Belum lama ini, badai Matahari dahsyat berhasil menciptakan aurora atmosfer spektakuler yang terlihat di seluruh dunia. Namun, kemunculan aurora ini memunculkan pendapat berbeda dari segelintir warga media sosial, yang mengklaim bahwa cahaya tersebut hasil dari proyek penelitian HAARP.
HAARP atau High-frequency Active Auroral Research Program (Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi) adalah upaya ilmiah yang bertujuan mempelajari sifat dan perilaku ionosfer. HAARP ini memiliki frekuensi tinggi (High Frequency/HF), berkekuatan tinggi, dan menjadi yang paling mumpuni di dunia.
Instrumen utama HAARP adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), susunan bertahap antena dipol silang 180 HF yang tersebar di 33 hektar dan mampu memancarkan 3,6 megawatt ke atmosfer bagian atas dan ionosfer.
Terkait menjadi penyebab kemunculan aurora, para ilmuwan mengatakan bahwa fenomena geomagnetik tersebut tidak mampu dihasilkan oleh HAARP.
Pernyataan HAARP Tentang Terbentuknya Aurora
Ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan HAARP, Dennis Papadopoulos, mengatakan bahwa klaim HAARP bisa menyebabkan munculnya aurora adalah tak berdasar.
"Meskipun kita pernah menghasilkan aurora buatan pada masa lalu, aurora (baru) ini terbatas di area sekitar Gakona dan besarnya lebih lemah dari apa yang teramati. HAARP tidak dapat mendorong dampak (kemunculan) global," ujar Papadopoulos dikutip dari IFL Science.
Adapun awal munculnya klaim ini dipicu oleh HAARP yang melakukan penelitian pada tanggal 8 sampai 10 Mei. Kemudian ada beberapa postingan menggunakan pemberitahuan asli tentang proyek tersebut sebagai bukti bahwa aurora telah dimanipulasi.
Akan tetapi, juru bicara HAARP menyatakan bahwa eksperimen tersebut mempelajari mekanisme untuk mendeteksi puing-puing ruang angkasa yang mengorbit, bukan hal yang terkait badai geomagnetik.
Dugaan Fenomena Lain terhadap HAARP
HAARP sendiri terletak di dekat Gakona, Alaska. Fasilitas ini mulai dibangun pada 1993 atas usulan Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS.
Lokasi bangunan HAARP di dekat Gakona karena merupakan kawasan tanah datar yang ada di wilayah Kutub Utara, tempat terjadinya aurora. Fasilitas ini dekat jalan raya utama, namun cukup terisolasi sehingga tidak ada sumber gangguan listrik atau radio di dekatnya.
Dikutip dari Britannica, HAARP telah menjadi subjek teori konspirasi yang populer. Presiden Venezuela, Hugo Chavez, bahkan menyalahkan HAARP atas gempa bumi Haiti tahun 2010.
Gempa tersebut berdampak pada 3 juta orang atau hampir sepertiga dari total penduduk negara Haiti. Lebih dari 1 juta orang dari total tersebut kehilangan tempat tinggal karena gempa. Akan tetapi, hal tersebut belum dapat sepenuhnya dijelaskan.
Di sisi lain, seorang profesor astronomi di Boston University, Jeffrey Hughes, mengatakan bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh HAARP dapat mengubah ionosfer lokal di wilayah dengan lebar sekitar 161 km. Itu tidak bisa membuat pancaran udara dari Alaska
"Kekuatan elektromagnetik yang dikirim ke ionosfer oleh fasilitas HAARP sangat kecil dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh kilatan petir yang intens, yang terjadi 50-60 kali per detik di Bumi," kata Umran Han, profesor emeritus Stanford University.
Para ilmuwan menganggap bahwa peristiwa-peristiwa global yang selalu dikaitkan dengan HAARP sungguh menggelikan karena banyak anggapan tak berdasar atau alasan yang tidak masuk akal.
Perlu diketahui, bahwa HAARP membuat program untuk mengembangkan fasilitas penelitian ionosfer kelas dunia adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari laman resmi HAARP.
Instrumen penelitian ionosfer (IRI) sendiri digunakan untuk merangsang sementara area ionosfer yang terbatas bagi penelitian ilmiah. Rangkaian instrumen ilmiah atau diagnostik canggih ini dapat digunakan untuk mengamati proses fisik yang terjadi di kawasan tereksitasi.
Selama ini, untuk menjalankan penelitiannya, HAARP membuat peluang kolaboratif bagi ilmuwan yang tertarik menggunakan peralatan diagnostik termasuk penerima radio dan radar, pencitra optik dan spektrometer, lidar, dan interferometer.
(faz/faz)