Tidak hanya dari gen orang tua, pola asuh bisa mempengaruhi kecerdasan anak. Ada berbagai jenis kecerdasan, di antaranya kemampuan berpikir, menalar, memecahkan masalah, merencanakan, hingga berpikir abstrak.
Oleh karena itu memilih metode yang tepat sangatlah penting, karena dapat membantu memaksimalkan potensi anak. Simak langkah mendidik anak agar menjadi cerdas berikut ini.
Pola Asuh yang Meningkatkan Kecerdasan Anak
Berikut adalah tips parenting dari orang tua dari anak-anak berprestasi, yang telah dirangkum dari episode-episode Juara Cilik HaiBunda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Memberi Makanan Bergizi
Cara ini telah dilakukan orang tua Dazzle, yang kini diterima kuliah di Oxford University. Dazzle sendiri merupakan anak yang punya banyak prestasi di bidang debat dan olimpiade matematika dan sains.
Sang Ibu, Grace mengaku dirinya sering memberikan anaknya makanan yang bergizi sejak kecil. Tujuannya agar anaknya bisa tumbuh sehat dan membuat otaknya terstimulasi dengan baik.
"Jadi sejak Dazzle masih kecil, bersama dengan adiknya, saya memastikan bahwa mereka itu di-support dengan makanan yang cukup bergizi dan bersih," kata Grace, dikutip dari laman Haibunda.
Grace membuat mailing list untuk mengetahui apa saja makanan bergizi bagi anaknya. Informasinya didapatkan lewat browsing, agar kebutuhan makanan apa saja yang bisa menstimulasi otak anaknya.
2. Menjadi Teman Cerita bagi Anak
Pola asuh ini telah dibuktikan oleh Ariyanti, ibunda dari Fatih Athala Anwar. Fatih merupakan anak berusia 12 tahun yang menyabet tiga medali emas Olimpiade Sains Akbar Nasional.
Menurut Ariyanti, kesuksesan dari Fatih jadi salah satu hasil dari usahanya menjadi teman cerita anaknya. Lewat mendengar cerita sang anak, membuatnya jadi tahu kelebihan dan kekurangan Fatih.
"Kita sebagai orang tua harus bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan anak kita masing-masing, yang kedua selalu memotivasinya," kata Bunda Anti.
3. Penggunaan Gadget yang Dibatasi
Pola asuh satu dilakukan oleh orang tua dari Alexander Boenjamin, yang pernah meraih medali di kompetisi matematika dan sains bahkan terpilih dalam Harvard Model Congress Asia (HMCA) 2023.
Agnes, ibu dari Alexander mengatakan bahwa dirinya masih membatasi Alexander dalam bermain gadget. Bahkan, sampai SMP anaknya belum diberikan handphone sendiri.
Menurut Agnes, Xander bisa mengeksplorasi lebih banyak aktivitas apabila dirinya tidak bermain gadget terlalu banyak.
"Jadi sampai sekarang pun tiap jam 9, jam 10 (malam) handphone-nya taruh di kamar saya. Titip di dalam kamar saya sampai besok pagi. Jadi, dia tidak tergoda untuk chatting terus ya sama teman-temannya. Ya dari pihak orang tua, dari sisi saya dan suami saya, yang kita lakukan adalah mengingatkan, mendorong, nyemangatin terus," kata Bunda Agnes.
4. Mencari Ide Kreatif
Mencari ide kreatif adalah pola asuh yang telah diterapkan oleh Rina R Lestari, ibu dari Adan dan Salsa. Mereka berdua merupakan anak kembar yang sama-sama hafal dua juz Al-Qur'an, dan menjadi juara dalam perlombaan Musabaqah Hifdzil Qur'an.
Sang Ibunda mencari ide kreatif untuk mengisi kegiatan sehari-hari lewat cara yang positif.
"Kita punya papan tulis kecil soalnya mereka semangat. Jadi semua yang Bunda ajarkan itu memang play education, bermain sambil belajar. Dari situ karena merasa berkompetisi mereka tuh adu cepat. Nah, ternyata hikmahnya adalah mereka cepat menangkap, cepat belajar dan memahami konsep," ucap Rina.
5. Menanamkan Nilai Agama
Model pola asuh ini juga diterapkan oleh Sang Ibu dari Maharani Putri, yang merupakan siswa kelas 9 dengan banyak prestasi di dunia karate. Maharani pernah mendapatkan medali emas dalam kejuaraan International World Cup dan Virtual Kata Competition.
Wardah, ibundanya menyebut bahwa ia selalu menanamkan nilai-nilai agama kepada anaknya.
"Nilai-nilai yang saya tanamkan ke Rani, yang pastinya adalah nilai-nilai agama ya, karena itu adalah dasar untuk dia sebagai perempuan. Kemudian dia juga harus rajin belajar, rajin latihan untuk menjadi orang sukses," kata Bunda Wardah.
6. Bangun Hobi Membaca Buku
Membiasakan anak membaca buku juga termasuk cara meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini dibuktikan oleh Beti, Ibunda dari Sherazade Nurul Amira Prasetyo.
Sherazade yang akrab dipanggil Shera adalah anak yang berhasil menorehkan berbagai prestasi dengan alat musik harpa. Ia juga pernah meraih medal distinction dan medal marrier di ajang Prestige Harpa World.
Bunda Beti mengungkap anaknya bisa berprestasi seperti itu, karena Shera dan adiknya sudah dibiasakan membaca buku sejak kecil. Karena menurutnya membaca adalah kunci dari literasi.
"Jadi kalau anak suka baca, itu biasanya memiliki kemampuan literasinya baik. Jadi kemampuan literasinya itu nanti akan sangat bermanfaat buat dia sekolah dan kerja seterusnya," ujarnya.
7. Mendukung dan Menemani Anak
Alana Keihara adalah siswi kelas 7 yang berhasil menjuarai berbagai kompetisi bela diri cabang jujitsu. Bahkan, Alana juga pernah mendapatkan medali emas saat mengikuti Dumau International Braziliant Jiujitsu Kids Competition.
Sang Ibu, Anya, selalu mendukung dan menemai sang putri agar bersemangat dalam latihan dan kompetisi yang dihadapi.
"Gimana pun caranya aku selalu berupaya untuk hadir di setiap latihan-latihannya dia. Apalagi di pertandingan, turnamen, kompetisi gitu ya. Karena buat aku dan buat Alana sendiri dia juga pernah bilang kalau kehadiran Bunda itu penting buat bisa bikin dia jadi lebih semangat," kata Anya.
Menurutnya, hal ini dilakukan agar terbagun trust (kepercayaan) dan connection (koneksi) kepada anak.
"Kita build selama ini, sehingga menurut aku kehadiran aku baik fisik atau mental adalah hal yang penting. Di setiap proses atau progres yang dia lewati," tambah Bunda Anya.
Itu tadi penjelasan seputar model pola asuh atau cara mendidik anak menjadi cerdas. Dengan menerapkan pola asuh yang tepat, diharapkan tidak hanya membantu anak belajar, tapi juga membangun pondasi yang kuat untuk masa depan mereka.
(khq/fds)