Bumi Makin Panas, Ilmuwan Prediksi Adanya Kematian karena Panas Bakal Naik 3X Lipat

ADVERTISEMENT

Bumi Makin Panas, Ilmuwan Prediksi Adanya Kematian karena Panas Bakal Naik 3X Lipat

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 23 Agu 2024 18:30 WIB
Ilustrasi cuaca panas
Kematian Bakal Meningkat 3X Lipat Seiring Memanasnya Bumi. (Foto: Getty Images/Phira Phonruewiangphing)
Jakarta -

Suhu Bumi terus meningkat akibat perubahan iklim. Ilmuwan memprediksi kematian di kawasan ini bakal meningkat hingga tiga kali lipat.

Kawasan yang dimaksud adalah Benua Eropa, tepatnya di negara-negara Eropa selatan seperti Italia, Yunani, dan Spanyol, seperti disebutkan dalam penelitian yang dipublikasikan di Lancet Public Health.

Penelitian tersebut menemukan bahwa jumlah kematian akan meningkat seiring cuaca yang menghangat secara perlahan. Potensi kematian akibat panas juga dapat meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ilmuwan mengatakan kondisi ini menunjukkan perubahan iklim yang dapat menimbulkan tantangan bagi sistem kesehatan masyarakat, terutama selama gelombang panas.

"Lebih banyak kematian akibat panas diperkirakan akan terjadi seiring dengan menghangatnya iklim dan bertambahnya usia penduduk. Sementara kematian akibat dingin hanya sedikit menurun," kata David GarcΓ­a-LeΓ³n dari Pusat Penelitian Gabungan di Komisi Eropa, salah satu penulis studi tersebut, dalam The Guardian dikutip Jumat (23/8/2024).

ADVERTISEMENT

Kematian Akibat Suhu Panas Dapat Meningkat hingga 129 Ribu Orang

Kematian akibat cuaca hangat dapat menewaskan 129.000 orang per tahun jika suhu naik level 3C, tingkat kerusakan iklim yang sedikit lebih tinggi. Saat ini, kematian akibat cuaca panas di Eropa mencapai 44.000 orang.

Meski pemimpin dunia telah memenuhi target pemanasan global, para peneliti mengatakan hal ini tidak akan berdampak banyak.

"Penelitian ini merupakan pengingat yang jelas tentang jumlah nyawa yang kita pertaruhkan jika kita gagal bertindak cukup cepat melawan perubahan iklim," kata Madeleine Thomson, kepala dampak dan adaptasi iklim di lembaga amal penelitian kesehatan Wellcome, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Prediksi tiga kali lipat kematian akibat panas langsung di Eropa, menurut para peneliti, belum merupakan gambaran lengkapnya.

"Dan kemudian (cuaca panas) ada dampak tidak langsung. Kita telah melihat bagaimana peristiwa panas ekstrem dapat menyebabkan gagal panen, kehancuran akibat kebakaran hutan, kerusakan infrastruktur penting, dan menghantam ekonomi - yang semuanya akan berdampak pada kehidupan kita," tambahnya.

Para ilmuwan menegaskan pentingnya beradaptasi dengan meningkatnya suhu panas. Mereka juga mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan mengurangi jumlah kematian melalui berinvestasi di rumah sakit, membuat rencana aksi, dan isolasi.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads