa kita harus menghentikan pembullyan atau penindasan ini. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton ketika ada teman yang dibully. Kita tidak boleh hanya tertawa jika ada pembullyan, melainkan harus mencegah pembullyan itu terjadi. Stop Bullying!
Itu saja yang dapat saya sampaikan, lebih kurang saya mohon maaf. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Agy Duke).
4. Bullying di Kalangan Remaja
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak/Ibu guru dan teman-teman yang saya sayangi. Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di siang yang cerah ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan permasalahan yang selalu terkait dengan anak remaja dan kehidupan sekolah, yaitu bullying atau penindasan.
Para hadirin sekalian,
Sebelum saya menyampaikan masalah ini, ada baiknya kita mengerti dulu apa yang dimaksud bullying di kalangan remaja. Bullying di kalangan remaja adalah masalah global dan diketahui secara luas berdampak negatif pada para korban.
Bullying mengacu pada penindasan atau perilaku agresif dengan niat untuk menyakiti atau menyalahgunakan orang lain dalam tindakan berulang dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan.
Penindasan yang terjadi di lingkungan sekolah membutuhkan perhatian yang lebih besar karena sekolah adalah tempat bagi remaja untuk melakukan proses pembelajaran formal. Oleh karena itu, tindakan bullying dapat mempengaruhi kualitas hidup untuk generasi mendatang.
Bullying memiliki dampak negatif, antara lain dapat menyebabkan stress dan depresi, serta menurunnya rasa percaya diri dan semangat, bahkan di tingkat yang lebih serius banyak juga kasus yang menyebabkan percobaan bunuh diri bagi para korban.
Riset menunjukkan prevalensi tinggi korban bullying (19,9%) dilaporkan pada kalangan remaja Indonesia di sekolah. Faktor usia, jenis kelamin, alkohol, merokok, dan kesepian menunjukkan hubungan positif dengan kejadian bullying.
Studi ini memberikan data awal untuk menginformasikan pembuat kebijakan tentang prevalensi dan faktor yang berkorelasi dengan bullying.
Meningkatkan kesadaran publik tentang tindakan intimidasi dan pencegahan di kalangan siswa, remaja lain, orang tua atau keluarga, serta masyarakat pada umumnya harus dipromosikan.
Berfokus pada membangun lingkungan anti intimidasi di sekolah mungkin berguna untuk mengurangi prevalensi intimidasi.
Intervensi yang tepat perlu dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan program anti intimidasi diimplementasikan di semua sekolah.
Maka dari itu, mari hilangkan kebiasaan buruk yang tanpa sadar sering terjadi ini, diharapkan kita dapat menghindari bullying.
Jika kita melihat hal ini terjadi maka hentikan itu. Ingatkan pelaku untuk tidak melakukannya lagi. Kita juga harus merangkul teman kita yang menjadi korban bullying dan menyemangatinya agar tidak terjadi hal-hal buruk.
Demikian pembicaraan saya. Apabila ada kesalahan mohon dimaafkan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi refleksi diri dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Stop bullying!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Afif Khaliq).
5. Stop Bullying
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah,
Yang kami hormati Bapak dan Ibu Wakil Kepala Sekolah,
Yang kami hormati Bapak dan Ibu guru,
Marilah kita ucapkan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat. Pada kesempatan ini, topik yang akan saya bawakan adalah Stop Bullying.
Hadirin sekalian,
Bullying adalah suatu bentuk intimidasi fisik dan psikologis yang terjadi secara terus-menerus sehingga membentuk pola kekerasan yang dilakukan oleh seseorang untuk menunjukkan kekuatannya kepada orang lain.
Bullying bisa berupa perilaku mengejek, mengancam, mencela, memukul, merampas, bahkan membentak pun termasuk perilaku tersebut. Tidak ada faktor tunggal yang menjadi penyebab munculnya bullying. Faktor tersebut bisa datang dari keluarga, sekolah, dan pergaulan dengan teman sebaya.
Hadirin yang saya banggakan,
Kekerasan harus dihindarkan dari perkembangan psikologis anak. Oleh sebab itu, banyak pihak yang harus terlibat mulai dari orang tua, guru, bahkan pemerintah. Mari kita bersama- sama waspada terhadap bullying. Katakan tidak pada bullying!
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberi manfaat untuk masa depan anak bangsa. Saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Lutfie Sani).
6. Stop Bullying
Om Swastyastu
The honorable Mr John, the teacher of English and my beloved friends.
Thanks to the attendees who have taken the time to attend the speech event that I will convey at this opportunity. What an honor for me to stand here and deliver a speech about bullying.
First of all, let us praise and thank the presence of God the Merciful God, for the abundance of grace and the joy of all of us can still gather in this place without any barriers at all and in good health.
Without lingering longer, let me start by Bully. According to the dictionary, bully is defined as a blustering, quarrelsome, overbearing person who habitually badgers and intimidates smaller or weaker people.
Unfortunately, bullying has various negative effects that may become detrimental for both the victim and the bully. Bullying can make changes in personality and behavior of an individual that causes both physical and mental pain.
Ladies and Gentleman, one of the common causes of bullying is hunger or adrenaline of power. There are 3 types of the most common types of bullying found in schools.
The first is Verbal Bullying. Verbal Bullying uses words, statements, and name-calling to gain power and control over a target.
The second, physical bullying. Physical bullying is the most obvious form of bullying, this form of bullying includes: kicking, hitting, punching, slapping, shoving. and other physical attacks.
The last is cyberbullying. Cyberbullying is bullying that takes place using electronic technology. Examples of cyberbullying include: unpleasant text messages or emails, rumors sent by email or posted on social networking sites, embarrassing pictures, videos, websites, and creating fake profiles. If technology is used wisely, bullying can be avoided.
My Friends, another effect of bullying is that it can change the personality of the victim. When a person is bullied it is more likely that their personalities will change.
For example, a person that is usually happy and confident may become self-conscious, shy, depressed, and may even feel as if they are unworthy. They may become hesitant to participate in situations where he or she might be ridiculed, such as in public speaking.
Some people may consider mocking someone as funny even though it is anything but funny to the victim. Bullying is unacceptable in any situation, and it is everyone's responsibility to prevent bullying from happening and bullies from forming.
In conclusion, I would like to express that bullying is an international problem and it happens on a daily basis. There are no positive outcomes from being bullied.
We are all God's creation. Therefore, we are all family. As a family we must support and encourage each other. The responsibility to stop bullying starts with us. By helping to stop bullying we will also be preventing the creation of future bullies.
Thank you for your attention. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Septianing Tyas).
7. Bullying
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
First of all let's pray and thanks unto our God who has given us mercies and blessings. So we can attend this program without any trouble and obstacles.
Ladies and gentlemen,
In this good opportunity, I stand here to deliver a speech entitled "Bullying".
Most people don't realize how big of a problem this is. Bullying is so common in our lives that we don't even realize that it's happening when it does. We believe it to be something normal and everyday thing, when it's not. Not even close.
Every time it happens, adults say "They're kids. They'll get over it." and "It builds character and makes them stronger. They can deal with it themselves." When in reality, it breaks us and rips us apart bit by bit.
Why should people give in to bullies? Why do we have to let them hurt and harass us physically and emotionally? Is it because we're different? Because we're not normal? What makes us different from the rest of them? What is normal?
According to recent studies, twenty percent of kids have been bullied. Fifteen percent of students report not showing up for school out of fear of being bullied while there.
Over ten percent of these kids believe the only way to get away from the harassment is to change schools where they can start over again. But why should these kids be the ones changing when bullies roam free all over the places?
The harassment doesn't end when you step off the bus and go home. Cyberbullying is becoming common in many social networks. Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, and so many other sites experience this.
Teens of a variety of ages hide behind a computer screen, feeling they can do whatever they want to and say what they want and no one would be able to catch them.
Forty two percent of teens have been cyber bullied. Eighty percent have said they have seen it happen. I've seen it and experienced it. I've felt how much it hurts not only me but my friends and family.
How many of you, reading this right now, have experienced any type of bullying? And how many of you have thought, any time in your life, that you weren't good enough or thought bad things about yourself? I have felt both of those. I bet many of you have experienced some type of cyberbullying at the point.
Telling someone that they're fat doesn't make you any skinnier. Telling someone they're stupid doesn't make you any smarter. And telling someone to die definitely doesn't make you better than them. It takes one second to say these things but a lifetime for someone to get over it.
We need to start standing up to those who believe they can walk all over us and do whatever they want to us. We are human beings, just like them.
No matter if your religious beliefs are different, if your skin color is different. If you like reading and doing school work more than going to parties and getting drunk everyday.
We are all different and that's what makes us unique and special in our own ways. That's what makes life exciting.
But no matter how hard I try, I've always worried about what other people think of me. I may not care what people think of me, but my thoughts always turn to that one dark thought, and that's the one thing that can bring me down. And I think some of you have felt that feeling too.
Bullying is not okay. Period! Freedom of speech does not give you the right to verbally abuse someone. And if you think that it's okay, then your beliefs are sincerely messed up.
To all the people who have survived, who have stayed strong through the heartbreak, the insecurity, the traumas, the devastations, the depression, all the horrible things in life, you are strong, I admire you so much.
You're still here, after everything that's happened. It shows how brave you all are. There may have been breakdowns here and there, you`re still here. And that's the most courageous thing I've heard. You're all amazing, and I admire you more than you know. And I'm sure many other people do too.
So, please, I'm begging you, be careful with the words you say to someone else. What we think is funny or cool, could end up being powerfully hurtful. It takes ten times as long to pull yourself together as it does to fall apart.
I hope people who have been considered bullies are hearing this and you realize how much pain you inflicted on people around you. And to the people who have been the victims and have fallen into a deep depression, you can get through it. I promise that things will get better.
They did for me and they can for you. Don't hesitate in standing up for yourself and what you believe in. If we unite, we can stop the increasing level of bullying. We can help our generation get better and teach the world to be kind to each other and respect each other or who they are.
The end of bullying starts with you. And remember, there is always someone out there who loves you so much and will love you with all your flaws and with all the problems you have gone through.
Also, if you're depressed, don't hide it. Find someone you trust, let them know, and let them help you. Showing emotions doesn't mean you're weak. It means you're human. Don't change who you are for anyone.
Thank you for your attention. That's all my speech. I do hope my speech will be useful in our life.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Dikutip dari publikasi Scribd oleh Bella Widodo Tandiola).
Itulah beberapa contoh teks pidato tentang bullying dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Semoga bermanfaat.
(azn/inf)