Perjalanan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Benarkah Anggaran Dipangkas?

ADVERTISEMENT

Perjalanan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Benarkah Anggaran Dipangkas?

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Kamis, 18 Jul 2024 17:15 WIB
Sejumlah siswa/i SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, mengikuti simulasi makan siang gratis, Kamis (29/2/2024). Simulasi ini dilihat langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Simulasi makan siang gratis untuk anak sekolah di Tangerang beberapa waktu lalu Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pemberian makan siang, susu gratis untuk anak sekolah serta pesantren adalah salah satu program unggulan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Program yang akan menyasar sekitar 80 juta anak tersebut hampir selalu didengungkan oleh Prabowo dan Gibran serta timnya dalam masa kampanye pemilihan presiden lalu.

Hal ini pula membuat program tersebut menjadi program ekonomi Prabowo-Gibran yang paling membekas di ingatan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibuktikan dari hasil survei Litbang Kompas, 5-7 Maret 2024 lalu yang menunjukkan 48,6 persen dari responden menyebut makan siang dan susu gratis adalah program ekonomi yang paling diingat.

Angka ini jauh di atas program hilirisasi sumber daya alam (3,7%), lumbung pangan (2,5%), dan bantuan sosial (2,3%).

ADVERTISEMENT

Hanya saja survei itu juga memperlihatkan bahwa hanya 12,3% responden berpendapat program makan siang gratis perlu diprioritaskan.

Responden lebih memilih pasangan Prabowo-Gibran memprioritaskan bantuan pemenuhan gizi anak balita dan ibu hamil, Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta kredit startup milenial.

Prabowo pun menunjukkan keseriusan untuk mengeksekusi janji kampanye itu. Saat berada di Beijing, China untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping, pada 31 Maret 2024-2 April 2024 lalu Prabowo menyambangi sekolah Beijing No.2 Middle School di Dongcheng District, Beijing.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu meninjau penerapan program makan siang gratis oleh pemerintah China yang sudah berjalan sejak tahun 2011.

Ganti Nama Jadi Makan Bergizi Gratis

Hanya saja, 5 bulan menjelang dilantik sebagai presiden, Prabowo mengubah nama program makan siang gratis menjadi "Makan Bergizi Gratis". Perubahan istilah itu menurutnya berdasarkan hasil pengkajian.

"Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya," kata Prabowo dikutip dari YouTube tvOneNews.

"Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?" imbuh dia.

Dikutip dari detiknews, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan tim internal Prabowo Subianto mengkaji pengubahan penamaan program makan siang gratis.

Menurut Habiburokhman, nama program tersebut diubah agar waktunya bisa lebih fleksibel. "Memang terus dikaji soal penamaan program. Saya termasuk yang mengusulkan perubahan istilah tersebut," kata Habiburokhman, saat dihubungi detiknews, Jumat (24/5).

Di berbagai wilayah, siswa sekolah TK dan SD bisa saja pulang sekolah sebelum waktu jam makan siang. Oleh karenanya jika siswa TK dan SD yang masuk pagi harus menunggu hingga waktu jam makan siang dan itu terlalu lama.

"Dengan demikian waktunya bisa lebih fleksibel, tidak harus jam makan siang, yaitu 12-13, bisa lebih pagi juga," kata Habiburokhman.

"Di berbagai wilayah untuk anak TK dan SD kelas 1-2 sudah pulang sebelum jam 11.30. Begitu juga kalau masuk Ramadhan, mungkin makanannya bisa dibawa pulang untuk berbuka puasa," katanya.

Oleh karenanya, ia menyebut pengubahan nama program tersebut menjadi 'Makan Bergizi Gratis' sudah sangat tepat.

"Yang nggak bisa diubah adalah keharusan makanan tersebut 'bergizi'. Makanya sangat pas kalau istilah yang dipakai adalah 'makan bergizi'," tutur Habiburokhman.

Halaman selanjutnya >>> Anggaran Dipangkas Separuh?

Anggaran Tiap Anak Berkurang Separuh?

Akhir Februari 2024 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, rencana anggaran program makan siang gratis yaitu Rp 15.000 per anak.

Dikutip dari detik Finance, anggaran Rp 15.000 per anak itu merata untuk seluruh daerah di luar program susu gratis.

"(Anggaran program makan siang gratis) per anak kira-kira Rp 15 ribu. Itu kan bisa dibuat macam-macam. Nanti akan ada pembahasan. Di luar susu," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Tim Prabowo-Gibran pun berhitung untuk pelaksanaan tahun pertama, program makan siang gratis butuh sekitar Rp 100 triliun-120 triliun.

Prabowo dalam wawancara khusus dengan Al Jazeera mengatakan untuk merealisasikan janji-janjinya, pemerintahan baru yang dipimpinnya akan melaksanakan penghematan serta merealokasi anggaran.

Saat ditanya perihal hambatan anggaran, Prabowo menjawab,"Bagi saya, itu (biaya) bukan masalah. Saya telah mempelajari masalahnya. Saya telah mempelajari di mana kita bisa menghemat dan di mana kita bisa merealokasi (anggaran). Saya sangat yakin."

Menurut Prabowo, program makan siang gratis merupakan kebijakan yang urgen dan strategis untuk kelangsungan hidup masa depan Indonesia.

Hanya saja dalam konferensi pers gabungan dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran di Gedung Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin (24/6/2024) lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelaksanaan program makan bergizi gratis untuk pelaksanaan tahun pertama disepakati dilakukan secara bertahap.

Sri Mulyani saat itu juga menyebutkan anggaran yang diberikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk program tersebut adalah Rp 71 triliun.

Belakangan mencuat, upaya Prabowo dan tim ekonominya menekan anggaran program makan siang gratis yang kini berganti nama jadi makan bergizi gratis.

Hal ini mulanya disampaikan ekonom dari Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Heriyanto mengklaim diajak berdiskusi dengan tim Prabowo mengenai makan bergizi gratis dan diizinkan membagikan hasil diskusinya itu ke publik.

"Mungkin 2-3 minggu lalu ada press conference di mana Bu Sri Mulyani dan Mas Tommy (Thomas Djiwandono) juga mengatakan tentang program makan siang itu biaya berapa. Yang mau saya sharing itu, angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo yang dikomunikasikan ke saya," ujar Heriyanto dalam forum Market Outlook 2024 disiarkan di YouTube, Rabu (17/7).

"Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5%, bukan ke 3% atau pun ke 3,5%, nggak begitu. Mereka sudah agree on that," sambungnya.

Heriyanto mengatakan Prabowo dan timnya masih terus mengupayakan biaya makan bergizi gratis dapat ditekan dari sekitar Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500 per porsi.

Menurut Heriyanto, dengan APBN yang ada, Prabowo menghendaki program strategisnya itu tepat sasaran seperti dikutip dari detiknews.

"Tetapi yang menurut saya menarik buat saya adalah ini, setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 T, kemudian tugasnya Pak President-Elected dan tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin lebih hemat dari Rp 15 ribu, mungkin ke Rp 9.000 kah, ke Rp 7.500 kah, kira-kira begitu," kata Heriyanto.

"Dan kita bisa pahami, kalau sebagai politisi tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat, gitu. Yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, di dalam keterbatasan Rp 71 T itu," lanjut dia.


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads