Latar Belakang dan Sejarah Perang Pasifik, Begini Kaitannya dengan Indonesia

ADVERTISEMENT

Latar Belakang dan Sejarah Perang Pasifik, Begini Kaitannya dengan Indonesia

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Rabu, 07 Agu 2024 07:00 WIB
Tentara Australia di Perang Pasifik
Foto: (Australian War Memorial)/Potret Tentara Australia di Perang Pasifik
Jakarta -

Perang pasifik adalah peristiwa peperangan laut terdahsyat yang pernah terjadi. Perang ini begitu dahsyat karena melibatkan dua kekuatan besar, yaitu sekutu dan Jepang.

Perang pasifik diambil dari istilah 'pacific war' atau 'pacific theater' oleh penulis Eropa. Sementara di literatur Jepang, perang pasifik disebut dengan istilah 'perang Asia Timur Raya'.

Menurut buku "Pacific Island Guide" karya Gordon, wilayah-wilayah yang terlibat perang pasifik adalah Pasifik Tengah, Pasifik Utara, Pasifik Selatan, Pasifik Barat, dan Pasifik Barat Daya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa yang melatarbelakangi perang pasifik ini dan mengapa kekuatan Jepang terlibat dalam perang?

Latar Belakang dan Sejarah Perang Pasifik

Awalnya, perang pasifik terjadi di Jembatan Marcopolo pada 8 Juli 1937. Sebelumnya, insiden tersebut tidak mengikutsertakan Amerika dalam perang secara terbuka.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, akibat adanya kepentingan-kepentingan negara Amerika dan Jepang, terjadilah perang dingin di kawasan Pasifik. Kawasan Asia Tenggara pun terbuka bagi serangan Jepang selanjutnya.

Puncak perang pasifik ketika pangkalan Pearl Harbour diserang oleh Laksamana Isoroku Yamamoto pada 7 Desember 1941. Presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt langsung menandatangani perang beberapa jam setelah penyerangan Jepang.

Dilansir dari buku berjudul "Jejak Arkeologi Perang Pasifik di Situs Lapangan Terbang Kendari II, Konawe Selatan-Sulawesi Tenggara" karya M. Irfan Mahmud dan Syahruddin Mansyur tahun 2016, terdapat tiga alasan mengapa Jepang terlibat dalam perang pasifik ini, yaitu sebagai berikut.

- Embargo atau larangan perdagangan minyak Amerika Serikat dan Inggris
- Keinginan membebaskan kawasan Asia dari perang Asia Timur Raya
- Gagasan mempersatukan negara-negara Asia di bawah kekuasaan Jepang

Perebutan Wilayah Kembali dari Jepang

Pasca penyerangan Pearl Harbour, Jepang mulai menguasai pulau-pulau strategis di Pasifik Barat Daya. Dalam waktu 3 bulan saja, Jepang telah berhasil menundukkan Malaysia, Filipina, Hong Kong, wilayah Indocina dan Hindia Belanda pada awal tahun 1942.

Untuk merebut wilayah-wilayah dari Jepang, mulai dibuat rancangan 'rencana besar' oleh Roosevelt, Admiral Nimitz, dan MacArthur. Nimitz memutuskan perebutan melalui jalur laut, sementara Roosevelt memilih jalur darat.

Di sisi lain, MacArthur mempelajari peta pantai utara New Guinea, Halmahera, pulau-pulau di Laut Arafuru dan sejumlah kepulauan di Hindia Belanda.

Kemudian MacArthur memutuskan mobilisasi pasukan dan mendarat di Holland. Ia dan pasukannya melancarkan serangan udara ke Kepulauan Laut Arafuru dan Maluku, lalu mulai merebut Sansapor, Biak, dan Numfor.

Pulau Morotai sebagai Tempat Strategis Peluncuran Serangan

Pada akhirnya, seluruh kekuatan Jepang di daratan Papua berhasil dinetralkan pada akhir Agustus 1944. MacArthur berasumsi serangan udara ke Filipina dari daratan Papua tidak efektif, sehingga ia mengharapkan bantuan basis sekutu di Halmahera, wilayah terdekat Filipina.

Harapannya, basis tersebut dapat mendukung serangan darat, laut, maupun udara untuk kampanye ke Filipina, juga menghalangi bantuan dari kekuatan Jepang yang datang dari Ambon, Sulawesi, Halmahera, dan Seram.

Akhirnya, Jenderal MacArthur memilih Pulau Morotai di bagian utara Halmahera karena dianggap strategis sebab dijadikan sebagai basis serangan udara ke Filipina.dan fasilitas angkatan laut yang diperlukan bagi operasi pembebasan Mindanao pada September 1944.

Pulau tersebut juga menjadi wilayah militer Jepang untuk mengembangkan pulau-pulau di Halmahera sebagai titik fokus mempertahankan pendekatan selatannya ke Filipina. Namun kekuatan Jepang di daerah tersebut lemah.

Lantas, dilakukan pembebasan Filipina dan Borneo dari basis sekutu di Morotai dengan meluncurkan serangan udara ke Halmahera dan Sulawesi.

Pasca serangan ke Filipina, Jepang melakukan serangan ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Tarakan, Manado, Balikpapan, dan Kendari.

Setelah berhasil menguasai Kendari, Jepang mengubah Kendari II Airfield sebagai pangkalan militer untuk menyerang sejumlah daerah di sekitarnya.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads