Jangan Panik, Ini 6 Cara Menyelamatkan Diri saat Kapal Tenggelam

ADVERTISEMENT

Jangan Panik, Ini 6 Cara Menyelamatkan Diri saat Kapal Tenggelam

ilham fikriansyah - detikEdu
Senin, 09 Sep 2024 09:30 WIB
Ilustrasi penyeberangan kapal laut.
Ilustrasi kapal. Foto: dok. ASDP Indonesia Ferry
Jakarta -

Seiring perkembangan teknologi, kini kapal laut sudah mengusung teknologi yang modern. Meski begitu, bukan berarti kapal laut bebas dari insiden hingga menyebabkan tenggelam.

Apabila detikers sedang menaiki kapal dan tiba-tiba mengalami masalah hingga akhirnya tenggelam, jangan panik apalagi sampai nekat loncat ke laut. Perlu diingat, meloncat ke laut bukanlah solusi untuk menyelamatkan diri.

Dalam buku Basic Crowd Management Guidebook for the Crew of Passenger Ships oleh The Maritime Human Resource Institute Jepang, dijelaskan bahwa melompat ke air dari tempat yang tinggi termasuk dari kapal sangat tidak disarankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soalnya, ketika melompat ke air dari ketinggian lebih dari 20 meter, tubuh akan menghantam air dengan kecepatan 80 km/jam. Hal itu membuat tubuh akan terasa seperti menabrak beton alih-alih merasakan air yang cair, sehingga menyebabkan cedera parah hingga kematian.

Lantas, bagaimana cara menyelamatkan diri saat kapal tenggelam? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

Cara Menyelamatkan Diri ketika Kapal Tenggelam

Ada sejumlah cara untuk menyelamatkan diri saat kapal yang kamu naiki tenggelam. Pada intinya jangan panik dan khawatir, lalu ikuti instruksi dengan patuh serta tenang agar kamu bisa dievakuasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut cara menyelamatkan diri saat kapal tenggelam:

1. Mengetahui Tempat-tempat Penting di Kapal

Cara yang pertama adalah dengan mengetahui tempat-tempat penting di dalam kapal. Misalnya tempat penyimpanan jaket pelampung, lokasi pintu keluar, tangga-tangga kapal, titik kumpul dan penanda lainnya. Hal ini dapat memudahkan proses evakuasi ketika kapal tenggelam.

Masih mengutip buku yang sama, disebutkan jika lebih baik melarikan diri lewat rute tercepat. Kalau kapal mulai miring, pegang sesuatu hingga kamu dapat berdiri tegak kembali dan melanjutkan proses evakuasi.

Perlu diingat, jangan gunakan lift atau segala hal yang menggunakan listrik karena sangat berisiko. Jika kamu berada di area geladak harus lebih hati-hati agar tidak terlempar ke laut atau tertabrak benda-benda besar.

2. Mendengar Sinyal Evakuasi

Ketika kapal akan tenggelam, nahkoda akan menyalakan sinyal atau sirine evakuasi kepada seluruh penumpang dan awak kapal. Selanjutnya, nahkoda akan menyampaikan pengumuman lewat pengeras suara untuk segera keluar dari kapal dengan tenang dan teratur.

Cara tersebut dilakukan agar seluruh penumpang tidak panik dan khawatir berlebih. Sebab, awak kapal telah mendapat pelatihan penyelamatan sehingga tahu apa yang harus dilakukan saat kondisi genting.

3. Membawa Barang-barang Penting

Ketika kapal akan tenggelam, banyak penumpang yang membawa barang dalam jumlah banyak agar bisa ikut dievakuasi. Sayangnya, cara tersebut justru dapat menghambat proses penyelamatan.

Sebaiknya bawa barang-barang yang penting saat dievakuasi dari kapal. Barang tersebut di antaranya handphone, obat-obatan, dan air mineral. Kalau membawa seluruh barang tentu tidak akan muat saat berada di sekoci.

4. Pakai Pelampung

Dilansir situs Boaterexam, ketika sirine evakuasi berbunyi segera cari jaket pelampung yang berada di dekatmu. Sebelum membantu orang lain memakai pelampung, detikers harus sudah mengenakan pelampung terlebih dahulu dengan benar.

Meski begitu, disarankan untuk tidak mengenakan jaket pelampung sebelum tiba di titik kumpul atau mendapat instruksi dari anggota kru kapal. Sebab, pelampung yang besar bisa menghambat pergerakan melalui lorong-lorong yang sempit dan padat.

5. Melompat ke Laut Merupakan Opsi Terakhir

Ketika kapal akan tenggelam, sebaiknya jangan melompat dari atas kapal. Meski kamu akan terjun ke air, tetapi laut memiliki ombak dan arus yang cukup kencang sehingga berisiko membuatmu terombang-ambing.

Namun jika kondisinya sudah sangat kacau dan sulit untuk menaiki sekoci, maka satu-satunya cara adalah dengan melompat ke laut. Akan tetapi, pastikan detikers melompat dari tempat yang dekat dengan permukaan laut.

Saat berada di laut, pegang benda apapun yang sekiranya dapat membantumu tetap mengapung. Kenakan juga jaket pelampung agar lebih aman selama menunggu pertolongan dari sekoci.

6. Patuhi Instruksi dan Tetap Sabar

Selama berada di atas sekoci, tetap patuhi instruksi yang disampaikan oleh awak kapal. Lalu, alokasikan sumber daya dengan hati-hati dan tetap berdekatan satu sama lain.

Sabar dan tenang adalah kunci selama proses penyelamatan. Hal ini berguna agar penumpang tidak panik selama menunggu tim rescue datang untuk melakukan proses evakuasi.

Itu dia enam cara menyelamatkan diri saat kapal akan tenggelam. Semoga bermanfaat!




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads