Profil Pendidikan Hamzah Haz, Mantan Guru yang Jadi Wapres ke-9 RI

ADVERTISEMENT

Profil Pendidikan Hamzah Haz, Mantan Guru yang Jadi Wapres ke-9 RI

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 24 Jul 2024 14:30 WIB
JAKARTA, INDONESIA - JULY 1:  Indonesian presidential candidate Hamzah Haz speaks during a Presidential debate July 1, 2004 in Jakarta, Indonesia. The debate, the first of its kind in Indonesia, pitted Haz against his rival Wiranto, a former military chief, and Susilo Bambang Yudhoyono. Indonesians go to the polls on July 5 in the first direct presidential elections.  (Photo by Paula Bronstein/Getty Images)
Profil pendidikan Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 RI. Foto: Getty Images/Paula Bronstein
Jakarta -

Hamzah Haz adalah Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) kesembilan yang menjabat tahun 2001 hingga 2004 bersama Presiden Megawati Soekarnoputri. Keduanya ditetapkan pada Sidang Istimewa MPR RI, 23 Juli 2001 untuk menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati yang sebelumnya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Sosok Hamzah Haz dikenal sebagai politisi dan negarawan yang kerap memberikan pencerahan pada permasalahan di bidang ekonomi politik. Hal ini ternyata selaras dengan latar belakang akademis yang ditempuhnya.

Dikutip dari buku Biografi Presiden dan Wakil Presiden karya Muhammad EIBrahimy serta data Kepustakaan Presiden Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Rabu (24/7/2024,) berikut profil pendidikan Hamzah Haz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riwayat Pendidikan SMP-Kuliah

Hamzah lahir di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada tanggal 15 Februari 1940. Ia tumbuh dan menjalani pendidikan tahap awal di Kota Pontianak.

Setelah lulus dari SMP, Hamzah melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Pascalulus, ia tidak seperti teman-temannya yang memilih bekerja di bank. Berdasarkan data Perpusnas, ia memilih profesi guru sekolah menengah di kampung halamannya, Ketapang, hingga 1962.

ADVERTISEMENT

Di tahun yang sama, ia juga meniti karier sebagai wartawan. Profesi ini hanya dijalani selama sekitar setahun, pada 1960-1961. Setahun berikutnya, Hamzah mengikuti sang ayah yang merupakan anggota Koperasi Kopra untuk bertugas di Yogyakarta. Tidak hanya menemani ayahnya, Hamzah melanjutkan pendidikan tinggi di Akademi Koperasi Negara Yogyakarta.

Sejak SMP, Hamzah dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi. Kebiasaannya ini akhirnya berlanjut hingga bangku kuliah. Di kampusnya itu, Hamzah mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan bertindak sebagai ketua. Pengalaman organisasi ini menjadi bekal baginya untuk terjun ke dunia politik.

Pada tahun 1965, ia kembali ke Pontianak dengan membawa gelar sarjana. Selanjutnya, ia meneruskan kuliah di Universitas Tanjungpura Pontianak dengan Prodi Ekonomi Perusahaan.

Selama berkuliah ini, Hamzah sempat menjadi asisten dosen dan terus meningkat hingga resmi menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Adapun riwayat pendidikan Hamzah Haz bila dirunutkan yakni:

  • SMP, Pontianak, Kalimantan Barat
  • SMEA, Pontianak, Kalimantan Barat (lulus 1960)
  • Akademi Koperasi Negara, Yogyakarta (1962)
  • Universitas Tanjungpura, Pontianak (1970)

Riwayat Karier Politik Hamzah Haz

Tidak langsung menjadi wakil presiden, Hamzah Haz dikenal sebagai sosok yang merintis karier politiknya dari bawah. Bermodal dari aktif berorganisasi, ia sempat menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.

Ia juga sempat menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat. Kemudian ia hijrah ke Gedung DPR/MPR di Senayan pada tahun 1971.

Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah terpilih secara terus-menerus menjadi anggota DPR mewakili PPP. Ia akhirnya menjabat Ketua Umum PPP pada akhir tahun 1998-2007.

Sebagai anggota DPR, Hamzah adalah wakil rakyat yang lantang bicara tentang masalah moneter. Khususnya mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Karier politiknya juga melesat naik lantaran di tahun 1998, ia menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kabinet Presiden Habibie. Namun, pada tanggal 10 Mei 1999, ia mengundurkan diri dari jabatan menteri karena desakan masyarakat yang meminta pimpinan partai tidak duduk sebagai menteri.

Di Pemilu 1999 saat Presiden Gus Dur terpilih, Hamzah diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Gejolak kembali timbul. Ia pun kembali mengundurkan diri pada November 1999 dan kembali berkonsentrasi penuh menjadi pemimpin partai.

Di luar rencana, pada tahun 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 RI melalui Sidang Istimewa (SI) MPR. Dalam pidato usai pelantikannya sebagai wapres, Hamzah bertekad akan menjalin hubungan dengan Presiden Megawati sehingga bisa membentuk pemerintahan yang efektif.

Ketika masa jabatannya selesai pada 2004, Hamzah Haz kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2004. Ia menggandeng Agum Gumelar menjadi wakilnya.

Namun, hasil Pemilu 2004 menyatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004 - 2009. Sejak berakhirnya Pemilu 2004, Hamzah Haz tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden ataupun wakil presiden.

Bila diurutkan, berikut perjalanan karier Hamzah Haz:

1. Guru SM Ketapang (1960-1962)

2. Wartawan surat kabar Bebas, Pontianak, Kalimantan Barat (1960-1961)

3. Pimpinan Umum Harian Berita Pawau, Kalimantan Barat

4. Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) (1962)

5. Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965-1970)

6. Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak (1968-1971)

7. Asisten Dosen di Universitas Tanjungpura Pontianak (1968-1971)

8. Anggota DPRD Tingkat I Kalimantan Barat (1968-1971)

9. Anggota DPR RI (1971-2001)

10. Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM (1998-1999)

11. Wakil Ketua DPR (1999-2001)

12. Menko Kesra dan Taskin (1999)

13. Wakil Presiden RI (26 Juli 2001-2004)

Hamzah Haz dikabarkan meninggal dunia dalam usia 84 tahun, Rabu (24/7/2024) pukul 09.30 WIB di Klinik Tegalan, Jakarta Timur. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi membenarkan kabar tersebut.

"Benar, telah wafat Bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 di kediaman Tegalan," ujar Arwani dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (24/7/2024).




(det/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads