Ilmuwan Temukan Teori Fisika dalam Lukisan Starry Night Van Gogh, Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Teori Fisika dalam Lukisan Starry Night Van Gogh, Ini Penjelasannya

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 22 Sep 2024 17:00 WIB
Instagram @girlwithapearlicing
Lukisan Starry Night oleh Van Gogh. Foto: Instagram @girlwithapearlicing
Jakarta -

Detikers tahu lukisan Vincent Van Gogh yang berjudul Starry Night? Penelitian terbaru mengungkap adanya teori fisika yang akurat dalam lukisan tersebut.

Dalam studi yang terbit dalam jurnal Physics of Fluids pada 17 September 2024 lalu, peneliti menganalisis detail kecil sapuan kuas dan warna yang dipakai dalam melukis. Mereka menemukan adanya kemiripan kedua komponen tersebut dengan turbulensi tersembunyi gas di atmosfer.

"Ini mengungkap pemahaman yang mendalam dan intuitif tentang fenomena alam," kata penulis studi Yongxiang Huang, seorang ahli dinamika fluida dan ahli kelautan di Universitas Xiamen di Cina, dilansir dari Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Van Gogh Mengerti Soal Proses Alam

Huang dan tim menganalisis 14 pusaran di langit yang nampak dalam lukisan. Peneliti melihat bentuknya seperti pola yang mirip dengan gambaran hukum Kolmogorov.

Hukum Kolmogorov menjelaskan bagaimana gas atmosfer bergerak pada skala yang berbeda. Pergerakannya bergantung pada energi inersia.

ADVERTISEMENT

Adapun energi inersia tersebut digambarkan berwarna kuning dalam lukisan Starry Night. Hal tersebut semakin memperkuat dugaan peneliti bahwa Van Gogh menuangkan teori fisika dalam lukisannya.

Selain itu, peneliti juga mendapati adanya keselarasan antara jarak dan berat sapuan kuas dengan skala Batchelor. Skala ini menggambarkan besar pusaran dan tetesan sebelum menghilang dalam cairan.

"Representasi turbulensi yang tepat dari Van Gogh mungkin berasal dari mempelajari pergerakan awan dan atmosfer atau indra bawaan tentang cara menangkap dinamisme langit," kata Huang.

Makna Lain dari Lukisan Starry Night

Sebelumnya, pada tahun 2020 peneliti lain menemukan spesies laba-laba baru yang ada dalam lukisan Starry Night. Mereka menamainya sebagai laba-laba merak.

Pemaknaan tersebut dilihat dari kemiripan pusaran warna-warni dengan titik-titik bercahaya di belakang laba-laba. Tak cuma makna laba-laba, seorang ahli mikrobiologi menemukan arti lain dalam lukisan Starry Night.

Mereka melihat adanya kemiripan antara pusaran ikonik pada lukisan dengan koloni bakteri bermutasi yang berkerumunan. Belakangan ini NASA juga mengklaim bahwa lukisan Starry Night menggambarkan pusaran badai di Jupiter.

Awan-awan berputar dalam lukisan dikaitkan dengan pola turbulen di atmosfer planet terbesar itu. Sebagaimana potret yang mereka tangkap lewat wahana antariksa Juno.

Tentang Lukisan Starry Night

Lukisan Starry Night dibuat Van Gogh pada Juni 1889. Ia melukisnya saat tinggal di rumah sakit jiwa di Prancis.

Kala itu ia dalam tahap pemulihan gangguan mental. Van Gogh sempat memotong telinga kirinya.

Adapun karya Starry Night dituangkan dalam sebuah kanvas menggunakan cat minyak. Lukisan menggambarkan pemandangan langit yang berputar dari jendela kamar.

Lukisan ini terkenal karena sapuan kuasnya yang detail. Lukisan ini pun cukup ikonik bahkan di mata orang yang awam terhadap seni atau sains.




(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads