Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis daftar wilayah berpotensi hujan disertai petir hingga 1 Juli 2024. Di mana saja?
Menurut BMKG, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Kendati demikian, masih terjadi hujan lebat hingga sangat lebat (di atas 100 mm/hari) di beberapa wilayah seperti Papua Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Riau, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau pada dasarian (per sepuluh hari) II Juni 2024.
Cuaca hujan ini dipengaruhi oleh gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, beberapa wilayah perlu waspada akan potensi potensi cuaca hujan dan angin kencang dalam periode 25 Juni - 1 Juli 2024. Mana saja wilayah yang berpotensi hujan petir serta angin kencang? Berikut daftarnya seperti dilansir dari Instagram BMKG @infobmkg, dikutip Selasa (2/6/2024).
Daftar Wilayah Hujan Disertai Petir Seminggu ke Depan
Potensi Hujan Sedang-Lebat yang Disertai Kilat dan Angin Kencang
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatra Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Potensi Angin Kencang
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Tengah
- Papua Selatan
Imbauan BMKG
Meski memasuki musim kemarau, potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di Indonesia. Karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana dengan mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, memperbarui informasi terkini, dan mengikuti arahan pemerintah setempat jika ada evakuasi.
"Potensi cuaca ekstrem yang disajikan masih bersifat umum di tingkat provinsi. Informasi detail dan terbaru pada tingkat kecamatan dapat melalui aplikasi infoBMKG dan situs resmi BMKG," tulis BMKG.
(nir/twu)