Kata Studi, Ini Ciri-ciri Ibu yang Bisa Bikin Anaknya Jadi Cerdas

ADVERTISEMENT

Kata Studi, Ini Ciri-ciri Ibu yang Bisa Bikin Anaknya Jadi Cerdas

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 17 Jul 2024 19:00 WIB
10 Tips Cara Belajar Membaca Anak SD, Tanpa Mengeja & Sederhana
Foto: Getty Images/staticnak1983/Ilustrasi ibu yang sedang belajar bersama anaknya
Jakarta -

Studi telah menunjukkan bahwa ibu memiliki kaitan erat dengan kecerdasan anaknya. Bahkan, studi baru mengungkap adanya dukungan yang positif dari ibu bisa berpengaruh pada perkembangan kognitif anak.

Dalam studi yang terbit di jurnal Intelligence, ibu yang memiliki dampak signifikan terhadap kecerdasan anak biasanya efeknya akan bertahan hingga akhir masa kanak-kanak. Studi baru ini kemudian menggali lebih dalam hubungan ini dengan mengatasi potensi faktor perancu dan menggunakan ukuran sampel yang lebih besar.

Misalnya, ada kemungkinan bahwa hubungan ini dapat dijelaskan oleh faktor genetik atau variabel lain. Para peneliti juga bertujuan untuk mengeksplorasi apakah pengaruh dukungan ibu terhadap kecerdasan umum bersifat spesifik pada kemampuan tertentu atau memiliki dampak yang lebih luas pada kecerdasan secara keseluruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kecerdasan Umum Dipengaruhi pada Awal Kehidupan Anak

Penulis studi ini, Curtis Dunkel, mengatakan bahwa perbedaan setiap anak dalam kecerdasan umum pada awal kehidupan sebagian besar disebabkan oleh lingkungan yang dimiliki oleh orang-orang yang tinggal di rumah yang sama.

Sementara perbedaan kecerdasan pada masa dewasa sebagian besar disebabkan oleh genetika.

ADVERTISEMENT

"Tampaknya masuk akal untuk memprediksi bahwa salah satu pengaruh lingkungan awal adalah dukungan ibu," ucapnya dikutip dari psypost.org.

Untuk menggali argumen ini, para peneliti memeriksa data dari keluarga yang berpartisipasi dalam Early Head Start Research and Evaluation Study (EHSRE) antara tahun 1996 dan 2010.

Sampel akhir untuk dianalisis terdiri dari 1.075 anak (529 perempuan dan 546 laki-laki). Komposisi sampel ras/etnis mencakup 409 anak berkulit putih, 347 anak berkulit hitam, 241 anak Hispanik, dan 54 diklasifikasikan sebagai "lainnya".

Dukungan ibu diukur dengan menggunakan prosedur bermain semi terstruktur yang disebut tugas 3 tas pada usia 14 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan.

Tugas tersebut melibatkan orang tua dan anak-anak yang bermain dengan mainan di dalam tiga tas, dan interaksi mereka direkam dalam video.

Ciri-ciri Ibu yang Bisa Mendukung Kecerdasan Anaknya

Dalam studi ini, peneliti menilai interaksi berdasarkan tiga aspek perilaku ibu yakni kepekaan orang tua, stimulasi kognitif, dan rasa hormat yang positif.

Kemampuan kognitif dinilai pada berbagai usia (dari 14 bulan hingga 10 tahun) dengan menggunakan berbagai ukuran, seperti produksi kosa kata, pemahaman kosa kata, gerak tubuh awal, dan tes perkembangan mental. Langkah-langkah ini dianalisis faktornya untuk menciptakan ukuran kecerdasan umum.

Dunkel dan rekan-rekannya menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan ibu dan kecerdasan umum anak. Ini artinya, ketika ibu lebih suportif atau mendukung anaknya, maka anak cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi.

"Temuan ini menunjukkan bahwa dukungan ibu memengaruhi kecerdasan umum di awal kehidupan," ujar Dunkel.

"Namun, penelitian sebelumnya dengan jelas menunjukkan bahwa efek ini hilang pada masa dewasa sehingga sebagian besar perbedaan kecerdasan pada orang dewasa disebabkan oleh genetika," tambahnya.

Dalam penelitian ini, seorang ibu yang melatih rangsangan pikiran anak juga membuat anak lebih memperhatikan orang tua dan responsif. Hal ini dapat berkontribusi terhadap skor kecerdasan umum yang lebih tinggi pada anak.

Dunkel mengatakan bahwa anak-anak dalam penelitian ini hanya diikuti sampai mereka berusia 10 tahun. Meski begitu, peneliti mencatat bahwa sedikit saja peningkatan kinerja kognitif selama tahap kritis perkembangan anak dapat memberikan hasil yang signifikan.

Jadi bisa dikatakan, ibu yang selalu mendukung anak sejak dini, akan berpengaruh pada kecerdasan tahap-tahap awal anak. Sementara saat dewasa, efek dukungan ibu terkait kecerdasan mungkin menghilang. Ini karena menurut penelitian, kecerdasan anak yang sudah dewasa lebih dikaitkan dengan genetik.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads