Hiu Greenland merupakan jenis hiu yang bisa berusia sangat panjang mencapai lebih dari 500 tahun. Lantas bagaimana hiu ini bisa berumur panjang sementara yang lain tidak?
Biasanya, untuk menghitung umur hewan laut peneliti akan menggunakan pita pertumbuhan di tulang sirip atau tulang belakang. Perhitungan ini mirip dengan menghitung lingkaran tahun pada pohon.
Namun ternyata, pada hiu, tidak semua jenis memiliki tulang sirip maupun jaringan keras di tubuhnya. Termasuk yang tidak punya adalah hiu Greenland (Somniosus microcephalus).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hiu Greenland memiliki tulang belakang yang terlalu lunak untuk membentuk pita pertumbuhan seperti hiu lain. Akibatnya, untuk menghitung perkiraan umur hiu Greenland dilakukan dengan penanggalan karbon.
Bisa Hidup hingga Lebih dari 500 Tahun
Fenomena usia pada hiu Greenland telah lama membingungkan para ilmuwan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa metabolisme mereka yang tidak berubah mungkin menjadi kunci umur panjang hiu tersebut.
Secara umum, umur rata-rata hiu Greenland minimal 250 tahun,dan berpotensi hidup lebih dari 500 tahun. Makhluk ini diyakini sebagai vertebrata yang hidup paling lama di dunia.
Penelitian mengenai umur panjang makhluk-makhluk ini merupakan suatu tantangan. Para ilmuwan awalnya berspekulasi bahwa kemampuan mereka untuk bertahan hidup dalam suhu yang sangat dingin.
Makhluk ini dapat bertahan dalam suhu air yang sangat dingin hingga 29 derajat Fahrenheit (minus 1,8 derajat Celcius) dan tetap hidup dengan sedikit pergerakan, seperti yang ditunjukkan oleh penemuan terbaru.
Penelitian baru ini dipresentasikan pada Konferensi Society of Experimental Biology di Praha pada tanggal 2 hingga 5 Juli. Penelitian menunjukkan bahwa umur panjang hiu yang mengesankan terkait dengan aktivitas metabolisme mereka yang konsisten, yang tetap stabil dari waktu ke waktu, tidak seperti hewan lainnya.
"Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa hiu tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan yang khas," kata Ewan Camplisson, pemimpin penulis studi dan seorang mahasiswa doktoral di Universitas Manchester, dikutip dari Live Science.
Metabolisme yang dimaksud adalah proses kimia yang mengubah nutrisi menjadi energi untuk pemeliharaan, pertumbuhan, dan perbaikan tubuh.
Rahasia Hiu Greenland Bisa Berumur Panjang
Umumnya, seiring bertambahnya usia hewan, metabolisme akan melambat, menyebabkan berkurangnya produksi energi, perbaikan dan regenerasi sel yang lebih lambat, dan penurunan kemampuan untuk menghilangkan produk limbah dari sel.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para ilmuwan mengumpulkan sampel jaringan dari otot 23 hiu Greenland yang ditangkap di lepas pantai selatan Pulau Disko di Greenland tengah untuk mengukur metabolisme hiu.
Para peneliti kemudian menghitung usia masing-masing hiu dengan mengukur panjang tubuhnya. Mereka menemukan bahwa sampel hiu berusia antara 60 hingga 200 tahun.
Hasil yang mengejutkan, ketika para peneliti membandingkan aktivitas enzim hiu. Mereka mengukur aktivitas lima enzim berbeda dalam sampel untuk mengetahui tingkat metabolisme dan bagaimana reaksi mereka terhadap suhu lingkungan yang berbeda.
Para peneliti menemukan bahwa tidak ada perubahan nyata dalam aktivitas enzim hiu di berbagai kelompok umur ketika mereka membandingkan data.
Tingkat metabolisme konsisten yang diamati pada hiu Greenland dari berbagai usia menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak mengalami proses degeneratif seperti yang terjadi pada hewan lain, yang mungkin menjadi alasan umur hiu yang panjang.
"Kami ingin menyelidiki apakah enzim hiu Greenland secara khusus diadaptasi untuk bekerja lebih efektif dalam kondisi dingin, namun kami tidak melihat tren ini," ucap Camplisson.
"Aktivitas yang lebih tinggi di kondisi yang lebih hangat menunjukkan bahwa jika hiu ini dipaksa tinggal di lingkungan yang lebih hangat, maka metabolisme mereka akan meningkat secara signifikan sehingga kemungkinan besar akan mengubah gaya hidup mereka," ungkapnya.
Penemuan ini sangat relevan, karena suhu permukaan laut global diperkirakan akan meningkat sebesar 2,1 F hingga 5,8 F (1,2 derajat Celsius dan 3,2 derajat Celsius) pada 2100 akibat pemanasan global. Dan suhu rata-rata di Arktik telah meningkat tiga kali lebih cepat dibandingkan suhu global, menurut World Wide Fund for Nature.
Camplisson berharap dapat menguji lebih banyak tanda-tanda penuaan dan menyelidiki metabolisme hiu lebih lanjut untuk lebih memahami cara melindungi mereka ketika pemanasan global berdampak pada lingkungan mereka.
(faz/faz)