Menengok Kampung Iklim di Dekat IKN, Begini Studinya

ADVERTISEMENT

Menengok Kampung Iklim di Dekat IKN, Begini Studinya

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 18 Jun 2024 09:00 WIB
Hutan bakau atau mangrove
Begini penerapan program Kampung Iklim di kota penyokong Ibu Kota Negara (IKN), Balikpapan dari kacamata studi. Foto: Rahmawati Rahayu
Jakarta -

Sejumlah kampung di Balikpapan, kota penyokong Ibu Kota Negara (IKN), kini berpredikat Kampung Iklim. Program Kampung Iklim (ProKlim) yang rilis sejak 2012 diharapkan mendukung pengembangan kebijakan ketahanan iklim dan rendah karbon di tingkat warga.

Indonesia sendiri kerap mengalami dampak perubahan iklim dan bencana terkait iklim, seperti banjir dan tanah longsor. Sepanjang Januari-Desember 2022, sebanyak 3.494 bencana alam tercatat dialami berbagai wilayah di Indonesia. 1.506 atau hampir setengahnya (43,1%) adalah banjir.

Sepanjang 2022 juga terjadi 1.045 peristiwa cuaca ekstrem, 633 peristiwa tanah longsor, 251 kebakaran hutan dan kebakaran lahan, 28 gempa, 26 erosi, dan 4 kekeringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi yang dipublikasi di jurnal Land (2023), Dosen Urban and Regional Planning Study Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Ariyaningsih dan Rajib Shaw meneliti penerapan Kampung Iklim di Balikpapan untuk merespons perubahan iklim.

Poster penelitian Ariyaningsih dan Shaw dipamerkan dalam (Early Career Professionals (ECP) Poster and Networking Indonesia 2024, Asia Pacific Network (APN) for Global Change Reseach di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta, Kamis (13/6/2024).

ADVERTISEMENT

Begini temuan para peneliti asal Graduate School of Media and Governance, Keio University tersebut.

Kampung Pintar Iklim

Kampung pintar iklim merupakan konsep besar dari Eropa untuk mengatasi perubahan iklim secara lokal di tingkat kampung. Kampung pintar dalam hal ini memiliki warga yang mampu berinisiatif dan mengagas ide, sehingga proaktif ketimbang reaktif atas perubahan iklim sehingga dapat berkembang dan perekonomiannya maju. Begini hasil studinya.

Untuk mengetahui kondisi di kampung iklim Balikpapan, peneliti mewawancarai 15 warga dari 15 Kampung Iklim yang ada saat itu. Para responden lalu ditanyai terkait lima indikator kondisi kampung pintar, yaitu resiliensi, minilitas, komunitas, perspektif, dan digitisasi.

Tiap kondisi dinilai dengan skala 1 (sangat kurang, tidak tersedia, atau tidak ada) hingga 5 (bagus, tersedia dengan memadai).

Kampung Iklim di Balikpapan

Konservasi Bakau

Kebanyakan area Balikpapan merupakan kawasan pesisir. Berdasarkan wawancaranya dengan 15 responden dari masing-masing Kampung Iklim yang ada di Balikpapan, Ariyaningsih dan Shaw mendapati aktivitas warga Kampung Iklim di sana paling banyak berupa konservasi bakau.

Konservasi bakau bantu mengurangi dampak perubahan iklim seperti erosi sekaligus meningkatkan dampak ekonomi lokal lewat ekowisata. Bagi warga Teluk Balikpapan, konservasi hutan bakau tersebut meningkatkan panen kayu dan ikan, sumber pendapatan utamanya.

Konservasi ini didasarkan pada perluasan akses manajemen kehutanan bagi warga setempat. Ini memungkinkan perekonomiannya terbantu sekaligus menjaga dan meningkatkan tutupan hutan pada lahan.

Manajemen Sampah

Aktivitas kedua terbanyak yang diterapkan warga pada program Kampus Iklim yaitu pengelolaan sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar dibangun, yang disebut Presiden Joko Widodo sebagai lokasi TPA terbaik RI pada 2019 lalu.

Pengelolaan sampahnya memiliki inovasi pemanfaatan gas metana dari sampah untuk dijadikan sumber energi listrik dan bahan bakar alternatif pada kompor gas. Pada Kampung Iklim dengan pengelolaan sampah, warga menerapkan konsep zero-waste saat membuang, mengumpulkan, memproses, dan memanfaatkan sampah padat.

Panen Air Hujan

Pada penelitiannya, Ariyaningsih dan Shaw baru menemukan satu Kampung Iklim yang memanen air hujan sebagai respons masalah air bagi warga setempat. 12 dari 15 responden penelitian meyakini program Kampung Iklim kurang berjalan selama COVID-19, tetapi mereka sadar bahwa program ini baik dan masalah perubahan iklim tersampaikan.

Potensi Kampung Iklim Baru

Sementara itu, warga Kampung Kangkung, Desa Sumberejo mengubah lahannya sebagai tempat wisata edukatif. Kampung yang berdiri sejak 2019 ini juga menerapkan prinsip ketahanan pangan di tanahnya. Namun, pada masa penelitian, kampung ini belum terdaftar dalam Program Kampung Iklim (Proklim).

Pemerintah RI berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya global mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kampung Iklim sendiri rencananya menjadi program strategis jangka penengah nasional yang diprioritaskan hingga 2030. Pada 2025, targetnya 20.000 kampung atau subdistrik di Indonesia menjadi Kampung Iklim.

Ariyaningsih menyimpulkan, kesiapan kampung iklim Balikpapan masih berada di tahap awal untuk menjadi kampung pintar. Hanya 15 kampung yang sudah terdaftar dalam program Kampung Iklim pada masa penelitiannya di 2022. Untuk itu, butuh kesiapan dan kesadaran komunitas setempat juga agar dapat menerapkannya.

Peneliti menyarankan tiga strategi Proklim agar bantu merespons perubahan iklim dari tingkat kampung. Pertama, pemerintah perlu berkolaborasi dalam mengimplementasikan program Kampung Iklim.

Kedua, mempromosikan program Kampung Iklim ke sektor lain melalui digitalisasi atau pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga, menguatkan partisipasi komunitas dalam menerapkan konsep kampung pintar.

"Karena pemda tidak dapat mencapai keberhasilan sendiri, akan bermanfaat jika ada integrasi kebijakan di berbagai tingkat pemerintahan, mendorong partisipasi berbagai pemangku kepentingan, tanpa batas, dan menyelidiki sumber pendanaan baru yang bisa bantu kota agar berhasil melaksanakan proyek ramah lingkungan," terang Ariyaningsih.

"Integrasi dan kolaborasi antarpemerintah jadi rumit saat program dan rencana masing-masing pemerintah tumpang tindih. Akibatnya, pelaksanaan program jadi tidak efektif. Karena itu, program Kampung Iklim harus diintegrasikan dengan rencana tata ruang dan pembangunan rendah emisi, serta pengelolaan partisipatif dan transparan," sambungnya.




(twu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads