Tahukah detikers, seni pernah masuk Olimpiade sebagai salah satu jenis kompetisi? Medali yang diperebutkan yaitu di bidang musik, melukis, literatur, arsitektur, dan mematung bertema Olimpiade.
Musisi Pharrell Williams baru-baru ini menyatakan harapannya agar kompetisi seni kembali masuk Olimpiade setelah ditiadakan selama 80 tahun. Ia ingin kompetisi seni kembali digelar pada Olimpiade 2028.
"Kita perlu mengingatkan kembali bahwa pada suatu titik, Olimpiade sesungguhnya memiliki bidang seni yang terdiri dari kompetisi-kompetisi ini: patung, arsitektur, seni rupa," tutur Williams pada Kamis (25/7/2024), satu malam sebelum pembukaan Olimpiade 2024 Paris, dikutip dari AP News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gagasan agar kita mengembalikan seni ke Olimpiade. Kenapa tidak menjadikan momen ini untuk memunculkan kesadaran masyarakat?" imbuhnya.
Kompetisi seni mulai digelar pada Olimpiade 1912 Stockholm dan terakhir pada Olimpiade 1948. Empat tahun kemudian, wacana untuk membawa kompetisi seni kembali ke Olimpiade ditolak. Seperti apa sejarahnya dan bagaimana dukungan para seniman untuk Olimpiade tahun ini?
Sejarah Kompetisi Seni di Olimpiade
Bapak Olimpiade modern dan salah satu pendiri International Olympic Committe (IOC), Pierre de Coubertin, sudah berencana memasukkan kompetisi seni sejak penyelenggaraan Olimpiade 1896. Ajang tersebut merupakan ajang Olimpiade modern pertama.
Dikutip dari laman International Pierre de Coubertin Committee (IPCC), Coubertin menilai langkah tersebut menyempurnakan dan menaikkan nilai olimpiade lebih dari kompetisi atletik internasional.
Coubertin menambahkan, kompetisi seni dapat menjadikan olimpiade sebagai festival unik. Dalam hal ini, baik para atlet maupun penonton dapat merasakan dimensi atletik, budaya, pendidikan, dan estetis yang berimbang dan padu.
Memasukkan kompetisi seni ke Olimpiade juga dipandang sebagai penghormatan bagi Olimpiade kuno di Yunani yang berlangsung sejak abad ke-6 SM. Olimpiade ini sudah lebih dulu memasukkan seni sebagai salah satu jenis kompetisi, mulai dari seni patung, melukis, mosaik, tembikar, dan koin.
Undangan konferensi untuk membahas gagasan kompetisi seni di Olimpiade modern dikirim Coubertin secara resmi ke anggota IOC pada 2 April 1906, enam tahun sebelum Olimpiade 1912.
Kompetisi Arsitektur, Musik, Melukis, Mematung, dan Literatur
Hasil pertama konferensi IOC menyepakati kompetisi arsitektur digelar di samping ragam cabang olahraga (cabor) Olimpiade. Hasil kedua konferensi IOC menyepakati cabang kompetisi seni lain yang akan dimasukkan ke Olimpiade, yaitu melukis, mematung, literatur, serta musik.
Namun, hasil konferensi ini tidak dapat diterapkan pada Olimpiade 1908 London. Saat itu, penyelenggara terkendala masalah transportasi dan pemajangan karya, seperti dikutip dari laman Science Museum UK.
Pada 1910, IOC mengumumkan kompetisi ini mempertandingkan model Olympia atau bangunan Olimpiade versi modern. Kompetisi seni pun sepakat digelar pada Olimpiade 1912.
Kendala Kompetisi Seni Pertama di Olimpiade
Kompetisi arsitektur pertama pada Olimpiade 1912 kelak diadakan dalam pengawasan lembaga Ecole Speciale d' Archtecturein Paris. Dua arsitek rencananya dipilih sebagai pemenang.
Namun, Olimpiade 1912 Stockholm, Swedia dinilai tidak terlalu sukses. Asosiasi seniman Swedia tidak mendukung Stockholm Olympic Organizing Committee, termasuk tidak bantu mengiklankan kompetisi dan memilih pemenang.
Alhasil, pemilihan pemenang akhirnya dilakukan Coubertin sendiri. Medali emas diberikan pada masing-masing kategori, tetapi tidak dengan medali perak dan perunggu.
EugΓ©ne E. Monod dan Alphonse LaverriΓ©re dari Swiss terpilih sebagai pemenang kompetisi arsitektur. Ia membuat desain Construction Model of a Modern Stadium yang mengalahkan karya delapan partisipan lain.
Medali kompetisi musik diraih R. BarthΓ©lemy dari Italia, dengan karya Olympic Triumphal March. Enam peserta mengikuti kompetisi ini.
Sedangkan Carlo Pellegrini dari Italia menang kompetisi melukis pertama dengan karya Winter Sport. Empat seniman mengikuti kompetisi ini.
Di bidang mematung, Walter Winnas dari Amerika Serikat meraih medali emas dengan karya An American Trotter. Tujuh seniman mengikuti kompetisi ini.
Sedangkan sembilan partisipan mengikuti kompetisi literatur. Georges Hohrod dan M Esbach dari Jerman meraih medali emas dengan karya Ode to Sport. Tujuh tahun kemudian terkuak, Hohrod dan Esbach adalah pseudonym Coubertin sendiri yang diam-diam mengikutkan dirinya di kompetisi ini.
Perkembangan & Berakhirnya Kompetisi Seni Olimpade
Sub kategori kompetisi seni di Olimpiade kelak berkembang seiring waktu. Kategori literatur misalnya, terdiri dari dramatik, epik, dan lirik. Sedangkan kategori seni rupa terdiri dari lukisan, grafis, dan cat air.
Sepanjang keberadaan kompetisi, seniman di antara berlomba mendesain stadion dan medali Olimpiade resmi selanjutnya.
Kompetisi seni terakhir berlangsung pada Olimpiade 1948. Jenis kompetisi ini diperkirakan berakhir karena IOC menerapkan peraturan bahwa partisipan wajib merupakan warga amatir. Namun, belakangan diketahui bahwa masih saja ada seniman profesional yang ikut kompetisi seni Olimpiade, dikutip dari Artnet.
Beberapa pemenang kompetisi seni Olimpiade sempat diperbolehkan menjual karya seninya di akhir pameran Olimpiade 1928 di Amsterdam, Belanda. IOC memandang bahwa seharusnya ruang ini diperuntukkan bagi seniman amatir saja.
Mengembalikan Seni ke Olimpiade
Lompat ke malam sebelum pembukaan Olimpiade 2024, saat ditemui wartawan, Williams menjadi tuan rumah acara A-List di Gedung Louis Vuitton Foundation.
Pada acara 'karnaval dalam ruangan' itu, musisi yang beralih menjadi desainer ini bertugas mengkurasi instalasi seni interaktif karya seniman dunia, antara lain KAWS, Daniel Arsham, dan Derek Fordjour. Tim acara juga menggelar pertandingan panahan, tenis, basket, berkuda, hingga permainan karnaval.
Acara amal tersebut dihadiri olahragawan LeBron James dan Serena Williams hingga aktor Zendaya. Williams mengatakan, donasi dari acara amal tersebut bertujuan untuk mendukung calon atlet olimpiade dan 36 atlet dari 11 negara yang berkompetisi di Tim Olimpiade Pengungsi tahun ini.
(twu/nwy)