Sungai memiliki pola tersendiri dalam alirannya. Dikutip dari buku Membuka Wawasan dengan Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Agnas Setiawan, sungai merupakan suatu aliran air yang pinggirnya dibatasi oleh tanggul alam dan bergerak dari hulu ke hilir hingga mencapai muara danau atau laut.
Dalam perjalanan mencapai danau atau laut tersebut, aliran sungai tidak selalu sama. Ada pola-pola tertentu dalam alirannya yang bisa terbentuk karena berbagai faktor.
Apa saja pola aliran sungai tersebut? Pelajari selengkapnya di artikel ini.
Apa Itu Pola Aliran Sungai?
Pola aliran sungai adalah bentuk aliran sungai yang menggambarkan keadaan profil suatu sungai. Jika diperhatikan, sungai memiliki beragam bentuk pola, khususnya jika dilihat dari udara.
Menurut buku Irigasi dan Drainase keluaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ini karena aliran sungai dihubungkan oleh jaringan satu arah. Cabang dan anak sungai mengalir ke jaringan induk yang lebih besar sehingga membentuk pola tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pola aliran sungai sendiri sangat ditentukan oleh kondisi topografi, geologi, dan vegetasi yang terdapat pada daerah aliran sungai (DAS) yang bersangkutan.
Jenis Pola Aliran Sungai
Berikut jenis-jenis pola aliran sungai beserta penjelasannya.
1. Dendritik
Pola dendritik memiliki ciri berbentuk seperti akar serabut yang bercabang-cabang.
Sungai dengan pola ini kerap ditemukan pada daerah hilir dengan struktur batuan homogen (sejenis), kecepatan aliran sungainya lambat, dan dipenuhi sisa sedimen hasil erosi sungai.
Mengutip Geology In, pembentukan sungai dengan pola aliran dendritik dipengaruhi oleh gravitasi, erosi tanah, serta topografi yang mengarahkan aliran sungai.
Contoh sungai dendritik antara lain Sungai Mississipi di Amerika Serikat.
2. Trellis
Pola aliran trellis dicirikan dengan banyaknya anak sungai kecil dan pendek yang bercabang membentuk sudut siku-siku terhadap sungai induk.
Pola ini banyak dijumpai pada daerah lipatan pegunungan dengan lembah sungai berupa batuan sedimen yang tahan erosi.
Pola trellis ini bisa dijumpai di daerah Pegunungan Appalachia di Amerika Utara, atau pegunungan lipatan di Sumatera Barat dan Jawa Tengah.
3. Radial Sentripetal
Pola aliran sungai selanjutnya adalah pola radial sentripetal. Tidak seperti pola sungai lain yang bercabang ke luar, aliran-aliran sungai dengan pola ini memusat pada suatu daerah cekungan seperti danau.
Pusat dari pola aliran sungai radial sentripetal dikenal sebagai depresi sentral dan biasanya berupa danau. Pada musim hujan, danau akan penuh air, tetapi pada musim kemarau, evaporasi akan mengakibatkan air dalam danau menyusut dan membentuk danau garam.
Pola aliran sungai radial sentripetal bisa ditemukan di wilayah barat dan barat daya Amerika Serikat.
4. Radial Sentrifugal
Pola aliran sungai radial sentrifugal adalah kebalikan dari pola radial sentripetal. Pada pola ini, aliran sungai menyebar dari satu pusat ke berbagai arah.
Sungai dengan pola aliran ini umumnya terbentuk pada pusat yang posisinya tinggi. Biasanya pola ini dapat ditemukan pada lereng kerucut gunung api, misalnya Gunung Fuji di Jepang.
5. Rektangular
Pola aliran rektangular adalah pola aliran yang menunjukkan arah tegak lurus di antara sungai induk dengan anak-anak sungainya.
Apa bedanya dengan pola aliran trellis yang juga memiliki anak sungai membentuk sudut siku-siku dengan induk sungai? Pada aliran trellis, induk-induk sungainya mengalir secara paralel. Jika dilihat secara keseluruhan, sungai denga pola aliran trellis berbentuk seperti suatu jaringan.
Sementara untuk sungai dengan pola rektangular, induk sungainya tidak mengalir paralel. Keseluruhan aliran sungai membentuk kotak-kotak yang konsisten secara geometri.
Pembentukan sungai pola rektangular ini sangat dipengaruhi oleh struktur bebatuan di daerah tersebut, secara khusus patahan dan celah-celah pada bebatuan.
Contoh sungai dengan pola rektangular bisa dilihat di dataran tinggi Great Basin di Amerika Serikat.
6. Paralel
Pola aliran sungai paralel dicirikan dengan alur yang sjajar pada masing-masing sungai. Biasanya pola aliran sungai ini terdapat pada perbukitan memanjang dan curam. Karena curam, aliran sungainya lurus-lurus dan anak sungainya sedikit.
Sungai dengan pola aliran paralel memiliki arah yang konsisten. Jarak antara satu sungai dengan yang lainnya pun rata-rata sama.
Pola aliran sungai paralel biasanya muncul pada daerah dengan resistansi batuan yang sama. Artinya, batuannya mengalami kadar erosi yang sama di sepanjang daerah tersebut. Banyak sungai di Myanmar memiliki pola aliran sungai ini.
7. Pinnate
Pola aliran sungai pinnate berkembang pada wilayah perbukitan terjal. Anak sungainya membentuk sudut lancip dengan sungai induk.
8. Angular
Pola aliran sungai angular memiliki karakteristik induk sungai yang lurus dan panjang serta anak-anak sungai yang menikung secara tajam.
9. Deranged
Pola aliran sungai deranged adalah pola aliran sungai yang tidak teratur. Pola ini memiliki jaringan sungai yang acak-acakan dan tidak terorganisasi.
Konfigurasi pola aliran sungai deranged dipengaruhi oleh kondisi topografi, seperti keberadaan gunung, lembah, dan turunan (depresi) yang mengakibatkan aliran sungai menjadi tidak teratur.
10. Barbed
Pola aliran sungai barbed memiliki ciri-ciri anak sungai yang alirannya bertentangan dengan induk sungainya. Seakan-akan anak sungai dan induk sungai memiliki aliran air yang berlawanan arah.
Pola aliran sungai ini terbentuk akibat fenomena yang disebut stream capture atau river capture. Dalam proses ini, aliran sungai yang lebih kecil dan lebih kencang mengikis hulu sungai lain yang kurang aktif.
Hulu sungai ini pun "dicuri", tetapi arah aliran airnya masih sama seperti sebelumnya, sehingga arah alirannya berbeda dengan sungai yang "mencuri" tersebut.
Contoh sungai dengan pola aliran ini adalah Sungai Arun di Nepal, yang merupakan anak sungai dari Sungai Kosi.
11. Anular
Pola aliran sungai anular terbentuk ketika suatu dataran tinggi memiliki lapisan luar yang lunak. Aliran sungai radial akan membentuk anak-anak sungai baru yang berusaha membentuk aliran melingkar di sekitar puncak dataran tersebut.
Pola aliran sungai ini umumnya berkembang pada wilayah kubah (dome) yang memiliki lapisan-lapisan dengan tingkat kekerasan yang berbeda. Ketika lapisan yang lunak terkikis, terbentuklah depresi dan kerutan. Aliran sungai mengikuti kontur baru ini sehingga membentuk pola anular.
12. Herringbone
Pola aliran sungai herringbone dicirikan dengan sungai yang mengalir membentuk pola V. Sungai dengan pola aliran ini kerap ditemukan di daerah yang patahannya konsisten.
Itu dia penjelasan mengenai jenis-jenis pola aliran sungai. Pola apa saja yang pernah detikers lihat?
(khq/khq)