Jam Berapa Sekarang di Bulan? Badan Antariksa Coba Pecahkan Jawabannya

ADVERTISEMENT

Jam Berapa Sekarang di Bulan? Badan Antariksa Coba Pecahkan Jawabannya

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 11 Jul 2024 10:00 WIB
People watch a rising full moon during a partial lunar eclipse, in Rome, late Tuesday night, July 16, 2019. The eclipse coincides with the 50th anniversary of the launch, on July 16, 1969, of the Apollo 11 mission that landed the first men on the moon. (AP Photo/Andrew Medichini)
Standar waktu Bulan kini coba dipecahkan badan-badan antariksa mancanegara. Begini perkiraan dan alasannya. Foto: AP/Andrew Medichini
Jakarta -

Saat kita menatap Bulan di malam hari, sedang jam berapa di Bulan? Sejumlah badan antariksa internasional saat ini tengah menyusun perhitungan waktu Bulan yang akurat untuk dikonversi ke semua wilayah di Bumi.

Zona waktu Bulan yang digagas belakangan ini disebut Coordinated Lunar Time (LTC). Berbeda dengan zona waktu di Bumi, LTC punya perhitungan sendiri.

Perhitungan Waktu Bulan

Executive Director Center for Air and Space Law, University of Mississippi Michelle Hanlon mengatakan Coordinated Universal Time (UTC) di Bumi menggunakan pengukuran rata-rata tertimbang dari ratusan jam atom yang sangat akurat yang ditempatkan di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, jam atom di Bulan dengan di Bumi akan berjalan dengan kecepatan berbeda. Sebab, gravitasi Bulan lebih rendah dan gerakannya relatif terhadap Bumi. Alhasil, waktu Bulan berlalu 56 mikrodetik lebih cepat setiap hari Bumi.

Untuk itu, LTC disarankan menggunakan sejumlah jam yang ditempatkan di Bulan untuk menetapkan standar waktu baru. Pembentukan LTC juga disarankan melalui perjanjian internasional.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya pada pendaratan pertama manusia di Bulan, astronaut NASA menggunakan waktu Houston, Texas, AS. Sebab, kendali misi berlokasi di sana, seperti dijelaskan sejarawan antariksa Andrew Chaikin dalam laman NPR.

Pada misi Apollo tersebut, astronaut melakukan perhitungan waktu yang sudah berlaku selama misi. Perhitungan ini dimulai tepat saat roket lepas landas dari Bumi.

Saat ini, misi baru ke Bulan masih dioperasikan dengan skala waktu masing-masing dari Bumi. Tiap misi menggunakan antena luar angkasa untuk menjaga kronometer di pesawat ruang angkasa tetap sinkron dengan waktu di Bumi, seperti dijelaskan dalam laman Badan Antariksa Eropa (ESA).

Kenapa Perlu Menghitung Waktu Bulan?

Hanlon mengatakan, penentuan standar internasional ini makin penting seiring kompetisi antariksa sejumlah negara berencana untuk sama-sama mendarat dekat kutub selatan Bulan. Di sisi lain, ia mengingatkan ruang angkasa seharusnya diperuntukkan untuk tujuan damai.

Sementara itu ESA menilai cara perhitungan waktu Bulan yang disinkronkan dengan lokasi asal misi masing-masing negara tersebut tidak lagi cocok ke depannya.

Sebab, sejumlah misi ke Bulan, dengan atau tanpa awak, akan diluncurkan Eropa maupun Amerika ke depannya. Misi-misi tersebut akan berada di Bulan atau sekitar Bulan pada saat yang sama, berinteraksi, dan berpotensi melaksanakan pengamatan bersama.

Di samping itu, sistem navigasi membutuhkan akurasi waktu yang tinggi. Waktu dikali kecepatan cahaya menghasilkan ukuran jarak.

Masalahnya, waktu di Bulan berjalan lebih cepat daripada di Bumi. Ada tambahan sepersejuta detik per hari atau 56 mikrodetik dari hari di Bulan. Namun, kecepatan pastinya juga bergantung pada posisi waktu di Bulan. Waktu di permukaan Bulan dapat berbeda dengan di waktu di orbit.




(twu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads