Studi: Pemilihan Kata yang Mirip Dalam Percakapan Bisa Meningkatkan Kerja Sama

ADVERTISEMENT

Studi: Pemilihan Kata yang Mirip Dalam Percakapan Bisa Meningkatkan Kerja Sama

Callan Triyunanto, Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 29 Sep 2024 06:00 WIB
Happy employer HR manager shaking hands with indian job seeker welcoming vacancy applicant. Successful manager making deal with partner, good positive first impression, start business meeting concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes/Ilustrasi melakukan kerja sama
Jakarta -

Bahasa yang digunakan dalam berbagai kerja sama biasanya adalah bahasa resmi. Namun, ternyata pemilihan kata-kata yang cocok dengan individu atau kelompok lain, ternyata bisa membuat kerja sama meningkat. Seperti apa contohnya?

Misalnya dalam sebuah percakapan, penggunaan kata yang sama seperti "liburan" atau "healing" kerap dipakai secara bergantian. Sebagian orang bisa lebih suka memakai kata "healing" karena lebih relevan dengan tren masa kini, sedangkan yang lain tetap memakai kata "liburan".

Saat beberapa orang sama-sama memilih kata "healing", menurut sebuah studi, mereka akan merasa ada kecocokan bahasa. Hal ini bisa meningkatkan sebuah kerja sama yang terjalin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan Kata yang Sama Bisa Membuat Orang Merasa Saling Cocok

Sebuah studi yang dilakukan oleh Theresa Matzinger dan tim penelitinya di Universitas Wina, Australia, menemukan bahwa orang cenderung lebih bekerja sama jika mereka menggunakan pola bahasa yang sama selama percakapan mereka.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Language and Cognition pada Juli 2024, menunjukkan bahwa faktor yang paling penting kemungkinan besar adalah perasaan menjadi bagian dari kelompok sosial yang sama. Ini yang membuat orang akhirnya merasa cocok ketika pemilihan kata-kata dalam bahasa yang digunakan sama.

ADVERTISEMENT

"Kami menemukan bahwa peserta penelitian kami cenderung memilih mitra percakapan yang berbicara dengan cara yang sama dan menggunakan struktur tata bahasa yang sebanding," jelas Matzinger, dikutip dari phys.org.

Tim peneliti melakukan percobaan tambahan untuk menyelidiki alasan di balik preferensi bahasa dalam percakapan dengan mitra yang memiliki kecocokan bahasa. Para peneliti mengajukan dua hipotesis sebagai penjelasan untuk preferensi ini:

1. Orang menyukai orang lain yang berbicara seperti mereka karena mereka mungkin merasa bahwa orang lain itu termasuk dalam kelompok sosial yang sama. Orang lebih cenderung bekerja sama dengan anggota kelompok daripada dengan orang luar.

2. Orang-orang lebih menyukai orang lain yang berbicara serupa karena mereka mungkin berpikir bahwa orang lain tersebut bersedia menyesuaikan bahasanya dan, oleh karena itu, juga lebih kooperatif di bidang lain.

Kecocokan Bahasa Bisa Meningkatkan Kerja Sama

Hipotesis peneliti menunjukkan bahwa orang cenderung memilih mitra kerja sama yang berasal dari kelompok sosial dengan cara bicara alami mereka. Artinya, meski kecil pengaruhnya, kecocokan bahasa bisa memengaruhi sebuah kerja sama.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa bahkan perbedaan kecil dalam bahasa, yang mungkin tidak kita sadari, dapat mempengaruhi kemauan kita untuk bekerja sama," papar Matzinger.

Para peneliti berharap, bahwa hasil penelitian ini selanjutnya dapat digunakan untuk lebih memahami bagaimana keputusan kooperatif dibuat dalam kelompok-kelompok yang heterogen secara linguistik dan untuk mengurangi prasangka terhadap orang-orang yang berbicara secara berbeda.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads