Pupuk Organik Cair (POC): Cara Membuat, serta Kelebihan dan Kekurangannya

ADVERTISEMENT

Pupuk Organik Cair (POC): Cara Membuat, serta Kelebihan dan Kekurangannya

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Jumat, 24 Mei 2024 07:00 WIB
Warga di  Kampung Negeri Sungkai, Kabupaten Way Kanan, Lampung, mengumpulkan urine kambing. Urine kambing ini diubah menjadi Pupuk organik cair (POC).
Foto: kemendes
Jakarta -

Pupuk adalah bagian penting dalam bercocok tanam. Kandungannya menambah nutrisi bagi tanaman agar subur hingga mencegah datangnya hama dan penyakit. Salah satu pilihan yang ramah lingkungan adalah pupuk organik cair atau POC.

Berbeda dengan pupuk kimia, pupuk organik cair bisa dibuat sendiri dengan mudah. Simak artikel ini untuk mengetahui cara membuat pupuk organik cair, serta kelebihan dan kekurangannya.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Dilansir dari situs Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, berikut ini bahan dan alat yang dibutuhkan, serta cara membuat pupuk organik cair:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat dan Bahan

Siapkan alat dan bahan di bawah ini:

  • Karung atau plastik bekas
  • Ember atau wadah
  • Jerigen
  • Parang
  • 1 kg kotoran hewan
  • 1 kg batang pohon pisang
  • 1 kg limbah sayur/buah
  • 200 gram gula merah
  • 15-20 ml EM4
  • Air secukupnya

Cara Membuat

  1. Haluskan gula merah atau irislah, masukkan ke dalam ember atau wadah lain. Tambahkan air sebanyak 3 liter dan campurkan EM4 sebanyak 15-20 ml. Aduk sampai larut. Tunggu selama 30 menit.
  2. Sambil menunggu proses di atas, potong halus batang pohon pisang, limbah sayur dan buah.
  3. Campurkan kotoran hewan, limbah sayur dan buah di atas karung. Lalu masukkan seluruhnya ke dalam jerigen.
  4. Masukkan air ke dalam jerigen yang sudah diisi seluruh bahan baku tersebut. Beri air sampai seluruhnya tergenang. Tutup jerigen dan goncangkan sampai tercampur merata.
  5. Masukkan larutan gula dan EM4 ke dalam jerigen. Tutup erat jerigen dan goncangkan kembali agar seluruh larutan tercampur.
  6. Simpan jerigen di tempat yang teduh tidak terkena sinar matahari langsung.
  7. Biarkan selama minimal 14 hari. Namun bukalah jerigen sehari sekali dalam beberapa detik agar gasnya keluar.
  8. Jika sudah matang, pupuk organik cair akan berbau seperti bau tape. Ini tandanya pupuk organik cair siap digunakan.

Kelebihan Pupuk Organik Cair

Dikutip dari situs Pemprov Yogyakarta, pupuk organik cair memiliki kelebihan berikut ini:

ADVERTISEMENT
  • Pupuk organik cair ramah lingkungan, terutama yang terbuat dari limbah sayur dan buah.
  • Mengurangi sampah organik karena sudah didaur ulang menjadi pupuk.
  • Menjadi sumber nutrisi bagi mikroorganisme tanah, seperti bakteri, fungi yang menguntungkan.
  • Bisa cepat diserap oleh daun untuk fotosintesis.
  • Meningkatkan unsur hara & pengikatan antar partikel.
  • Caranya sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya besar.
  • Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) dan membantu proses pelapukan bahan mineral.
  • Merevitalisasi daya olah tanah dan menggemburkan media tanah secara optimal.
  • Hasil tanaman yang baik juga berpengaruh pada nilai harganya di pasaran.

Kekurangan Pupuk Organik Cair

Sementara kekurangan dari pupuk organik cair adalah sebagai berikut:

  • Keberadaan mikroorganisme di dalamnya kecil.
  • Daya hidup mikroorganisme di dalam pupuk organik cair sangat rendah.
  • Pupuk organik cair sering menghasilkan gas atau bau busuk.
  • Nutrisinya lebih rendah dibandingkan pupuk kimia, sehingga biasanya perlu tambahan seperti Urea dan NPK.
  • Tingkat kontaminasinya sangat tinggi.
  • Pupuk organisasi cair tidak tahan lama, yakni kurang dari setahun.

Demikian tadi informasi mengenai pupuk organik cair, mulai dari cara membuat, serta kelebihan dan kekurangannya.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads