Arca Buddha seukuran manusia baru-baru ini ditemukan tim peneliti dari Pusat Penyelidikan Arkeologi Global (PPAG) Universiti Sains Malaysia (USM) di Tapak Arkeologi Bukit Choras, Yan, Kedah, Malaysia.
Ketua Setiausaha Kementerian Pelancongan, Seni dan Budaya Malaysia Datuk Roslan Abdul Rahman mengatakan usianya diperkirakan lebih tua dari Angkor Wat di Kamboja yang dibangun sekitar abad ke-12 M dan Borobudur di Indonesia yang dibangun sekitar abad ke-8 M.
Arca Buddha ini diperkirakan berasal dari sekitar ke-7 atau ke-8 M.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita jumpa adalah lebih tua daripada Angkor Wat dan Borobudur. Itu yang menarik buat kami," ucap Roslan pada jumpa pers, melansir laporan Malaysia Kini pada laman Facebook Jabatan Warisan Negara.
Penemuan Arca Buddha di Malaysia
![]() |
Penelitian arkeologi fase tiga di situs tersebut semula menelisik struktur bagian dinding utara dan bagian barat candi pada 21 April 2024 sehingga 21 Mei 2024. Studi ini dipimpin Dr Nasha bin Rodziadi Khaw, bekerja sama dengan departemen Jabatan Warisan Negara (JWN) Kementerian Pelancongan, Seni, dan Budaya (MOTAC) Malaysia, seperti dijelaskan dalam keterangan resminya.
Pada penggalian tersebut, peneliti menemukan arca Buddha yang terbuat dari stuko, yakni semacam campuran kapur, air dan pasir di dinding utara candi. Berdasarkan pengumuman JWN, arca Buddha sebelumnya telah ditemukan pada penggalian fase 1 dan 2, tetapi arca Buddha terbaru ditemukan lengkap dengan kepala dan ikonografi pakaian hingga wajah.
Prasasti Buddha
![]() |
Arca Buddha di Kedah tersebut ditemukan bersama prasasti Sansekerta di atas batu dan serpihan tembikar tanah. Prasasti tersebut berisi mantra sagaramatipariprccha, yang menceritakan tentang doktrin agama Buddha terkait kekosongan, asal muasal dan sifat yang dimiliki Buddha. Isinya sama dengan prasasti yang ditemukan pada penggalian fase 1.
Artefak-artefak tersebut dinilai memberikan tafsiran baru tentang kedudukan geostrategik Kedah Tua sebagai kota penting dalam jalur penyebaran keagamaan dan jalur perdagangan maritim Asia Tenggara, serta bukti kekayaan warisan budaya dan sejarah awal Malaysia.
Rencana Pameran dan Lokasi Pariwisata Arkeologi Malaysia
![]() |
Agar aman, dapat diteliti, dan dikonservasi lebih lanjut, kesemua temuan telah dipindahkan sementara dari Bukit Choras ke PPAG USM.
Roslan mengatakan, temuan ini juga dapat menjadi aset arkeowisata dan daya tarik pariwisata Kedah. Praktik ini bisa jadi akan berlangsung seperti Angkor Wat di Kamboja dan Borobudur di Indonesia.
"Kita akan buat pameran tidak lama lagi jika pihak USM sudah membuat kajian yang lengkap terhadap relik itu dan kami juga belum membuat keputusan atas temuan-temuan ini, akan dipamerkan di museum terpilih atau membangunkan Bukit Choras sebagai produk arkeowisata baru, seperti yang dibuat di Kamboja dan Indonesia," tuturnya.
(twu/nah)