Penjelasan Lengkap Skoliosis, Lordosis, dan Kifosis yang Wajib Diketahui!

ADVERTISEMENT

Penjelasan Lengkap Skoliosis, Lordosis, dan Kifosis yang Wajib Diketahui!

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Minggu, 02 Jun 2024 07:00 WIB
Woman suffering from back ache on the bed, healthcare and problem concept
Ilustrasi skoliosis Foto: Getty Images/iStockphoto/kitzcorner
Jakarta -

Tubuh yang tidak bungkuk adalah proporsi tubuh yang menjadi pendukung tampilan seseorang. Namun terdapat kelainan tulang belakang seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis yang kerap kali mengganggu penampilan penderitanya.

Banyak orang yang tidak menyadari akan kelainan tulang belakang dan membiarkannya begitu saja, sehingga semakin memperburuk kelengkungan tulang belakang dan bahkan dapat menimbulkan rasa nyeri.

Oleh karena itu, detikers harus memahami tentang skoliosis, lordosis, dan kifosis, sehingga dapat dicegah hanya melalui terapi. Berikut penjelasan mengenai kelainan tulang belakang!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Skoliosis

Dikutip dari buku Aku dan Skoliosis Studi Kasus Proses Penerimaan diri pada Remaja Perempuan yang Mengalami Skoliosis, kasus skoliosis mayoritas ditemukan pada masa pubertas dan lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan laki-laki.

Skoliosis adalah suatu kondisi muskuloskeletal yang memiliki keadaan tidak normal pada kelengkungan tulang belakang dimana derajat kelengkungannya melebihi 10Β° dan biasanya berkaitan dengan rotasi tulang belakang.

ADVERTISEMENT

Kelengkungan yang dialami oleh individu dengan skoliosis umumnya akan membentuk kurva menyerupai huruf 's' atau huruf 'c'.

Jenis-jenis Skoliosis Berdasarkan Penyebabnya

Scoliosis terbagi menjadi 3 jenis menurut Anderson (2007) berdasarkan penyebab terjadinya, yaitu:

  • Congenital Scoliosis

Jenis skoliosis ini merupakan skoliosis yang muncul sejak individu dilahirkan. Congenital scoliosis dapat disebabkan oleh tulang belakang yang belum terbentuk sempurna, hilangnya tulang belakang, dan terdapat jarak antar ruas tulang belakang.

  • Neuromuscular Scoliosis

Skoliosis ini muncul disebabkan oleh adanya gangguan otot atau neurological. Gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya neuromuscular scoliosis diantaranya adalah cystic fibrosis, berbagai macam muscular dystrophy, spina bifida, cerebral palsy, marfin syndrome, rheumatic disease, dan tumor.

  • Traumatic Scoliosis

Traumatic skoliosis adalah jenis skoliosis yang disebabkan oleh adanya kejadian traumatis pada bagian tulang seperti patah tulang efek dari operasi atau radiasi pada tulang belakang.

  • Idiopathic Scoliosis

Idiopathic scoliosis merupakan jenis skoliosis yang paling banyak dimiliki oleh individu dengan skoliosis, tetapi skoliosis ini tidak diketahui penyebab pastinya.

Gejala Skoliosis dan Dampak Jika tidak Ditangani

Terdapat gejala yang dapat dirasakan oleh penderita skoliosis yaitu:

Β· Tinggi tulang rusuk dan pundak kanan dan kiri berbeda

Β· Pinggul menonjol ke salah satu sisi

Β· tubuh penderita condong ke kanan atau ke kiri

Β· Sakit punggung

Skoliosis yang tidak ditangani akan semakin memburuk dan memberikan dampak negatif, berikut dampaknya:

Β· Perkembangan kurva kemiringan semakin progresif yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh.

Β· Merasakan nyeri punggung yang juga akan semakin parah seiring perkembangan kurva kemiringan.

Β· Organ dalam individu akan terganggu dan menyebabkan penyakit lainnya, seperti kesulitan bernapas karena paru-paru yang terhimpit tulang rusuk.

Β· Kelemahan dan disfungsi sendi.

Selain dampak fisik, dampak psikologi juga dapat ditimbulkan seperti berkurangnya rasa percaya diri dan menimbulkan depresi.

2. Lordosis

Mengutip dari Buku Ajar Sistem Muskuloskeletal, lordosis adalah kondisi tulang punggung bagian bawah (lumbal) melengkung ke dalam secara berlebihan. Kelainan ini bisa menyerang ke siapa saja.

Pada kondisi normal, tulang punggung tiap orang sedikit melengkung di bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah.

Hal ini berfungsi untuk membantu tubuh dalam menyokong kepala, menyejajarkan kepala dengan panggul, mempertahankan struktur tubuh, serta membantu bergerak, dan membungkuk dengan mudah.

Penyebab Lordosis

Penyebab munculnya lordosis yaitu:

  • Obesitas

Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi postur tubuh dan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang sehingga meningkatkan resiko terjadinya lordosis.

  • Osteoporosis

Osteoporosis dapat membuat tulang punggung bagian bawah keropos, sehingga lebih mudah melengkung ketika sedang menahan beban tubuh.

  • Kehamilan

Sama seperti obesitas, peningkatan berat badan saat hamil juga bisa mempengaruhi postur tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang punggung bagian bawah menjadi lebih mudah melengkung ke dalam.

  • Spondylolisthesis

Spondylolisthesis adalah kondisi dimana tulang belakang bergeser dari posisi seharusnya, sehingga tulang menjadi bergeser dari posisi seharusnya.

  • Postur Tubuh yang Buruk

Postur tubuh yang buruk saat duduk maupun ketika mengangkat benda berat bsa meningkatkan resiko seseorang terkena lordosis.

Gejala Lordosis

Terdapat beberapa gejala yang bisa dirasakan lordosis antara lain:

  • Terbatasnya gerakan di sekitar leher atau punggung bagian bawah
  • Bokong terlihat lebih menonjol
  • Badan terasa lemah
  • Mati rasa
  • Kesemutan
  • Kurang bisa mengontrol buang air kecil dan besar.

3. Kifosis

Kifosis adalah kelainan di lengkungan tulang belakang yang membuat punggung bagian atas terlihat membulat atau bengkok tidak normal.

Setiap orang memiliki tulang belakang melengkung berkisar 25 sampai 45 derajat, tetapi pada penderita kifosis, kelengkungan tulang belakang bisa mencapai 50 derajat atau lebih, sehingga membuat seseorang bungkuk.

Pada umumnya, kifosis hanya menimbulkan sedikit masalah dan tidak perlu ditangani, tetapi pada kasus yang parah, kifosis dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pernapasan.

Penyebab Kifosis

Berdasarkan penyebabnya, kifosis dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Postural Kyphosis

Postural kyphosis adalah jenis kifosis yang paling sering terjadi dan terlihat saat masa pertumbuhan, ditandai dengan kondisi tulang yang melengkung hingga 50 derajat atau lebih.

Jenis ini biasanya disebabkan oleh postur tubuh yang salah, misalnya karena bersandar di kursi dengan posisi yang terlalu membungkuk, atau akibat membawa tas sekolah yang terlalu berat.

  • Scheuermann's Kyphosis

Scheuermann's Kyphosis terjadi ketika tulang belakang mengalami kelainan pada perkembangannya. Umumnya, lengkungan pada kifosis ini kaku dan memburuk seiring pertumbuhan, sehingga membuat penderitanya tidak bisa berdiri lurus.

Pada sebagian penderita, jenis kifosis ini sangat menyakitkan.

  • Congenital Kyphosis

Kifosis jenis ini terjadi akibat perkembangan tulang belakang saat masih di dalam kandunga, belum diketahui secara jelas penyebabnya, namun kondisi ini diduga terkait dengan kelainan gen.

Gejala Kifosis

  • Perbedaan pada tinggi bahu kanan dan kiri
  • Perbedaan pada tinggi atau posisi scapula (tulang belikat)
  • Kepala terlihat lebih condong ke depan dibanding bagian tubuh lain.
  • Saat membungkuk, tinggi punggung atas terlihat tidak normal.
  • Otot hamstring terasa kencang
  • Nyeri punggung dan kaku.

Demikian Penjelasan lengkap mengenai Skoliosis, lordosis, dan kifosis, Semoga dapat memberi manfaat untuk detikers!




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads