Air mata sering keluar tatkala sedih atau gembira. Tak jarang, Air mata juga keluar karena sebuah iritasi karena mata terpapar asap atau benda kecil yang masuk. Namun, seberapa banyak air mata manusia itu?
Air mata sebagian besar terbentuk dari air, tapi juga mengandung garam, minyak lemak, dan lebih dari 1.500 protein berbeda. Kadar garam ini yang terkadang membuat air mata terasa asin jika tak sengaja menyentuh lidah.
Mengutip American Academy of Ophthalmology (AAO), air mata memiliki fungsi penting untuk membantu mata melihat dengan jelas dan menjaga kesehatannya. Selain itu, air mata juga bisa menyalurkan emosi yang sedang dirasakan seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya Air Mata yang Keluar Setiap Tahun
Meski terkesan berupa tetesan atau aliran yang pelan, faktanya seseorang bisa menghasilkan 15 hingga 30 galon air mata setiap tahunnya. Air mata ini dihasilkan oleh kelenjar lakrimal yang berada di atas setiap mata.
Saat berkedip, air mata menyebar ke seluruh permukaan mata, kemudian mengalir ke puncta, lubang kecil di sudut kelopak mata atas dan bawah. Setelahnya, air mata mengalir melalui saluran kecil di kelopak mata dan menuruni saluran sebelum mengalir ke hidung. Di sana, air mata akan menguap atau diserap kembali.
Meskipun produksi air mata dapat melambat karena faktor-faktor tertentu, seperti kesehatan dan usia, tetapi manusia tidak kehabisan air mata, demikian keterangan yang dikutip dari Healthline.
Pada dasarnya, air mata memiliki struktur yang mirip dengan air liur dan mengandung enzim, seperti lipid, metabolit dan elektrolit. Setiap robekan struktur memiliki tiga lapisan:
- Lapisan lendir bagian dalam yang menjaga seluruh air mata tetap menempel pada mata.
- Lapisan tengah yang berair (lapisan paling tebal) untuk menjaga mata tetap terhidrasi, mengusir bakteri dan melindungi kornea.
- Lapisan luar yang berminyak untuk menjaga permukaan air mata tetap halus agar mata dapat melihatnya, dan untuk mencegah lapisan lainnya menguap.
Jenis-jenis Air Mata
Ternyata, air mata dibedakan menjadi tiga tipe, yakni:
1. Air mata basal
Ini ada di mata sepanjang waktu untuk melumasi, memberi nutrisi, dan melindungi kornea. Air mata basal bertindak sebagai perisai mata dan menjaga kotoran.
Diketahui, bahwa produksi air mata basal melambat seiring bertambahnya usia dan hal ini dapat menyebabkan berkembangnya mata kering. Namun, mata kering ini juga merupakan masalah umum bagi orang yang mengalami perubahan hormonal, terutama wanita selama kehamilan dan menopause.
Selain itu, lensa kontak dan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan mata kering. Jadi, jika memiliki mata kering, itu bisa rentan terhadap blepharitis, penyebab umum iritasi atau pembengkakan pada kelopak mata.
Maka, perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis mata atau bisa melakukan beberapa hal di dalam ruangan seperti rumah untuk menjaga kelembapan mata.
2. Air mata refleks
Ini terbentuk ketika mata perlu membersihkan dari iritasi berbahaya, seperti asap, benda asing, atau paparan bawang. Mata akan melepaskannya dalam jumlah yang lebih besar daripada air mata basal. Biasanya, air mata ini juga mengandung lebih banyak antibodi untuk membantu melawan bakteri.
3. Air mata emosional
Ini sering dihasilkan sebagai respons terhadap kegembiraan, kesedihan, ketakutan, dan keadaan emosional lainnya. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa air mata emosional mengandung hormon dan protein tambahan yang tidak terdapat dalam air mata basal atau refleks.
(faz/nwk)