Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah Turki memiliki budaya yang kuat berkaitan dengan makanan. Seperti dapur istana lainnya, Kekaisaran Ottoman memiliki aneka makanan yang disiapkan secara khusus untuk para sultan.
Apa saja makanan para Sultan Ottoman Turki? Simak artikel ini untuk mengetahui sejarah, budaya, dan menu makanan yang biasa disajikan kepada Sultan Ottoman.
Sejarah Makanan Sultan Ottoman
Riwayat kuliner di Kesultanan Ottoman terus berubah di tiap zamannya. Namun ada poin-poin yang terus diterapkan di tiap periode. Berikut makanan yang selalu disajikan untuk Sultan Ottoman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Olahan daging kambing atau domba
- Pilaf dengan ayam kalkun yang dimasak dengan kacang pinon, kastanye, buah anggur, hati, dan campuran rempah-rempah
- Pilaf pedas dengan burung puyuh serta sayuran dan banyak daging
- Baklava, serbat atau sorbet, atau kolak sebagai hidangan penutup.
Secara umum, hidangan Sultan Ottoman banyak mengandung lemak jenuh dan kalori hingga memicu kenaikan berat badan serta kadar gula dalam tubuh. Dokumentasi Kesultanan Ottoman menyatakan, sebanyak 81 persen anggota dinasti mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas.
Berdasarkan studi, aneka makanan yang disajikan kepada para Sultan Ottoman dicatat dengan baik oleh petugas khusus kerajaan. Hal ini berkaitan dengan pengawasan terhadap kesehatan mereka.
Dalam International Ayurvedic Medical Journal Volume 3, April 2015 pada artikel bertajuk Eating habits of Ottoman Sultans and Its Relation with The Metabolic Syndrome, Son N dan Son O mengatakan Kekaisaran Ottoman yang berkuasa 700 tahun menguasai ilmu pengetahuan dan kesehatan. Pada periode Sultan Fatih, mereka memiliki lembaga yang disebut 'HekimbaΕΔ±lΔ±k' atau semacam dokter senior yang bertugas dalam diagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit.
Salah satu yang diperhatikan adalah terkait makanan yang disajikan di dapur kerajaan. Hal ini dicatat dengan dengan baik dan dihubungkan dengan kesehatan para sultan, bahkan menjadi diagnosis untuk mengetahui kemungkinan penyebab kematian.
Budaya Makan di Kekaisaran Ottoman
Dilansir dari situs Deraliye, budaya makan Kekaisaran Ottoman mulai dibentuk pada abad ke-15 oleh kelompok elite yang tinggal di dapur istana. Mereka bisa juga tinggal di sekitar istana di Istanbul sehingga bisa menikmati makanan enak.
Budaya makan ini meliputi bahan yang digunakan, metode memasak, jenis makanan hingga kebiasaan makan, hidangan, etiket di meja makan, dan bangunan dapur. Budaya ini mengatur hingga hal detail, misal berapa lama makanan sebaiknya disantap.
Dari segi etiket di meja makan, para bangsawan tidak ada yang berbicara atau mengobrol selama makan, kecuali karena kebutuhan penting. Setelah mereka memegang sendok, mereka makan secepatnya. Hal ini juga terjadi di luar istana.
Ketika ada tamu tak dikenal di istana, mereka akan diundang ke meja makan. Para sultan duduk bersila di tanah sambil menyantap hidangan. Namun Mehmed Sang Penakluk membuat aturan bahwa para sultan harus makan sendiri dan aturan ini berlaku hingga 1908.
Menu Makanan Sultan Ottoman
Dikutip dari Ranker dan Deraliye, ada sejumlah makanan yang digemari oleh para Sultan Ottoman. Makanan ini bahkan populer hingga sekarang yang terdiri dari:
1. Kebab Doner
Kebab merupakan salah satu makanan khas Timur Tengah, termasuk Turki. Makanan ini dulunya merupakan makanan yang disukai Sultan Abdul Aziz pada abad 19. Kebab doner adalah salah satu yang paling populer, yaitu menggunakan daging panggang yang dipotong dari oven putar vertikal.
2. Baklava
Baklava adalah makanan khas Turki populer di dunia berupa cemilan manis yang disukai para sultan. Makanan ini menggunakan topping kacang, sirup, dan selai yang disajikan dengan menawan hingga membuatnya menjadi dessert termewah pada masanya.
Baklava sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan konon dikembangkan pada masa Assyrian kuno. Pada 1473, ditemukan tulisan tentang cara membuat baklava.
3. Borek
Borek adalah pastry renyah berbentuk segitiga dengan rasa gurih berisi keju, daging kambing dan sayuran. Cemilan ini juga merupakan makanan favorit para sultan. Sultan Mehmet memilih makan malam dengan menu borek ditambah isian daging ayam. Sementara sultan lainnya memakan borek dengan bahan-bahan yang diimpor.
4. Sultan's Delight
Sultan's Delight adalah hidangan menu bubur yang dibuat dengan campuran daging dan tambahan pasta terong. Sekilas makanan ini mirip bubur pada umumnya. Menurut sejarah, bubur ini dikenalkan oleh seorang koki asal Afrika yang memasaknya untuk Sultan Abdul Aziz.
5. Pilaf
Pilaf bermula sekitar 1404, yakni ketika Kaisar Turko-Mongol Timur menyajikan 'nasi yang diolah dengan berbagai cara' dalam sebuah perjamuan. Nasi pilaf menjadi bagian penting dari masakan Utsmaniyah dan sangat populer Kekaisaran Persia.
6. Dolma dan Sarma
Kekaisaran Ottoman menyukai daging isian yang dibungkus. Pada awalnya, hidangan ini hanya muncul di piring sultan, tetapi tren ini dengan cepat menyebar dan ditiru. Masyarakat belajar membungkus sayuran, rempah-rempah, dan nasi dengan daun anggur.
7. Kopi Turki
Dari jenis minuman, budaya minum kopi juga sudah ada pada masa Kesultanan Ottoman. Pada abad ke-16, salah satu gubernur dari Yaman mengenalkan kopi kepada Sultan Suleiman dan langsung menyukainya.
Kemudian kopi dengan cepat dikenal di seluruh Istanbul. Pada abad ke-17, Sultan Murad IV memutuskan untuk melarang semua orang minum kopi. Tapi larangan ini tidak bertahan lama.
8. Serbat
Minuman lainnya adalah Sherbet Utsmaniyah atau serbat berupa campuran buah-buahan yang dihancurkan dengan rempah-rempah dan bunga. Minuman ini sangat populer karena menyegarkan. Minuman ini dibuat dari buah quince, apel, pir, persik, dan aprikot.
Nah, itulah tadi berbagai makanan yang disukai para Sultan Ottoman Turki, lengkap dengan sejarah, budaya, dan menunya. Hidangan ini bahkan menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai adaptasi hingga bisa diterima masyarakat setempat.
(row/row)