.webp)
Horoskop adalah prediksi masa depan berdasarkan posisi relatif planet-planet. Prediksi-prediksi itu memiliki kekuatan yang disebut efek Barnum, yaitu fenomena psikologis yang menggambarkan kecenderungan orang untuk menemukan makna pribadi dalam penilaian kepribadian umum atau prediksi masa depannya.
Efek barnum dinamai oleh psikolog Snyder dan Shankle. Penelitian psikologi menunjukkan efek Barnum berlaku untuk semua jenis ramalan serta tes kepribadian, yang memberikan gambaran umum atau samar-samar tentang karakter seseorang.
Dapatkah Efek Barnum Dipercaya?
Penelitian psikologi menyatakan efek Barnum hanyalah ramalan samar-samar tentang karakter seseorang. Dilansir dari Psychology Today, efek Barnum diperkuat oleh sejumlah faktor agar dapat semakin dipercaya, yaitu sebagai berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Personalisasi
Pernyataan atau pesan yang disampaikan dapat ditingkatkan dengan tambahan 'untuk anda' agar lebih spesifik ditujukan kepada individu, bukannya masyarakat luas. Dengan begitu, efek ini dapat semakin dipercaya publik.
2. Kepribadian Seseorang
Sejumlah bukti menunjukkan kepribadian seseorang dapat menentukan kerentanan mereka untuk mempercayai efek Barnum. Orang yang mudah percaya tentu dapat lebih mudah menerima informasi suatu prediksi.
3. Positivisme
Penelitian menunjukkan bahwa prediksi tentang masa depan yang bersifat positif cenderung lebih mudah diterima dan disukai oleh orang lain, dibandingkan prediksi negatif.
4. Status Pembawa Pesan
Penting diketahui siapa yang menyampaikan prediksi atau penilaian kepribadian. Apabila orang yang memprediksi atau menilai memiliki status atau reputasi yang tinggi, orang-orang akan lebih mudah percaya.
Misalnya prediksi dibuat oleh peramal yang terkenal lebih dipercaya dibandingkan ramalan yang ada di internet dan ditulis oleh penulis online anonim.
Selain efek Barnum, prediksi melalui praktik astrologi turut mempengaruhi persepsi publik. Praktik astrologi telah mengambil langkah besar untuk mencapai kredibilitas saat ini.
Dikutip dari The Swaddle, sebuah kartun surat kabar tahun 1983 mengejek prediksi yang sangat umum dan tidak spesifik buatan para astrolog.
Lantas, mengapa pseudosains ini masih dipercaya oleh publik? Mengapa kita masih mempercayai zodiak dan prediksi-prediksi astrologi?
Kepercayaan Publik terhadap Prediksi Astrologi
Manusia terus mencari pembuktian untuk menyatukan masa lalu, kini, dan masa depan untuk memenuhi tujuan dan ekspektasi mereka.
"Astrologi memberi publik kerangka yang sangat jelas untuk apa yang mereka butuhkan," jelas Monisha Pasupathi, psikolog perkembangan di University of Utah.
Tujuan astrologi tak hanya itu, melainkan juga membantu menciptakan dan memvalidasi konsep diri bagi sebagian orang. Selain itu, astrologi juga menanamkan rasa memiliki.
Publik sering beralih ke astrologi sebagai respon terhadap stres dan kecemasan.
"Ketika stres tinggi, seseorang siap menggunakan astrologi sebagai alat untuk mengatasi masalah, meskipun.kondisi stres rendah orang akan tetap mempercayainya," ujar Graham Tyson, profesor psikologi di University of the Witwatersrand.
Kolom astrologi pertama yang dimuat di koran adalah pada masa depresi besar pada Agustus 1930. Kemungkinan astrologi populer saat krisis keuangan tahun 2008 tiba dan orang-orang mencari ahli nujum untuk meramalkan masa depan.
Alasan utama lainnya yang mendorong orang mempercayai astrologi adalah ketidakpastian. Penelitian menunjukkan bahwa kita merasa tidak mengetahui apa yang mungkin terjadi, tetapi lebih stres mengetahui hal buruk yang pasti akan terjadi.
Astrologi memberikan ramalan untuk membantu manusia mencapai ketidakpastian yang diinginkan.
Astrolog Jonathan Cainer berkata, "Jika mereka sedang mengalami masa gangguan, mereka tiba-tiba mulai menganggap serius apa yang tertulis tentang zodiak mereka."
Akan tetapi, selain gambaran ketidakpastian, astrologi juga dapat membantu sebagian orang yang cemas akan kehidupan sehari-hari, yang memerlukan inspirasi rasa kendali.
(nah/nah)
