Viral Fenomena Awan Tsunami, Begini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

Viral Fenomena Awan Tsunami, Begini Penjelasannya

Trisna - detikEdu
Jumat, 13 Sep 2024 14:30 WIB
awan mirip gelombang tsunami di pamekasan
Awan tsunami di Pamekasan, Madura. Foto: Istimewa
Jakarta -

Fenomena awal tsunami viral lagi di media sosial baru-baru ini. Dalam salah satu pos, disebutkan bahwa awan dengan bentuk mirip gelombang tsunami tersebut tiba di musim pancaroba.

Sebelumnya pada 2020, arsip detikcom mencatat fenomena awan tsunami muncul di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 10 Agustus. Warga sempat khawatir awan menggulung panjang tersebut menjadi pertanda akan ada bencana. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan awan tsunami?

Apa Itu Awan Tsunami?

Pakar Iklim Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Emilya Nurjani bicara soal awan tsunami, Selasa (11/8/2020).Awan tsunami di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (11/8/2020). Foto: Dok Humas UGM

Awan tsunami adalah sebutan populer untuk istilah ilmiah awan lengkung atau awan arcus. Awan lengkung merupakan formasi awan horizontal rendah yang biasanya muncul sebagai awan yang menempel atau menyertai awan cumulonimbus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan tersebut dijelaskan dalam buletin Atmosfera Vol. 3 No. 3 April 2022 oleh Pengamat Meteorologi dan Geofisika Tonny Setiyawan SSi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Siduarjo, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dikutip Jumat (13/9/2024).

Bentuk awan tsunami seperti gulungan awan horizontal yang melengkung seperti gelombang. Awan ini berbeda dengan awan gulung horizontal (roll cloud) biasa karena roll cloud lazimnya terpisah dari awan cumulonimbus, meskipun sama-sama jenis awan arcus.

ADVERTISEMENT

Dampak Awan Tsunami

Tonny menjelaskan, fenomena awan tsunami dapat menyebabkan angin kencang, hujan lebat, hingga hujan es. Kilat dan petir juga dapat muncul di sekitar pertumbuhan awan.

Ia menegaskan, awan tsunami tidak berkaitan dengan potensi tsunami, gempa, atau hal-hal mistis.

"Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis," tulis Tonny.

Penyebab Terjadinya Awan Tsunami

Fenomena awan tsunami terjadi karena adanya ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembap. Kondisi tersebut menghasilkan tipe awan dengan pola pembentukan horizontal memanjang.

Salah satu faktor terbentuknya awan tsunami yaitu terjadinya fenomena angin laut dalam skala luas. Fenomena tersebut mendorong massa udara ke arah daratan.

Proses Pembentukan Awan Tsunami

Tonny menjelaskan, saat aliran udara dingin mengalami downdraft, turun dari awan cumulonimbus dan mencapai tanah, maka udara dingin dapat menyebar dengan cepat di sepanjang tanah. Udara lembap hangat yang ada menjadi terdorong ke atas.

Kemudian, saat udara lembap hangat naik dan mencapai ketinggian suhu titik embunnya, maka udara lembap hangat akan mengembun menjadi pola awan lengkung. Bagian atasnya rapi mirip baji, sedangkan bagian bawahnya seolah-olah bergejolak dan koyak karena angin.

Mengutip ahli meteorologi Stephen Corfidi asal Badan Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA), Tonny mengatakan gulungan awan yang terbentuk bisa bertahan beberapa jam dan meluas ke beberapa ratus kilometer.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads