Sejarah Pertempuran Surabaya yang Jadi Asal-usul Hari Pahlawan

ADVERTISEMENT

Sejarah Pertempuran Surabaya yang Jadi Asal-usul Hari Pahlawan

Ratnasari Cenreng - detikEdu
Rabu, 19 Jun 2024 07:40 WIB
7 Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November: Profil dan Perannya
Ilustrasi kejadian saat pertempuran Surabaya.Foto: Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bukan berarti Indonesia otomatis bebas dari penjajah asing. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, mulai dari penandatanganan perjanjian hingga pertempuran di berbagai daerah.

Salah satunya adalah pertempuran di Surabaya yang menjadi asal-usul diperingatinya Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Bagaimana sejarah pertempuran Surabayai? Simak di artikel berikut.

Sejarah dan Kronologi Pertempuran Surabaya

Mengutip buku Sejarah Pasca Kemerdekaan Indonesia karya Daru Wijayanti (2019), begini kronologi singkat Pertempuran Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedatangan Pasukan Sekutu

Pada tanggal 25 Oktober 1945, Brigade 49 dibawah pimpinan Brigadir Jenderal AWS Mallaby mendarat di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Tujuan mereka adalah melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan pasukan Sekutu yang ditawan.

Rakyat dan pemerintah Jawa Timur di bawah pimpinan Gubernur RMTA Suryo semula enggan menerima kedatangan sekutu. Wakil-wakil rakyat dan Jenderal Mallaby kemudian mengadakan pertemuan yang menghasilkan kesepakatan berikut.

ADVERTISEMENT
  • Inggris berjanji tidak mengikutsertakan Angkatan Perang Belanda.
  • Disetujui kerja sama kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
  • Akan dibentuk kontak biro agar kerja sama berjalan lancar.
  • Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.

Sekutu Melanggar Kesepakatan

Pada 26 Oktober 1945, pasukan Sekutu melanggar kesepakatan yang telah dibuat. Mereka terbukti melakukan penyerangan ke penjara Kalisosok dengan tujuan membebaskan tawanan Belanda.

Tindakan ini dilanjutkan dengan penyebaran pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata-senjata mereka. Rakyat Surabaya dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) bertekad untuk mengusir sekutu dari Indonesia dan tidak akan menyerahkan senjata.

Kontak Senjata Pertama

Kontak senjata antara rakyat Surabaya dengan tentara Inggris terjadi pada 27 Oktober 1945. Para pemuda melumpuhkan tank-tank Sekutu dan berhasil menguasai objek-objek vital.

Konflik terus meluas hingga Sekutu meminta bantuan Soekarno untuk datang ke Surabaya dan mengusahakan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945.

Jenderal Mallaby Terbunuh

Gencatan senjata ini tidak berlangsung lama karena pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran dan insiden yang mengakibatkan Jenderal Mallaby terbunuh.

Mengutip artikel tahun 2020 berjudul The Killing of Brigadier General A.W.S. Mallaby in Allied Duty in Surabaya 1945 yang ditulis oleh Sumarno dkk., Jenderal Mallaby terbunuh ketika mobilnya meledak saat menuju Gedung Internatio, tepatnya saat berada di Jembatan Merah.

Ultimatum Diumumkan

Dengan terbunuhnya Jenderal Mallaby, pihak Inggris menuntut pertanggungjawaban kepada rakyat Surabaya. Pada tanggal 9 November 1945, Mayor Jenderal EC Mansergh sebagai pengganti Mallaby mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia di Surabaya.

Ultimatum tersebut berisi agar seluruh rakyat Surabaya beserta pemimpin-pemimpinnya menyerahkan diri beserta senjata mereka, mengibarkan bendera putih, dan dengan tangan di atas kepala berbaris satu-satu. Jika pada pukul 06.00 ultimatum itu tidak diindahkan, Inggris akan mengerahkan seluruh kekuatan darat, laut, dan udara untuk menyerang Surabaya.

Ultimatum ini dirasa sebagai penghinaan terhadap martabat bangsa Indonesia. Rakyat Surabaya menolak ultimatum tersebut secara resmi melalui pernyataan Gubernur Suryo.

Pertempuran 10 November

Karena penolakan ultimatum, meletuslah pertempuran pada tanggal 10 November 1945. Melalui siaran radio, Bung Tomo membakar semangat juang arek-arek Surabaya.

Dalam pertempuran ini, seluurh unsur kekuatan rakyat bahu-membahu, mulai dari TKR, PRI (Partai Rakyat Indonesia), BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia), Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, BBI (Barisan Buruh Indonesia), hingga PTKR (Polisi Tentara Keamanan Rakyat).

Pertempuran ini berlangsung sampai akhir November 1945. Rakyat Surabaya berhasil mempertahankan kota Surabaya dari gempuran Inggris walaupun banyak korban yang jatuh dari pihak Indonesia.

Oleh karena itu, setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hal ini merupakan bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan di Surabaya yang melindungi tanah air Indonesia dari kekuasaan asing. Semoga bermanfaat, detikers!




(khq/khq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads