Ekonom asal Universitas Indonesia Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pagi akibat serangan jantung. Faisal Basri akan dibawa ke rumah duka dari RS Mayapada, Kuningan, Jakarta dan dikebumikan sore ini.
Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengatakan Faisal Basri sebelumnya mengalami serangan jantung pada Senin (2/9/2024). Ia kemudian dirawat sejak Senin hingga mengembuskan napas terakhir.
"Kira-kira hari Senin itu Pak Faisal itu dapat serangan jantung, informasi dari keluarga. Jadi dirawat, belum berhasil ditangani," ucap Didik, dikutip dari detiknews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal Basri, Sosok Idealis dan Berintegritas
Mengenang sahabatnya, Didik menuturkan, Faisal Basri merupakan sosok yang idealis dan berintegritas. Mantan dosen Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan salah satu pendiri lembaga riset independen Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu memiliki prinsip bahwa ekonomi dan politik harus dikelola demi kepentingan publik.
"Faisal Basri adalah sosok yang tegas dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia," kata Didik dalam keterangan resminya.
Meskipun tidak menduduki jabatan formal di partai atau pemerintahan, kiprahnya baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik yang telah memberikan dampak besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan demokrasi secara luas di Indonesia," imbuhnya.
Bergerak Lewat Lembaga Riset
Faisal Basri mendirikan lembaga riset independen INDEF bersama Didik, Fadhil Hasan, Didin Damanhuri, dan Nawir Messi. Bersama-sama membangun, institusi ini kemudian bergerak dengan kritis dan progresif dalam menilai kebijakan ekonomi Indonesia.
"Pandangan Faisal dengan saya tidak berbeda, kesamaan pandangan dalam hal kemandirian analisis ekonomi dan keinginan mendorong reformasi ekonomi yang lebih adil dan pro-rakyat. Tetapi Faisal lebih berani, gamblang, dan terus terang," ucap Didik yang juga ekonom senior INDEF.
"Dengan sahabat ekonom lainnya di INDEF seperti Didin Damanhuri, Faisal sama-sama mengedepankan prinsip-prinsip ekonomi yang berkelanjutan dan adil. Berbagi visi dalam hal reformasi kebijakan ekonomi yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat bawah," imbuhnya.
Indonesia Corruption Watch
Faisal Basri juga salah satu pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW). Didik menuturkan, sosok yang bersahaja tersebut kerap berbicara lantang soal pentingnya memberantas korupsi di Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi dan pemerintahan.
"Yang lebih mengesankan lagi dari pribadi Faisal Basri adalah independen dan anti-korupsi. Tidak ada yang bisa mempengaruhi pandangan dan ketegasan dalam pemikirannya. Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah dan tidak segan untuk menyuarakan pendapat yang berbeda, meskipun itu tidak populer," ucapnya.
"Dia sering menunjukkan sikap independen dalam analisisnya dan tidak terikat dengan kepentingan partai politik tertentu. Juga menyesalkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) diberangus pemerintah dan parlemen," sambung Didik.
Pendidikan Antikorupsi
Perjuangan Faisal Basri atas transparansi dan akuntabilitas di bidang ekonomi dan politik Indonesia juga dilakukan melalui pendidikan. Di samping mendidik mahasiswanya di UI, Faisal Basri juga mendidik di luar lingkungan perguruan tinggi.
"Faisal Basri juga dihormati sebagai dosen ekonomi di Universitas Indonesia (UI), dan mendirikan lembaga Think Tank INDEF dengan kegiatan mengajar dan meneliti isu-isu ekonomi dengan fokus pada pembangunan ekonomi dan kebijakan publik," ucapnya.
(twu/nwy)