16 Contoh Simbiosis Parasitisme, Termasuk Cacing pada Hati Sapi?

16 Contoh Simbiosis Parasitisme, Termasuk Cacing pada Hati Sapi?

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Jumat, 07 Jun 2024 07:00 WIB
Petugas menemukan cacing hati pada hewan kurban di Banjarnegara
Contoh simbiosis parasitisme adalah cacing pada hati sapi Foto: Uje Hartono/detikcom
Jakarta -

Simbiosis parasitisme dapat merugikan salah satu makhluk hidup dan memberi manfaat kepada makhluk hidup lainnya. Lantas, apa saja contoh simbiosis parasitisme?

Simbiosis adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda dan sangat erat kaitannya. Simbiosis juga dapat diartikan hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang saling berdampingan.

Mengutip dari buku Biologi Interaktif IPA, simbiosis parasitisme adalah suatu bentuk hubungan antara dua makhluk hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makhluk hidup yang pertama mendapatkan keuntungan disebut parasit, sedangkan makhluk hidup yang kedua mendapat kerugian disebut inang.

Supaya lebih memahami konsep simbiosis, berikut 10 contoh parasitisme yang dapat detikers pelajari dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam dan berbagai buku lainnya, yaitu sebagai berikut:

Contoh Simbiosis Parasitisme

1. Benalu dan Pohon Mangga

Benalu dan pohon mangga adalah salah satu contoh simbiosis parasitisme, benalu yang hidup menumpang pada tanaman mangga mendapatkan makanan dan perlindungan dari tanaman mangga, sementara tanaman mangga dirugikan karena sari makanannya diambil oleh benalu.

2. Kutu Kepala dan Manusia

Kutu kepala dan manusia adalah contoh simbiosis parasitisme yang seringkali muncul, kutu kepala yang hidup di kepala manusia akan menghisap darah, Sementara manusia dirugikan sebab darahnya dihisap oleh kutu tersebut serta menimbulkan rasa gatal..

3. Tali Putri dan Tumbuhan Inang

Tumbuhan tali putri adalah tumbuhan yang tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak memiliki daun. Tali putri hidup dengan cara menyerap sari makanan yang dibuat oleh tumbuhan inang, sehingga lama-kelamaan membuat tumbuhan inang akan mati.

4. Cacing Tambang yang Hidup di dalam Usus Manusia

Cacing tambang termasuk jenis cacing dalam perut yang menghisap darah dari inangnya yaitu usus manusia. Penderita akan mengalami anemia akut akibat kekurangan darah.

Cacing tambang dapat menular melalui kulit kita yang terinfeksi larva cacing, terbawa ke usus melalui pembuluh darah, dan akhirnya menetap di usus halus.

5. Cacing Pita dan Manusia

Cacing pita adalah parasit yang hidup di dalam manusia. Cacing ini menempel pada dinding usus dan menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna oleh manusia. Hal tersebut mengakibatkan manusia mengalami kekurangan nutrisi, anemia, dan berbagai masalah pencernaan.

6. Kutu dan Kucing

Kutu adalah salah satu yang sering ditemukan hewan khususnya kucing, mereka menempel pada kulit inangnya dan menghisap darahnya untuk mendapatkan makanan. Hal tersebut menyebabkan kucing merasa gatal-gatal, dan luka.

7. Rafflesia dan Tumbuhan Inang

Rafflesia arnoldi adalah tumbuhan yang dikenal dengan bunga raksasa dan bau busuknya. Tumbuhan ini tidak memiliki akar, batang, atau daun yang fungsional, sehingga ia hidup dengan menyerap sari-sari makanan dari inangnya.

Dengan adanya tumbuhan rafflesia membuat tumbuhan inang mengalami kerugian akibat kurangnya ketersediaan nutrisi dan air.

8. Plasmodium dan Manusia

Plasmodium adalah protozoa yang mendapatkan lingkungan yang cocok untuk berkembang dalam tubuh manusia, namun dengan kehadiran plasmodium dapat merugikan manusia karena plasmodium adalah penyebab penyakit malaria pada manusia.

9. Sapi dengan Cacing Hati

Hubungan antara sapi dengan cacing hati, hampir mirip dengan hubungan manusia dan cacing pita atau cacing tambang. Jenis cacing hati biasa tinggal pada bagian organ hati dari sapi dan menyerap nutrisi dari dalam tubuh sapi.

Kesehatan sapi yang terinfeksi cacing hati dapat terganggu dan terserang penyakit.

10. Tungau dan Manusia

Tungau dan manusia adalah contoh dari simbiosis parasitisme, dimana tungau mendapatkan manfaat dari manusia dengan menggunakannya sebagai tempat hidup, sumber makanan, dan tempat berkembang biak. Sementara itu, manusia mengalami kerugian dalam bentuk gejala dan masalah kesehatan terhadap tungau.

11. Alang-alang dengan tanaman produksinya

Alang-alang termasuk tanaman gulma untuk budidaya tanaman produksi. Meski begitu, adanya alang-alang menyebabkan kerugian pada tanaman produksinya.

Keuntungan didapatkan oleh alang-alang karena akan mendapat air, mineral, dan cahaya matahari. Sementara tanaman produksinya akan dirugikan karena mendapat saingan untuk mendapat air dan mineral serta dirugikan karena senyawa beracun yang disebarkan oleh alang-alang.

12. Ikan dan Lintah

Ikan dan lintah adalah salah satu simbiosis parasitisme dimana linta mendapatkan manfaat berupa makanan dari inangnya yaitu kan. Sementara ikan jelas mengalami kerugian karena kehilangan darah, dan luka.

13. Kutu Daun dengan Tumbuhan

Kutu daun yang juga dikenal dengan nama 'afid' atau 'aphid' menyerap nutrisi yang ia butuhkan melalui getah tanaman yang menjadi inangnya. Kutu daun hidup secara berkelompok dan merupakan salah satu jenis hama yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tumbuhan yang ditempeli kutu daun akan kehilangan nutrisi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

14. Keong Mas dan Tanaman Padi

Keong mas pada dasarnya adalah hewan tinggal di perairan. Namun, hewan ini akan menjadi parasit jika berkembang biak di area pesawahan. Hal ini karena keong mas dapat memakan tanaman padi dan menyebabkan petani gagal panen.

15. Nyamuk dengan Manusia

Hubungan nyamuk dan manusia termasuk contoh simbiosis parasitisme. Nyamuk betina menghisap darah manusia untuk memberi nutrisi pada telurnya, kemudian bekas gigitannya kan meninggalkan bekas bentol yang gatal. Selain rasa gatal yang mengganggu gigitan nyamuk juga dapat menularkan berbagai jenis penyakit yang mematikan, seperti demam berdarah atau malaria

16. Bakteri shigella dan manusia

Bakteri shigella adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit menular shigellosis, salah satu bentuk penyakit disentri.

Orang yang terinfeksi bakteri ini dapat mengalami gejala diare yang lebih encer dan terkadang disertai darah, demam, serta kram perut.

Penyakit tersebut dapat menular saat mengonsumsi air dan makanan maupun menyentuh benda yang telah terkontaminasi bakteri Shigella.

Nah, itu dia 16 contoh simbiosis parasitisme yang bisa dipelajari. Semoga dapat memberi manfaat untuk detikers!




(pal/pal)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia