Negara pecahan dari Uni Soviet di Asia Tengah menggunakan nama negara yang berakhiran "-stan". Beberapa negara di antaranya Kyrgyzstan, Afghanistan, Uzbekistan, dan lainnya.
Dilansir dari ensiklopedia Britannica, akar kata -sta dalam bahasa Indo-Eropa digunakan untuk merujuk "berdiri" dan "pemukiman". Akar kata ini pun masih muncul dalam bahasa Rusia. Sementara dalam bahasa Persia dan Urdu, kata -stan berarti tempat seseorang berdiri atau tempat.
Struktur -stan juga muncul dalam sebuah bahasa Persia yang berarti tanah. Sebagai contohnya, kata Tajikistan yang secara harfiah berarti tanah orang Tajik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riwayat Kyrgyzstan Usul Hilangkan Akhiran "-stan"
Pada 2014 lalu partai politik Kyrgyzstan Ar-Namys mengusulkan penghapusan akhiran kata -stan melalui referendum nasional.
"Akhir kata -stan berasal dari bahasa Persia, dan kata 'Kyrgyzstan' diciptakan pada era Soviet," kata politikus, Feliks Kulov saat itu, dikutip dari Radio Free Europe.
Feliks Kulov, juga menyarankan menghilangkan sufiks "-stan" dan penambahan prefiks "-el" sehingga mengubah nama resmi negara menjadi Republik El Kyrgyzstan, yang menggunakan kata "el" asal Turki yang berarti bangsa dalam bahasa Kyrgyzstan.
Media Kyrgyzstan kala itu melaporkan partai Ar-Namys mengupayakan untuk menghilangkan -stan, didasarkan pada gagasan bahwa akhiran tersebut menampilkan citra yang buruk di mata dunia.
Kyrgyzstan bukan satu-satunya dari lima negara pecahan Uni Soviet yang ingin menghilangkan sufiks -stan. Negara pecahan Uni Soviet lain, Kazakhstan, sempat menyatakan minat mereka untuk melepas sufiks -stan".
Presiden kala itu, Nursultan Nazarbayev, mengusulkan penghapusan akhiran kata itu untuk membedakan Kazakhstan dengan negara miskin lain di kawasan Asia Tengah. Nazarbayev meminta pihak berwenang Kazakhstan mempertimbangkan nama menjadi El Kazakh atau Tanah Kazakh sebagai nama negara.
Namun, ide tersebut tidak pernah terwujud hingga sekarang. Sebaliknya, salah satu alasannya karena Kazakhstan perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengganti nama negara di dokumen resmi, uang kertas dan koin, hingga paspor sesuai nama baru.
(nah/nah)