Usus besar merupakan salah satu organ penting di dalam tubuh manusia. Soalnya, usus besar memiliki fungsi yang krusial dalam sistem pencernaan.
Sama seperti organ lainnya, ketika ada masalah maka usus besar tidak dapat berfungsi dengan normal. Hal tersebut dapat menyebabkan sejumlah gangguan yang bikin tidak nyaman.
Perlu diingat, usus besar dan usus halus memiliki fungsi yang berbeda. Meski sama-sama usus, namun kedua organ tersebut memiliki perbedaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa fungsi utama dari usus besar? Lalu apa yang membedakan dengan usus halus? Simak pembahasannya dalam artikel ini yuk.
Mengenal Usus Besar
Usus besar atau colon merupakan organ tubuh yang terletak antara usus halus dan anus. Dinamakan usus besar bukan karena panjang usus tersebut, melainkan ukuran diameternya yang lebih besar dari usus halus. Perlu diketahui panjang usus besar sekitar 1 meter lebih.
Mengutip buku Intisari Pengetahuan Alam Lengkap oleh Tetty Yulliawati, dkk, usus besar terbagi menjadi tiga bagian, yakni usus buntu hingga usus besar menanjak atau naik, usus besar melintang, dan usus besar menurun.
Fungsi Usus Besar
Fungsi utama usus besar adalah menyerap kelebihan air dan garam mineral yang berasal dari proses pencernaan. Dengan begitu feses akan berubah bentuk menjadi padatan.
Mengutip Cleveland Clinic, di usus besar sisa-sisa makanan akan dibusukkan dengan bakteri e-coli. Nah, sisa makanan tersebut akan menjadi sebuah massa yang lembek atau disebut tinja (feses).
Hal itu dapat terjadi karena usus besar dapat menyerap sebagian besar air dan elektrolit secara perlahan saat sistem ototnya sedang memindahkan sisa-sisa makanan tersebut.
Proses Pencernaan Makanan di Usus Besar
Agar bisa sampai ke usus besar, makanan membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Setelah sampai di usus besar, makanan akan disimpan selama 24 jam.
Dalam usus besar, feses kemudian didorong secara perlahan dan stabil oleh gerakan peristalsis menuju poros usus atau rektum. Gerakan peristalsis dilakukan oleh otot polos atau otot tidak sadar.
Rektum akan kosong apabila feses disimpan di tempat yang lebih tinggi di atas rektum, yakni colon descendens. Jika colon descendens penuh, maka feses akan turun ke rektum sehingga memicu seseorang ingin buang air besar (BAB).
Proses pencernaan makanan yang terjadi di usus besar akan berakhir di anus, yakni tempat sisa-sisa makanan dikeluarkan dan berubah menjadi tinja.
Sebagai informasi, anus adalah ujung dari saluran pencernaan yang terbentuk dari tubuh atau kulit dan anus. Terdapat cincin yang memiliki otot (sfingter ani) yang menjaga anus agar tetap tertutup.
Ketika seseorang buang air besar, otot sfingter akan dipengaruhi oleh otot lurik atau otot sadar. Dengan begitu, proses BAB dilakukan secara sadar dan feses dapat dikeluarkan dari dalam perut.
Gangguan di Usus Besar
Ada sejumlah gangguan yang terjadi di usus besar sehingga dapat mengganggu sistem pencernaan, di antaranya:
- Wasir
- Diare
- Sembelit
- Radang usus buntu
- Polip
- Kolitis
Perbedaan Usus Besar dan Usus Halus
Sebagian dari detikers mungkin masih bingung dalam membedakan antara usus besar dan usus halus. Keduanya memiliki perbedaan dari segi bentuk dan fungsinya.
Soal bentuk, usus halus memiliki panjang kurang lebih sekitar 2 meter dalam keadaan hidup. Sedangkan dalam keadaan mati, ukuran usus halus bisa mencapai 6 meter. Sementara itu, usus besar memiliki panjang sekitar 1 meter.
Dari segi fungsi, usus halus berfungsi sebagai tempat penyerapan sari makanan dan merupakan tempat proses pencernaan yang paling lama. Sebagian besar sistem pencernaan manusia terjadi di satu meter pertama usus halus. Sedangkan usus besar berfungsi menyerap kelebihan air dan garam mineral yang berasal dari proses pencernaan.
Secara umum, sari makanan diserap ketika mencapai bagian akhir usus halus. Namun, ada juga sisa-sisa makanan yang tidak diserap. Lalu sisa makanan tersebut akan bergerak menuju usus besar secara perlahan.
Demikian penjelasan mengenai fungsi usus besar. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.
(ilf/fds)