Ternyata ada banyak planet yang bermassa lebih besar dari Jupiter. Salah satunya eksoplanet yang ditemukan baru-baru ini oleh para astronom.
Mereka berhasil memotret suatu planet dingin bermassa enam kali lebih besar dari Jupiter tengah mengorbit di salah satu bintang terdekat dengan Matahari. Eksoplanet ini ditemukan melalui pencitraan langsung menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
"Jika nyata, maka planet ini menjadi yang tertua dan terdingin yang pernah tertangkap kamera," ujar Markus Janson, seorang astronom di Stockholm University, seperti dilansir dari Nature.
Baca juga: Benarkah Rotasi Bumi Melambat? Ini Faktanya |
Eksoplanet Tak Biasa yang Terdeteksi
Biasanya, peneliti mendeteksi eksoplanet dengan cara melacak secara berkala bagaimana mereka melintasi garis pandang ke Bumi, meredupkan cahaya bintang induknya untuk sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga pelacakan eksoplanet dapat dilihat melalui tarikan gravitasi mereka yang membuat goyangan yang dapat diukur pada bintang itu sendiri.
Sejauh ini, yang telah dicitrakan secara langsung terdapat beberapa lusin eksoplanet saja lantaran suhu panas mereka dan sinar terangnya yang dapat dideteksi. Akan tetapi, yang satu ini ditemukan secara tak biasa. Planet Ξ΅ Indi A, begitu nama eksoplanet yang begitu masif yang ditemukan oleh para astronom ini.
Menggunakan teknik 'guncangan', para astronom telah menerima petunjuk bahwa kemungkinan objek tersebut berada hanya 12 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi indus di bagian selatan.
Planet tersebut membentuk sistem rangkap tiga dengan dua 'katai cokelat', yaitu objek yang tidak cukup besar untuk memicu fusi hidrogen di intinya yang mengorbit lebih dari 1.000 kali lebih jauh.
"Ini adalah jenis sistem yang sangat langka yang sangat beruntung kita miliki di dekat kita," ujar Elisabeth Matthews, astronom asal Max Planck Institute di Heidelberg, Germany,
Teknik Pencitraan oleh Para Astronom
Dalam pencarian planet tersebut, Matthews serta rekan-rekannya menyorotkan teleskop ke arah bintang hingga terletak tepat di tengah bidang pandangnya.
Mereka pun menggunakan kemampuan 'koronagraf' yang terpasang di salah satu kamera Webb. Instrumen tersebut dapat mengambil sampel foton pada waktu yang sedikit berbeda di masing-masing dari empat kuadran bingkainya.
Menggunakan cara tersebut, ketika data sensor digabungkan, foton dari Ξ΅ Indi A itu sendiri, yang beberapa di antaranya menyimpang dari pusat, sebagian besarnya saling menghapus silau yang biasanya akan menutupi sinyal lain di sekitar bintang tersebut.
Gambar dari citra kamera menunjukkan sebuah planet dengan berat enam kali lebih besar dari Jupiter ini bisa saja disebut sebagai 'raksasa gas'. Lantaran planet ini sebagian besar terbuat dari gas hidrogen.
Dari Mana Asal Usul Eksoplanet Itu?
Diperkirakan bahwa eksoplanet super berat itu berjarak sekitar 15 kali lebih jauh dari bintang induknya daripada jarak Bumi dari Matahari, dengan suhu sedikit lebih besar dari 0 derajat Celcius.
Jason memperingatkan bahwa belum ada solusi pasti untuk membuktikan bahwa sumbernya adalah sebuah planet. Seperti ketika mengetahui ada titik cahaya telah bergerak.
"Penelitian ini sangat penting karena menjadi kemajuan menuju kemampuan mencitrakan planet di sistem yang lebih tua. Sebelumnya, upaya pencitraan hanya terbatas pada pengamatan sistem bintang muda, sedangkan Ξ΅ Indi A hampir setua Matahari," ujar Jason.
Matthews dan timnya berencana untuk melakukan pengamatan lanjutan untuk mengukur spektrum cahaya dari planet tersebut.
Harapannya dapat mengungkap sebagian komposisi atmosfernya dan memberikan petunjuk tentang letak dan bagaimana planet sebesar itu terbentuk di nebula purba.
(faz/faz)