Anggaran Tiap Anak Berkurang Separuh?
Akhir Februari 2024 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, rencana anggaran program makan siang gratis yaitu Rp 15.000 per anak.
Dikutip dari detik Finance, anggaran Rp 15.000 per anak itu merata untuk seluruh daerah di luar program susu gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Anggaran program makan siang gratis) per anak kira-kira Rp 15 ribu. Itu kan bisa dibuat macam-macam. Nanti akan ada pembahasan. Di luar susu," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
Tim Prabowo-Gibran pun berhitung untuk pelaksanaan tahun pertama, program makan siang gratis butuh sekitar Rp 100 triliun-120 triliun.
Prabowo dalam wawancara khusus dengan Al Jazeera mengatakan untuk merealisasikan janji-janjinya, pemerintahan baru yang dipimpinnya akan melaksanakan penghematan serta merealokasi anggaran.
Saat ditanya perihal hambatan anggaran, Prabowo menjawab,"Bagi saya, itu (biaya) bukan masalah. Saya telah mempelajari masalahnya. Saya telah mempelajari di mana kita bisa menghemat dan di mana kita bisa merealokasi (anggaran). Saya sangat yakin."
Menurut Prabowo, program makan siang gratis merupakan kebijakan yang urgen dan strategis untuk kelangsungan hidup masa depan Indonesia.
Hanya saja dalam konferensi pers gabungan dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran di Gedung Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin (24/6/2024) lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelaksanaan program makan bergizi gratis untuk pelaksanaan tahun pertama disepakati dilakukan secara bertahap.
Sri Mulyani saat itu juga menyebutkan anggaran yang diberikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk program tersebut adalah Rp 71 triliun.
Belakangan mencuat, upaya Prabowo dan tim ekonominya menekan anggaran program makan siang gratis yang kini berganti nama jadi makan bergizi gratis.
Hal ini mulanya disampaikan ekonom dari Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Heriyanto mengklaim diajak berdiskusi dengan tim Prabowo mengenai makan bergizi gratis dan diizinkan membagikan hasil diskusinya itu ke publik.
"Mungkin 2-3 minggu lalu ada press conference di mana Bu Sri Mulyani dan Mas Tommy (Thomas Djiwandono) juga mengatakan tentang program makan siang itu biaya berapa. Yang mau saya sharing itu, angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo yang dikomunikasikan ke saya," ujar Heriyanto dalam forum Market Outlook 2024 disiarkan di YouTube, Rabu (17/7).
"Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5%, bukan ke 3% atau pun ke 3,5%, nggak begitu. Mereka sudah agree on that," sambungnya.
Heriyanto mengatakan Prabowo dan timnya masih terus mengupayakan biaya makan bergizi gratis dapat ditekan dari sekitar Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500 per porsi.
Menurut Heriyanto, dengan APBN yang ada, Prabowo menghendaki program strategisnya itu tepat sasaran seperti dikutip dari detiknews.
"Tetapi yang menurut saya menarik buat saya adalah ini, setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 T, kemudian tugasnya Pak President-Elected dan tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin lebih hemat dari Rp 15 ribu, mungkin ke Rp 9.000 kah, ke Rp 7.500 kah, kira-kira begitu," kata Heriyanto.
"Dan kita bisa pahami, kalau sebagai politisi tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat, gitu. Yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, di dalam keterbatasan Rp 71 T itu," lanjut dia.
(pal/erd)